clingy : 08

5.4K 755 15
                                    


Author pov.

"Ssh perutku lapar sekali" Lisa mengelus perutnya.

Lisa menonton televisi di ruang tamu, dia masih belum makan karena Jennie belum memasak sesuatu untuk di makan.

Dia juga masih menggunakan bathrobe, sudah mencoba meminta ambilkan baju pada Jennie tapi tetap saja Jennie mengacuhkannya.

"Apa yang harus aku lakukan? Memasak tentu aku tidak bisa, ingin memesan makanan tapi ponselku ada di dalam kamar. Huh menyebalkan" Lisa mendongak menatap langit-langit dengan perasaan kesal.

"Eomma Kim.. Nini kejam membiarkan Lili-mu kelaparan" Lisa seakan mengadu pada calon mertuanya.

"Mommy, putrimu lapar" Lisa cemberut menekuk wajahnya.

"Huhh" Lisa menghembuskan nafas berat.

"Jennie Kim! Beri aku makan!" Pekik Lisa.

"Diam Manoban!" Balas Jennie.

"A-ah oke" Lisa menutup mulutnya terlihat takut.

"Tss kejam sekali"

Lisa bangkit dari duduknya, melangkahkan kakinya ke pintu depan.

Ceklek

"Meong meong, oi oi oi" Lisa memanggil kucing yang tengah bermain di halaman rumahnya.

"Kkrr krr kemari cepat" Lisa berjongkok menggerakkan tangannya memanggil kucing berwarna hitam itu.

Kucing itu perlahan datang menghampirinya.

Meow~

Kucing itu menggesekkan kepalanya di kaki Lisa.

"Kiyowoo" Lisa tersenyum mengelus-elus kepala kucing itu.

"Tapi lebih tampan baby Leo ku kkkhh" Lisa terkekeh.

"Zorro! Astaga aku pikir kau menghilang" gadis bernama Somi tiba-tiba muncul menghampiri Lisa.

"Ini kucingmu?" Tanya Lisa sambil mengangkat kucing itu.

"Yah. Terimakasih telah menemukan Zorro, aku hampir menangis karena takut dia menghilang" Somi mengambil alih kucingnya.

"Hahaha bukan apa-apa Somi-ssi"

"Sekali lagi terimakasih Lisa, kalau be-"

Grrr..

Suara itu berasal dari perut Lisa.

"A-ah hahaha jangan hiraukan aku" Lisa tersenyum kikuk meremas perutnya.

"Kau lapar?"

Lisa memajukan bibirnya mengangguk dengan lesu.

"Mau makan di rumahku? Kebetulan Mommy ku memasak banyak menu makanan hari ini" tawar Somi membuat Lisa berbinar.

"Apakah boleh?" Tanya Lisa dengan wajah lugunya.

"Ya tentu. Ayo" ajak Somi.

"Tapi aku masih menggunakan bathrobe, bajuku ada di kamar dan aku tidak bisa mengambilnya. Kekasihku marah dan dia menyuruhku untuk tetap di luar" kata Lisa.

"Kau pakai bajuku saja, kajja"

Karena terlalu lapar Lisa akhirnya mengangguk mengikuti Somi dari belakang. Seperti anak ayam yang mengikut induknya.

Sedangkan di dalam kamar Jennie terlihat heran karena tidak mendengar suara Lisa lagi.

"Kira-kira kemana perginya bocah nakal itu" Jennie menyudahi tontonan nya, bangkit dari kasur dan berjalan membuka pintu kamar.

Jennie membuka pintu dengan perlahan tidak ingin menimbulkan kebisingan.

Jennie menjulurkan kepalanya celingak-celinguk mencari keberadaan Lisa.

"Kemana dia?" Jennie mengerutkan keningnya karena tidak melihat Lisa di ruang tamu.

"Lisa" panggil Jennie.

"Lalisa jangan bermain-main, keluar dari tempat persembunyiannya mu"

Tidak ada sahutan.

"Manoban! Hukuman mu akan bertambah jika kau mengerjai ku. Keluar sekarang!"

Tetap tidak ada sahutan.

"Shit! Awas saja jika aku menemukanmu, kau akan mendapatkan cubitan panas dari ku!"

Jennie terlihat kesal, berjalan menelusuri setiap ruangan dan kamar tamu.

-

"Makanannya enak, sekali lagi terimakasih banyak aunty" Lisa tersenyum membungkuk sopan.

Saat ini Lisa bersiap untuk pulang ke rumah setelah puas makan di rumah Somi.

"Bukan apa-apa. Datang kesini jika kau ingin makan nee, tidak perlu sungkan karena aunty menyukaimu" ibu Somi tersenyum menepuk pelan pundak Lisa.

"Ahaha nee aunty" Lisa tersenyum malu.

"Lalisa Manoban!"

Mata Lisa otomatis membulat melihat Jennie.

Kekasihnya itu memperlihatkan wajah garang dengan tangan terkepal kuat.

"A-aku rasa aku harus pergi aunty, bayi kucingku berubah jadi singa garong. Lariii!" Lisa lari terbirit-birit menghindari amukan Jennie.

"Yaak kemari kau Manoban!" Jennie ikut berlari mengejar Lisa.

•••

Tbc

31/07/23

Pusing Jen, sini kasih aku aja Lili-mu.

Vote komen lanjut.

clingy [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang