18. melamar?

27 2 0
                                    

_seorang laki-laki yang benar-benar mencintaimu tidak akan pernah membuatmu menunggu dalam ketidakpastian_





Aldi  dan teman-temannya kembali ke bascamp setelah tawuran dengan geng lain akibatnya kini ia mencetak memar baru di wajahnya.

"Mau kemana bang Al?". Tanya dino melihat Aldi bangun dari duduknya

"Gue mau pulang,ada urusan". Jawab aldi pergi meninggalkan bascamp

"Si Aldi kenapa dah ngga kaya biasanya". Ujar Amon

"Emang biasanya gimana". Tanya Emon

"Gue perhatiin dia sekarang udah beda Biasanya kan tuh anak jarang pulang palingan ke cafe,ngga pernah bolong solat dan kemarin juga gue lihat dia ngaji,suaranya merdu cuy ngga nyangka gue". Amon menggeleng-gelengkan kepalanya

"Ah elah itu hal wajar daripada lu,tapi emang bener sih kesurupan apa dia yak". Amon menoyor kepala Emon

"Udah nargetin cewek kali". Tebak Amon

......................

Aldi sampai dirumahnya dengan menenteng jaket di tangannya ia masuk di sambut oleh Nara,ibunya

"Ya Allah ini muka kenapa lagi? Berantem?". Tangan Nara menyentuh pipi Aldi

"Ehm hehe iya". Walaupun bisa dibilang dirinya anak nakal namun perihal bohong ia tidak pernah melakukannya dan tidak akan pernah,menurutnya kejujuran nomor 1

"Kebiasaan banget,sini duduk mamah kompres". Aldi menurut duduk di sofa

"Tawuran di?" Arion tiba-tiba datang dengan membawa kopi

"Iya pah". Jawab aldi

"Sakit ngga nak? Kalo sakit bilang yah". Ujar Nara

"Yailah mah memar kaya gitumah ngga akan terasa sakit buat dia". Arion memencet memar Aldi membuat sang empu kesakitan

"Aww,walaupun cuma memar kalo di tekennya pake tenaga ya sakit juga kali pah".

"Ish papah kasian". Ujar Nara,Arion tertawa duduk di sebrang Aldi yang kini sedang dikompres

Selesai dikompres Aldi merebahkan tubuhnya di sofa

"Katanya kamu mau ngelamar,kapan di?". Arion menyeruput kopinya

Mendengar itu Aldi mengubah posisinya menjadi duduk

"Iya pah".

"Kamu udah kasih tau dia?". Ujar arion

"Belum pah,nanti Aldi telfon dia". Jawab aldi

"Kalo dia setuju,besok kita datengin rumahnya". Ujar arion

"Iya pah".

"Semoga aja dia nrima,yaudah Aldi ke kamar dulu". Aldi menuju kamarnya

Sementara itu

"Pah,papah udah tau perempuannya?". Tanya Nara

"Udah mah,kebetulan beberapa bulan yang lalu dia kerumah sakit,ada Aldi juga makannya papah tau".

"Berpakaian dia seperti apa pah?". Sebagai seorang ibu ia ingin tau

"Alhamdulillah tertutup mah,menurut papah dia perempuan baik-baik awalnya papah ngga percaya dia orangnya,mengingat anak kita ketua geng motor,papah kira kriteria dia perempuan geng motor juga". Ujar arion

"Alhamdulillah deh kalo gitu,mamah pengen suatu saat Aldi bisa membimbing keluarganya sendiri untuk bisa meraih ridho Allah". Ujar Nara

"Iya mah". Jawab Arion

Selesai mandi Aldi merebahkan tubuhnya ke kasur,ia mengambil hp nya menelfon adena

Adena yang sedang makan malam mendengar nada dering dari hp nya,nomor tidak dikenal

"Siapa na?". Tanya Diana

"Ngga tau mah,nomor tidak dikenal". Jawab adena

"Angkat aja siapa tau penting". Adena mengangkat telfonnya

"Assalamualaikum".

"Wa'alaikumussalam,ini siapa ya?".

"Aldi,masih inget kan?".

Adena berfikir sejenak " oh ka Aldi,iya inget ada apa ya ka?". Adena menatap ibunya

"Ibu kamu ada?".

"Ada".

"Saya mau bicara sama ibu kamu". Adena menyodorkan hp nya

"Ka Aldi mau ngomong sama mamah katanya".

"Assalamualaikum". Diana memulai percakapan

"Wa'alaikumussalam,maaf Tante malem-malem nelfon".

"Iya ngga papa,ada apa nak Aldi?".

"Ehm besok saya mau kerumah Tante dengan orang tua saya,bermaksud baik ingin melamar adena apa Tante mengizinkan?". Sontak Aldi

"Melamar?". Mendengar itu adena merasa kaget melihat wajah ibunya dengan menaikkan 1 alisnya

"Iya Tante,apa Tante mengizinkan?".

"Tante mengizinkan,datang saja ke rumah Tante,kita bicarakan dulu dengan orang tua kamu juga".

"Iya Tante".

"Yasudah Tante matikan telfonnya yah, assalamualaikum". Diana mengembalikan hp adena

"Siapa yang mau lamaran mah?". Tanya adena

"Dia mau lamar kamu na".

"Terus mamah ngizinin?".

"Iya,apa salahnya saling kenal dulu kalau kamu tidak suka kamu berhak menolak". Adena menghembuskan nafasnya

"Seorang Laki-laki yang benar-benar mencintaimu tidak akan membuatmu menunggu na, perempuan butuh kepastian".

Cinta Ketua Geng Motor (ALNA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang