Part 24

874 76 42
                                        

Sesuai janji krist semalam, pukul 6 pagi krist sudah menjemput singto di rumahnya, krist juga sudah ijin pada namtarn, meminta libur satu minggu dan meminta ijin pada tuan richard untuk membawa singto ikut dengannya.

Singto sudah bersiap sejak jam 5 pagi tadi, dia benar-benar excited akan pergi bersama dengan krist hari ini.

"Apa phi muntah lagi?" Tanya krist.

"Tidak, mungkin baby tahu jika baby akan pergi bersama ayah hari ini" ucap singto.

"Senang mendengar itu, dimana namtarn dan papa?" Tanya krist.

"Mereka mungkin belum bangun, abaikan saja, ayo pergi" ucap singto.

"Ya" ucap krist sembari membawa tas berisi pakaian milik singto, ia memasukan tas singto ke dalam bagasi mobil, setelah itu membuka pintu mobil untuk singto. Krist memang memesan taxi untuk mengantar mereka ke terminal bus.

"Apa kita akan menggunakan bus nanti?" Tanya singto.

"Tentu, aku sudah memesan dua tiket semalam" ucap krist

"Kenapa tak menggunakan mobil ku saja?" Ucap singto.

"Perjalanan membutuhkan waktu 5 jam, phi. Kita akan lelah jika Menyetir sendiri" ucap krist.

"Tapi ini kali pertama aku naik bus" ucap singto.

"Phi tenang saja, ada aku" ucap krist.

30 menit kemudian mereka tiba di terminal bus, krist mengeluarkan tas miliknya dan singto dari bagasi mobil kemudian menggandeng tangan singto mencari bus yang di pesannya tadi malam.

"Biar aku membawa tas ku sendiri" ucap singto.

"Biar aku saja, aku tak mau baby kelelahan" ucap krist.

Wajah singto memerah mendengarnya, walau hal kecil seperti itu tapi dia malu mendengarnya, krist sangat perhatian bukan?

Setelah menyimpan tas mereka di bagasi bus, kini krist mengajak singto masuk ke dalam dan mencari kursi mereka.

Singto menyandarkan kepalanya di bahu Krist saat bus mulai berjalan, sekarang benar-benar berisik dan juga panas, wajah singto memerah dengan situasi di dalam bus, krist dengan sigap menenangkan singto, memberi singto minyak kayu putih agar tak merasakan mual.

Singto membenamkan wajahnya di ceruk leher krist, menghirup aroma tubuh krist, sedangkan krist kini mengusap tangan singto dengan lembut dan penuh cinta, beberapa menit kemudian singto terlelap tidur.






***
"Phi..." Bisik krist lembut, tangan krist mengusap pipi singto membangunkan singto dari tidurnya.

"Apa kita sudah sampai?" Tanya singto, setelah dia terbangun dari tidurnya.

"Belum, kita di rest area sekarang, ayo makan siang dulu" ucap krist.

Singto mengangguk dan berjalan mengikuti krist keluar dari mobil.

Krist membawa singto ke sebuah tempat makan dan memesan makanan di sana, sejujurnya ini kali pertama singto melakukan perjalanan jauh seperti ini, dia benar-benar bingung berada di kota orang beruntung ada krist di sampingnya.

"Apa anak ayah baik-baik saja?" Tanya krist sembari mengusap perut singto.

Singto menepis tangan krist dan menatap ke sekitar.

"Jangan seperti itu, krist. Orang-orang akan tahu nanti!" Ucap singto cemberut.

"Kenapa? Biarkan semua orang tahu jika aku akan memiliki anak dari phi sebentar lagi" ucap krist.

"Apa tak masalah?" Ucap singto.

"Apa tak masalah?" Ucap singto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mr. AnnoyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang