9.rumah

20 2 0
                                    

_aku tidak ingin hijrahku hancur karena terus memikirkanmu_





Adena sedang memasak makanan untuk makan malam bersama ibunya,ia memasak  rendang,tumis kangkung,sambal dan tempe hanya itu.

Oh iya,mungkin kalian bertanya-tanya kemana ayah adena?
Ayah adena sudah meninggal sejak adena masih dalam kandungan.
Adena tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah,bagaimana sosoknya ia tidak tau

"Akhirnya selesai juga". Setelah berkutat di dapur lumayan lama kini semua masakan sudah matang lalu adena menata semuanya diatas meja makan.

Terdengar adzan magrib berkumandang,adena melepas apronnya,ia akan melaksanakan solat magrib terlebih dahulu sembari menunggu ibunya yang belum pulang dari kantor.

Hari ini Diana pulang sehabis magrib karena ada kesibukan di kantor.

............................

"Masakan kamu ngga pernah gagal selalu enak". Diana menyendokkan makanannya ke mulut

"Kan belajar dari mamah hehe". Adena cengengesan

Biasanya jika Diana tidak sibuk mereka masak berdua karena tidak punya art.

Selesai makan adena menyuruh ibunya untuk langsung melaksanakan solat isya Karena adzan sudah berkumandang sedangkan dirinya membereskan dan mencuci piring-piring yang kotor.

Ketika dirinya sibuk mencuci piring terdengar dering telfon dari hp nya,adena mengecek ternyata indah yang menelponnya dengan segera ia mengangkat

"Assalamualaikum na". Indah mengucapkan salam ketika adena mengangkat telfonnya

"Wa'alaikumussalam dah ada apa?". Tanya adena melanjutkan aktifitas mencuci piringnya

"Na besok ada acara ngga?". Tanya indah

"Ngga ada dah emang kenapa?".

"Gue mau main kerumah Lo boleh ngga? Kebetulan kan gue belum pernah main ke rumah Lo". Kini keduanya sudah menjadi teman dekat

"Boleh,jam berapa?". Tanya adena

"Emm jam 10an kayanya,eh ngomong-ngomong Lo lagi ngapain ko berisik banget". Berisik karena suara piring

"Oh ini lagi cuci piring abis makan malem". Jawab adena

"Oh,ibu Lo yang masak?". Tanya indah

"Aku,soalnya mamah tadi pulang abis magrib ada kesibukan di kantor". Jawab adena

"Hem masyaAllah,pantes kemaren pernah dicariin ka rayyan udah pinter,baik,bisa masak Sholehah lagi". Mendengar itu adena tersenyum

"Kamu apaan sih".

"Hehe,yaudah ah nanti sherlok yah,bay na". Ujar indah memutuskan sambungan telfonnya

"Wa'alaikumussalam". Adena geleng-geleng kepala

Adena sudah selesai mencuci piring kini dirinya naik ke lantai 2 menuju kamarnya untuk melaksanakan solat isya dan membaca buku lalu tidur.

Selesai solat adena berdzikir tiba-tiba ia kepikiran apa yang diucapkan indah tadi,rayyan?

'ya Allah yakinkan pada diri hamba bahwa semuanya akan baik-baik saja sampai waktunya tiba,bantu hamba agar bisa tetap Istiqomah hijrah dalam kesendirian,hamba tidak ingin hijrah hamba gagal karena memikirkan laki-laki'. Batin Adena menundukkan kepalanya sembari terus berdzikir

Selesai itu adena mengambil Al-Qur'an lalu membaca beberapa surah setelahnya adena berjalan menuju meja belajar membaca buku fiqih wanita

*Hoammmm
Jam menunjukkan pukul 23:00,matanya kini sudah terasa berat ingin sekali memejamkan mata.

"Ngantuk banget hoammm". Lagi-lagi adena menguap ia tak bisa menahan kantuknya

Akhirnya adena memutuskan untuk tidur,lagian juga sudah malam, ia tidak ingin telat untuk melaksanakan kebiasaannya mendirikan solat malam,ia akan menangis jika meninggalkan solat malam karena solat malam itu bagianya sangat penting karena bisa merubah kehidupan seseorang.












Cinta Ketua Geng Motor (ALNA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang