CHAP 7 - MALVA LEE

43 5 0
                                    


MALVA POV

Oppa adalah yang terbaik setelah Daddy !

malam ini akan jadi salah satu kencan terbaik yang pernah kumiliki . . .

Pria mana yang bersedia menemanimu menonton film kartun saat berkencan ?

membelikan mu banyak barang mewah , dan lucu tanpa kau minta ?

atau memesankan sebuah restaurant hanya untuk makan malam berdua ?

menyewa seluruh area pantai untuk kami nikmati hanya berdua sembari berjalan kaki ?

bukankah kakaku yang terbaik ?

aku akan menyeleksi calon istrinya nanti, tidak ada wanita manapun yang boleh melukai kakak kesayanganku.

" berhentilah menertawakan ku . . . apa itu masih lucu ? " , ucapnya membuatku semakin ingin terbahak. Bagaimana tidak? saat dia pergi sebentar ke toilet ketika kami menonton , dia kembali ke kursi yang salah dan mengusap kepala wanita disampingnya, padahal suami wanita itu sedang berada disampingnya dan menatapnya dengan pandangan marah , melayangkan satu tinju nya ke wajah tampan nya. Terkadang dia bodoh .

" kau ! " , Oppa mencubit kedua pipiku gemas setelah terus meledeknya sepanjang perjalanan kami kembali ke apartemen nya.

ah , iya . . . mom harus menemani Dad perjalanan dinas ke Singapore selama lima hari, jadi mereka sekalian menitipkanku disini.

------------------------------------------------------------

1.20 AM

Aku lapar !

Sangat sangat lapar ,

makan malam di tempat mewah memiliki porsi cantik yang tidak memuaskan isi perutku.

Mari kita lihat apa yang bisa dimakan ?

Kulkas ? hanya ada sayur dan buah ? yang benar saja. . . aku akan pergi berbelanja besok kalau begitu, aku tidak ingin mati kelaparan ditempat semewah ini, mie instan baiklah mari makan itu saja.

 aku akan pergi berbelanja besok kalau begitu, aku tidak ingin mati kelaparan ditempat semewah ini, mie instan baiklah mari makan itu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lampu masih gemerlapan menerangi jam tengah malam yang sudah menempuh kota saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lampu masih gemerlapan menerangi jam tengah malam yang sudah menempuh kota saat ini.

Indah ,

Disini cukup nyaman , apa karena mahal ? maybe

Aku makan sendirian, betul betul makan sendirian sampai mendengar suara pintu balkon dibuka, Oppa.... sepertinya dia juga tidak bisa tidur.

" lapar ? " tanyaku menyodorkan sumpit dan mangkuk ramen ku padanya. Pria itu tersenyum , sebelum mengambil dua suapan dan mengembalikan nya padaku.

Dia masih terlihat menawan meski hanya dengan kaos tanpa lengan dan boxer senada yang dikenakan nya saat ini.

" tidak dingin ? " , tanyanya

Aku menggeleng sekilas, kemudian mengangguk

Dingin memang, tapi cukup nyaman.

Pria itu masuk sebentar sebelum kembali keluar dengan membawa selimut tebal yang menutupi tubuh kami berdua.

" thank you " , ucapku membuat Oppa mengalihkan tatapan nya dari lampu gedung-gedung pencakar langit kearahku, bingung.

" for the Date , it was fun " , tambahku membuatnya tersenyum.

Oppa menatapku cukup lama , membuat perasaanku tiba-tiba menjadi aneh. Tidak bisa kujelaskan, tapi aku belum pernah merasakan hal ini sebelumnya.

Aku tercekat,

dan seluruh dadaku terasa begitu hangat.

Tidak ada yang ingin kukatakan , sekaligus ada begitu banyak kata yang ingin kuteriak kan

Apa yang terjadi padaku ?

SIBLINGS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang