part 18

855 75 62
                                        

Pagi-pagi sekali singto terbangun dari tidurnya karna merasakan sesuatu yang ingin keluar dari mulutnya, ia beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi memuntahkan isi perutnya.

Krist yang tak merasakan keberadaan singto di sampingnya langsung beranjak dan berjalan menyusul singto ke kamar mandi.

"Apa phi sakit?" Tanya krist saat melihat singto memuntahkan isi perutnya.

Singto hanya diam tak menjawab, dia terus muntah sejak tadi sedangkan krist kini memijat tengkuk leher singto.

Setelah singto muntah, krist mengelap tepi bibir singto membersihkan sisa muntahan itu.

Wajah singto terlihat sangat pucat sekarang, membuat krist merasa khawatir.

Wajah singto terlihat sangat pucat sekarang, membuat krist merasa khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa phi selalu muntah seperti ini?" Tanya krist.

"Baru pagi ini dan kemarin" ucap singto.

"Ayo ke rumah sakit" ucap krist.

"Tidak, aku tak suka rumah sakit" ucap singto.

"Aku takut phi sakit" ucap krist sembari merapikan poni singto agar tak menutup matanya.

Singto merasakan mual lagi, namun kali ini dia langsung memeluk krist dan menghirup aroma tubuh krist untuk menetralisir rasa mualnya dan itu berhasil, krist membalas pelukan singto di tubuhnya, ia mengusap punggung singto dengan perlahan.

Setelah singto baik-baik saja, krist membawa singto kembali ke kamar. Kini dia dan singto duduk di ranjang dengan singto yang masih betah membenamkan wajahnya di ceruk leher krist.

Krist mengusap pipi bulat singto dan perlahan mendekatkan wajahnya, ia mencium dan melumat bibir singto, namun singto langsung menyudahi ciumannya.

"Kenapa?" Tanya krist lembut.

"Aku baru saja muntah tadi" ucap singto.

"Tak masalah, aku tak jijik sedikit pun" ucap krist sembari menyatukan bibir mereka lagi.

Singto memejamkan matanya menikmati lumatan krist dan membalas ciuman krist, perlahan krist merebahkan tubuh singto di ranjang dengan dirinya yang berada di atas tubuh singto, membelai setiap inci tubuh singto tanpa ada yang terlewatkan sedikit pun.

"Sshhh..." Lirih singto saat tangan krist masuk ke dalam celah bajunya.

Krist meremas dada singto yang sedikit berisi, ia tersenyum menatap wajah merah singto yang menatap dirinya.

Krist menyingkap baju singto hingga dadanya dan menatap dada singto dengan penuh nafsu, apa lagi ada beberapa bekas kiss mark yang di berikannya tadi malam di sana.

Krist mendaratkan bibirnya di puting singto dan menghisap puting tersebut, singto mendesah keras karna putingnya terasa sangat sensitif sekarang, tangan krist yang satunya meremas dada singto dan memainkan putingnya.

Mr. AnnoyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang