22 - OFFICIAL DAY !

17 3 1
                                    

 MALVA POV 

Sudah pagi saat aku menggeliat didalam pelukan Oppa , jam 06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah pagi saat aku menggeliat didalam pelukan Oppa , jam 06.30 batinku melirik alroji ditangan pria yang masih mendekapku.

jangan berpikir yang aneh sepagi ini, kami hanya tidur semalam , benar-benar tidur.

Kami berbicang sepanjang malam , sedikit bericuman dan tidur. Tidak ada kegiatan panas lain nya seperti yang baru saja kalian pikirkan.

Kami terpaksa tidur berpelukan di sofa kecil didalam greenhouse karena tidak ada tempat tidur disini.

Ide jahil tiba-tiba terlintas didalam otakku saat ini, aku memetik sebuah daun dan menggambar abstrak di wajah tampan calon suamiku ini. membuat empunya beringsut meringkuk dan membenamkan wajahnya kedalam selimut yang kami kenakan.

" morning " , bisiku mengecup pelan telinga Oppa, membuat pria itu tertawa dan seketika membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" morning " , bisiku mengecup pelan telinga Oppa, membuat pria itu tertawa dan seketika membuka matanya.

" morning sweetheart " , ucapnya parau khas bangun tidur.

" pulangkan aku sekarang , atau daddy akan mencincangmu kalau dia tahu kita menginap disini " , ucapku membuat Oppa terkekeh.

alih-alih menuruti keinginanku, pria itu justru membawaku semakin erat dalam pelukan nya.

" thank you " , ucapnya.

" terimakasih sudah menerima lamaranku " , imbuhnya membuat wajahku bersemu.

" oppa yakin memintaku menjadi wanita yang akan menghabiskan sisa hidup bersama mu? kau tidak akan menyesal ? aku manja, aku suka berbelanja, aku mungkin menyukai banyak hal yang tidak kau sukai, dan aku pendendam ", candaku membuat Oppa terkekeh.

Oppa duduk dan membawaku ke pangkuan nya,

" kau tidak tahu apa yang kau katakan barusan , dan kau tidak tahu bagaimana isi hatiku ", ucapnya mendaratkan kecupan kecupan kecil diwajahku.

" tidak ada yang tidak pernah kusukai soal dirimu, dan tentang sifat pendendam mu , aku yang paling bisa kau andalkan untuk kau gunakan , jadi kita akan memberi pelajaran siapa kali ini ?", tanyanya menatapku lekat.

SIBLINGS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang