clingy : 03

7.2K 855 33
                                    


Author pov.

"Jennie terimakasih tel-"

"Tolong tinggalkan aku dan Jisung" potong Jennie.

Jeno mengangguk segera keluar dari dari ruangan.

"Dokter cantik" Jisung merentangkan tangannya dan Jennie tidak ragu untuk memeluknya.

"Jisung, sebelumnya aku minta maaf karena tidak bisa menjadi Eomma sambung mu" kata Jennie sambil mengelus kepala Jisung.

"Kenapa dokter? Apa Appa ku jelek? Atau aku nakal tidak mau makan sendiri?" Jisung mendongak menatap Jennie.

Jennie menggeleng tersenyum mengusap pipi Jisung.

"Aniya, bukan seperti itu tapi.. aku sudah memiliki Lisa dan aku sangat mencintainya. Kami akan menikah jika saatnya sudah tiba. Sekali lagi maaf hemm"

"Bersama Appa sudah pasti jelas dokter cantik, Appa baik dan Lisa itu jahat meneriaki ku"

"Lisa-ku sebenarnya baik Jisung, hanya saja dia terpancing emosi saat kau menginginkan ku sebagai Eomma mu. Jangan berkata seperti itu oke, nanti aku juga akan memarahinya karena sudah meneriaki mu"

Jisung menghela nafas berat.

"Tidak bisakah bersama Appa saja dokter?"

Jennie menggeleng sambil tersenyum mengusap pipi Jisung.

"Aku ingin bertanya, jawab jujur nee anak kecil tidak boleh berbohong"

"Nee dokter cantik"

"Apakah Jeno menyuruh mu memintaku menjadi Eomma mu? Apakah dia berharap aku jadi istrinya? Jawab jujur tampan, aku lebih suka anak jujur alih-alih anak yang berbohong" Jennie menatap dalam mata Jisung.

Jisung mengerutkan bibirnya dan meremas jemarinya.

"I-iya dokter cantik, tapi selain itu aku juga ingin dokter cantik menjadi Eomma ku"

Jennie manggut-manggut, dia mengerti sekarang.

"Seperti yang aku katakan tadi, aku tidak bisa menjadi Eomma pengganti mu Jisung. Kita tetap berteman dan aku selalu menyayangimu karena kau anak yang baik. Jangan bersedih oke aku tetap menjadi dokter cantik mu ingat" Jennie tersenyum mengacak-acak rambut Jisung.

Jisung mengangguk lesu tidak ingin lagi memaksa Jennie. Dia tidak ingin Jennie menjauh darinya.

"Terimakasih dokter cantik ku" Jisung membenamkan wajahnya di perut Jennie.

"Hemm sama-sama tampan. Sekarang tidurlah, aku akan memeriksa kekasihku sebentar" Jisung mengangguk dan membaringkan tubuhnya.

Jennie menyelimutinya dan mengusap kepalanya sebelum akhirnya memutuskan pergi dari ruangan.

"Jen-"

"Mengecewakan mengetahui kau menghasut putramu, Jeno-ssi. Kita hanya sebatas dokter dan orang tua dari pasien, permisi" datar Jennie dan melangkahkan kakinya menuju ruangannya.

Klek

"Honey?" Jennie mencari-cari Lisa dan tidak menemukan gadis berponi itu di dalam.

"Aissh dia jelas merajuk" tanpa pikir panjang Jennie meninggalkan rumah sakit dan pulang ke rumah mereka.

-

Kediaman Manoban.

Setelah dari rumah Jennie pergi kekediaman Manoban. Dia tidak menemukan Lisa di rumah mereka.

"Mommy, apakah Lisa ada di dalam?" Jennie bertanya.

"Hah Lisa? Bukannya anak itu bersamamu ya? Setau Mommy Lisa sangat lengket dan tidak mau berjauhan denganmu" kata Mommy Manoban.

clingy [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang