7. bertemu kembali

21 2 0
                                    

_setiap aku melihatmu sejenak aku melupakan segalanya Karena yang ada difikiranku saat itu cuma kamu_






"Na mamah mau pilih buah-buahan kamu cari yang lain yah". Ujar Diana pada adena

Kini keduanya sedang berada di mall membeli semua kebutuhan bulanan untuk stok dirumah.

"Iya mah". Saut Adena

Adena memutari rak sambil mendorong troli belanjaan dengan tangannya yang tak diam mengambil barang dan makanan yang ada di rak tersebut.

Lama adena memutari dan mengambil apa yang perlu di ambil untuk kebutuhan stok bulanannya kini adena menghampiri ibunya.

"Mah,udah semua nih". Diana menengok

"Udah selesai,yaudah kita ke kasir". Ujar Diana masing-masing mendorong troli ya

"Semua total belanjaannya Rp.3.451.000 cash/kartu Bu?". Tanya kasir

"Kartu aja mba,ini". Diana menyodorkan kartu

"Sudah Bu, terimakasih". Tersenyum sambil menyatukan tangannya didepan dada

"Iya makasih ya mba". Jawab diana tersenyum

Kini Diana dan adena membawa barang belanjaannya ke bagasi mobil

"Mah adena laper kita makan dulu yu". Ajak adena

"Boleh,makan dimana sayang?". Tanya Diana

"Di resto biasa aja gimana mah?".

"Boleh". Diana melajukan mobilnya menuju resto

Sudah sampai di resto terlihat pelayan lalu Diana mengangkat tangannya bermaksud memanggil.

"Mba,saya mau pesan chicken steak sama jus melon". Ujar Diana pada pelayan resto

"Kalo kamu mau apa na?".

"Eum aku nasi goreng sama minumnya es teh manis". Saut Adena

"Ada lagi?".

"Ngga mba itu aja".

"Mohon tunggu sebentar ya,permisi".

Tak lama menunggu pesanannya pun datang.

"Terimakasih ya mba". Ujar Diana

"Iya sama-sama Bu,selamat menikmati".

Diana dan adena mulai menyantap makanannya masing-masing,Diana mengedarkan pandangannya melihat laki-laki seumuran anaknya baru masuk dari pintu resto dengan memakai sarung dan kaus polos berwarna hitam.

"Eh na itu nak rayyan yah?". Adena mengikuti arah tangan Diana

Adena kaget,rayyan?
Diana berdiri memanggil rayyan

"Nak rayyan". Panggil Diana

Rayyan yang mendengar itupun menengok ke sumber suara terlihat seorang wanita paruh baya dengan penampilan tertutup sedang berdiri menghadapnya dan 1 perempuan yang membelakanginya.

Rayyan tersenyum dengan segera menghampiri Diana dan mencium tangannya.

"Ibu apa kabar?". Tanya rayyan

"Alhamdulillah baik,kamu sendiri gimana kabarnya?".

"Alhamdulillah baik Bu".

"Kamu Sama siapa kesini?". Tanya Diana

"Sendiri Bu".

"Yaudah gabung aja disini makannya". Ajak diana

"Hehe ngga enak Bu". Rayyan menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal

"Ngga enak kenapa kamu sudah ibu anggap anak sendiri,ayo duduk". Rayyan pun duduk

Rayyan memesan makanan dan minuman sedangkan kini adena menundukkan kepalanya fokus makan.

"Katanya kamu mau ke pondok,Belum berangkat?". Tanya Diana

"Iya Bu belum nanti Lusa berangkat". Jawab rayyan

"Ohh". Diana melirik adena,sebenarnya diana sadar perbedaan sikap anaknya itu

"Adena nanti kalo udah lulus lanjut kemana?". Mendengar itu adena kaget sampai keselek

'uhuk uhuk

dengan cepat rayyan menyodorkan minuman ke adena

"Minum". Adena meminumnya hingga habis setengah gelas

"Pelan-pelan makannya". Ujar rayyan memperingati

"Ehmm iya makasih". Jawab adena sedikit gugup

Diana yang melihat keduanya pun menyipitkan matanya,ia tahu kan dirinya pernah muda.

"Maaf ya sayang mamah tiba-tiba nanya jadi kamu keselek".

"Ah Iyah ngga papa mah,tadi emang adena makannya buru-buru".

"Rayyan semangat belajarnya biar nanti bisa bimbing adena". Perkataan Diana membuat adena dan rayyan kaget luar biasa

"Ibu tau ko,ibu juga pernah muda,tapi untuk sekarang belajar dulu yang bener belum saatnya". Ujar Diana menatap anaknya dan rayyan secara bergantian

"Iya Bu,tapi boleh ngga Bu rayyan izin sama ibu?. Perkataan tadi membuat rayyan positive kelak adena lah pilihan pertama dan terakhir untuknya

"Izin apa nak?". Tanya Diana

"Mohon izin meletakkan anak ibu di hati rayyan hehe". Diana sedikit tertawa mendengar perkataan rayyan

"Boleh,tapi ingat pesan ibu sejatinya cinta itu suci fitrah dari Allah jadi jangan pernah kamu mengotorinya dengan maksiat". Pesan Diana pada rayyan

"Nggih Bu rayyan ngerti,insyaaAllah rayyan akan menjaga perasaan ini agar tetap suci di hadapan Allah". Diana tersenyum mendengarnya

Adena hanya diam tak berbicara.



Cinta Ketua Geng Motor (ALNA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang