PROLOG

3.4K 76 0
                                    

Hai bre!
Aku buat ini cuman sekadar hiburan saja ya.
Jadi jangan terlalu berekspetasi tinggi juga dengan ceritanya.
Kalau ada narasi yang mist atau gimana, mohon maaf ya bre. Soalnya aku baru belajar banget dan baru juga di dunia menulis.

Okey, selamat membaca yaaa ><

•••••

Hidupnya kini sangat memprihatinkan. Kepala nya seakan akan berisik dengan suara suara yang menyuruhnya untuk meninggalkan dunia.

Setiap ia mendengar suara suara itu, ia akan berteriak sekeras mungkin dan memukul mukul kepalanya dengan tangan nya.

"AAAAAAGGGGGGGHHHH PERGIIII!!! GUE GAK MAU IKUT SAMA LO ! LO UDA PANTES DI NERAKAAAA !!!! PERGIII !!!!"

Wanita itu sangat menghindari kematian. karena ia beranggapan jika ia mati nanti, ia akan bertemu dengan orang yang telah merusak dirinya itu.

Wanita itu terlihat sangat lusuh dengan wajah nya yang masih terlihat cantik.
Rantai di kaki nya kini menjadi teman di hidupnya.

Mengapa wajahnya ada disana? Tidak kah ia sudah mati?
Mati dikarenakan pedihnya sebuah jerami yang telah ia tancapkan ke tubuhnya.

Aku pengen pulang..
Kemana ibu? Kemana ayah?

Romeo?
Kemana Romeo ku??? HAHAHAHA

Aku masih cantik kan? Iya kan?
Eh, jangaann..
Aku gak boleh cantik.
Nanti ada yang obsessed sama aku, hihihi

"Mbak? Makan obat dulu yuk, nanti main lagi," ucap suster yang ada disana sambil membawa sebuah nampan alumunium yang berisikan obat obatan.

Wanita itu menoleh ke arah suster itu dengan tatapan kosong. Wanita itu lalu bersimpuh kepada suster tersebut sambil menangis histeris.

"Kaak? Jangan bikin aku mati ya kak.. Aku gak mau ketemu dia kak.."

Suster itu lalu mengelus pundak wanita itu sambil membangunkan nya dari posisinya itu.

"Mbak? Saya bukan tuhan yang bisa mengambil nyawa umat nya. Kalau sudah takdir nya, mau bagaimana lagi? Semua itu sudah di atur sama tuhan mbak,"

Wanita itu menangis sesegukan lalu perlahan menatap suster itu.

"Aku udah rusak kak, aku udah gak pantes buat siapa siapa lagi. Semuanya uda ninggalin aku. Aku malu jika nanti aku menghadap tuhan, dengan keadaan yang sudah tidak layak seperti ini."

Wanita itu selalu berkata demikian apabila sedang bersama suster tersebut. Ia selalu meratapi nasibnya yang telah berantakan, dirusak oleh orang orang yang telah berkhianat kepadanya.

OBSESSED (why you so obsessed with me?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang