clingy : 07

5.8K 799 25
                                    


Jennie pov.

"Hiks hik kau tega mendiami ku honey" lihatlah bocah nakal itu, sedari tadi tidak berhenti merengek mencari perhatian ku.

Aku mendiaminya, sebelum itu aku mencubitnya dan memukul pantatnya dengan keras.

Aku marah, Lisa tidak pernah merokok sebelumnya. Jangankan merokok, memegang rokok saja dia tidak pernah.

Itu karena Bambam, si cerewet bermulut perempuan itu menularkan kebiasaan buruknya pada kekasihku.

Aku juga menarik telinganya tadi, bisa-bisanya dia mempengaruhi Lisa-ku! Aku tidak terima.

Rokok berbahaya, sekali menghisap dan meresapinya maka akan merasa kecanduan, ingin mencobanya lagi dan lagi.

Itu yang aku takutkan, terkadang Lisa nakal ingin mencoba sesuatu hal yang baru, dan dia akan ketagihan setelahnya. Aku tidak mau itu terjadi! Kalau sampai itu terjadi lihat saja, aku akan meratakan poninya dan mematahkan jari-jari panjangnya!

"Honey lihat aku menangis, pipiku basah lihat" tss air mata buaya, aku tidak percaya itu.

Lisa hanya berpura-pura, aku melihat dari sudut mataku dia menggunakan air liurnya membasahi pipinya.

Eeww jorok sekali Manoban ini. Tapi aku tetap mencintainya hehehe.

"Honey perhatikan bayi Lili-mu menangis" Lisa menyentuh tanganku.

"Sudah aku bilang Manoban, tidak boleh menyentuhku apalagi mencium ku. Aku benci orang yang merokok, tubuhmu berbau asap rokok dan aku tidak suka itu. Hukuman untukmu, dan jangan coba-coba untuk melanggarnya jika tidak kau akan ku cincang" kataku dengan datar.

"Uugh takut" Lisa merinding semacam dia takut dengan ancam ku. Ck bocah tua ini perlu di kasih pelajaran sekali-kali.

"Pergi mandi dan tidur setelah itu" kataku.

"Aaahh honey, aku ingin mandi berdua aku ingin kau menyabuni tubuhku. Ooh ayolah sayang, aku bayimu.." Lisa mendusel di perutku.

"Ck hentikan, kau bukan bayiku lagi setelah kau dengan berani menghisap rokok sialan itu. Pergi mandi" aku mendorongnya.

"Aku hanya sekedar mencobanya honey, aku tidak berniat untuk menghisapnya lagi. Aku lebih suka menghisap puting mu Mommy, hihihi" lihatlah si mesum ini, mulutnya itu minta di kasih cabe.

"Yaaak pergi mandi!" Aku memukul lengannya dan melototi nya.

"Tapi setelah itu janji tidak mendiami ku lagi?"

"Terserah ku. Kau bau cepat bersihkan tubuhmu"

"Apakah sebau itu?" Lisa cemberut.

"Ya!"

"Hisshh jahat sekali mengatai kekasihnya bau. Baiklah baiklah aku akan mandi" Lisa menghentakkan kakinya dan berjalan masuk kedalam kamar mandi.

Aku mengangkat bahuku acuh, memilih memeriksa dokumen sebentar sebelum aku melanjutkan menonton episode drama Korea kesukaan ku.

Setelah lima belas menit Lisa keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe nya.

"Baby, bajuku mana?" Tanya Lisa.

Dia manja, sudah terbiasa dengan aku yang selalu menyiapkan baju gantinya.

"Ambilah sendiri" aku bersikap cuek.

Ingat aku masih kesal dengannya.

"Aku tidak tahu baby, letak celana dalam pun aku tidak tahu"

"Jangan manja. Cari sendiri" aku memfokuskan menonton drama ku dan tidak mempedulikan rengekan manja Lisa.

"Aaaahh honey, tolong ambilkan aku baju kasihanilah bayimu ini kedinginan" sekali lagi aku acuh, biarkan kali ini dia melakukan semuanya sendiri.

"Baby"

"..."

"Honey"

"..."

"Nini~"

Nada suaranya di atur lucu saat menyebut Nini, aku gemas ingin mencium pipinya. Tahan tahan, masih terlalu dini untuk memaafkannya.

"Ck Jennie" tss aku benci ketika Lisa menyebut namaku.

Aku memunggunginya dan fokus menonton.

"Attetions!" Teriakannya membuatku terkejut dan langsung menoleh menatap ke arahnya.

"Thank you. Hihihi" si bodoh ini, dia malah terkikik dengan wajah tanpa dosa nya!

Bugh

Aku melemparkan bantal ke wajahnya.

"Aaw wajah rupawan ku"

"Keluar dari kamar Lalisa!"

"Apa? Aku tidak mau" Lisa melipat kedua tangannya sambil cemberut.

"Keluar sebelum aku mencekik mu!" Aku menatapnya dengan tajam, serius jika dia tidak mendengarkan ku maka aku akan benar-benar mencekik lehernya.

"Honey- oke oke aku keluar, jangan keluarkan sisi Ruby Jane mu sekarang, tunjukkan itu jika kita sedang bercinta saja oke" Lisa mengecup bibirku kemudian lari terbirit-birit sebelum aku benar-benar mencekiknya.

"Lalisa!" Aku malu sial, enteng sekali mulutnya berkata seperti itu.

"I love you baby!"

"I hate you but i love you too Manoban!"

•••

Safe flight sayang ❤️

Safe flight sayang ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

28/07/23

Wkwkw nakal sih.

Vote komen lanjut.

clingy [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang