13. di antar pulang

19 2 0
                                    

_aku ingin memilikimu,aku sudah yakinkan pada diriku bahwa kamu orangnya_







"Gue udah nelfon mereka,bentar lagi nyampe". Ujar Aldi melihat tangan Adena

"Kenapa bisa sampe berdarah?". Tanya Aldi khawatir

"T-tadi aku lari trus jatoh t-tangannya kena aspal jadi gini".

Kedua teman Aldi datang

"Ngapa lu bos?". Tanya Amon teman Aldi saat melihat wajah temannya yang membiru di dekat bibir

"Iya ngapa dah lu wajahlu smpe biru begitu". Ujar emon

"Panjang ceritanya,bantuin dulu kita step sampe pom,kehabisan bensin".

Aldi adalah ketua geng motor,namun menjadi ketua bukan alasan untuk membuat teman-temannya segan,sebaliknya ia ingin di perlakukan seperti yang lainnya

Akhirnya motor adena di kendarai oleh Amon dan di step oleh emon dari belakang sedangkan adena dengan Aldi

Saat perjalanan adena terus memikirkan ini jam berapa,pasti ibunya khawatir

"Em ka,mau nanya ini jam berapa?". Tanya adena

"Sebentar lagi jam 12". Mendengar itu mata adena melotot

Aldi tau perasaan wanita itu,pasti ketakutan.

"Lo ngapain malem-malem keluar sendiri?".

"A-aku abis pulang kajian". Air mata adena menggenang kembali mengingat kejadian tadi

"Jangan nangis,Lo jelek kalo nangis". Aldi tersenyum tipis di balik helmnya

"Hah? Kaka ngomong apa aku ga denger".

"Ngga jadi".

Tak ada sahutan dari gadis itu.

"Lo jangan takut,gue anter sampe rumah".

"Nama Lo siapa?".tanya Aldi namun adena tidak menjawab

"Oh yaudah kalo ngga bisa jawab".

"Adena". Jawab adena

Aldi tersenyum.

Sampai di pom dan diisi bensin akhirnya motor adena bisa menyala kembali

"Thanks bro".ujar Aldi pada Amon dan Emon

"Makasih yah kalian udah mau bantu aku". Ujar adena

"Iya sama-sama,kita pulang dulu". Amon dan Emon kembali ke bascamp

Mereka memang anak geng motor,sering tawuran dan nongki sampai pagi namun soal tolong-menolong mereka maju paling depan

Tinggallah sekarang hanya adena dan Aldi

"Diobatin yah tangannya takut infeksi". Ujar Aldi mengeluarkan p3k dari bagasi motornya

"Ngga usah ka,makasih ya udah bantuin aku". Ujar Aden menunduk

Melihat itu entah apa yang difikirkan oleh Aldi

"Ka,aku mau pulang takut mamah khawatir,hp aku mati".

"Yaudah kita pulang".

Adena mengendarai motornya dengan Aldi yang mengekor dibelakang,sampai di rumah adena langsung di sambut Diana

"Ya Allah adena,kamu kenapa baru pulang nak,ini tangan kamu kenapa? Kamu habis nangis?apa yang terjadi sama kamu?". Tanya Diana beruntun

"T-tadi adena dihadang preman mah,untung ada kakanya nolongin adena". Diana baru sadar ada laki-laki yang sedari tadi berdiri di belakang Adena

"Ya Allah nak terimakasih ya udah nolongin anak ibu". Diana menghampiri Aldi

"Iya sama-sama Tante".

Melihat luka lebam di pipi Aldi membuat Diana meringis

"Kamu masuk dulu yah obatin dulu mukanya sama adena juga obatin dulu tangannya".

"Ngga usah tante ngga enak udah tengah malem". Tolak Aldi halus

Baginya luka lebam segini tidak ada apa-apanya dengan setiap luka yang ia cetak pas tawuran antar geng sampai pernah dirinya patah tulang yang mengakibatkan di skors dari sekolah dan masuk rumah sakit.

"Nama kamu siapa nak?". Tanya Diana

"Aldi Tante,yaudah Tante saya pulang dulu". Pamit Aldi

"Iya hati-hati ya nak Aldi makasih udah nolongin adena". Ujar Diana

"Iya sama-sama Tante". Aldi tersenyum

"M-makasih yah". Ujar adena pada aldi

"Iya sama-sama". Aldi menyalakan mesin motornya dan meninggalkan pekarangan rumah Adena

Luka adena kini sedang diobati dan di perban karena lukanya cukup lebar

"Udah selesai sekarang kamu tidur,istirahat".

"Makasih mah".

Diana mencium kening adena sebelum keluar dari kamar adena

Cinta Ketua Geng Motor (ALNA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang