Olivia memegang ponsel nya itu sambil bergetar lalu membulatkan matanya, degup jantungnya berdetak sangat kencang yang rasanya seketika itu juga akan copot dari tempatnya. Ia merasa semakin diawasi, rasa takut semakin bersarang di pikiran nya. Olivia pada saat itu mulai panik langsung memperhatikan ke arah sekitar ruangan yang ada disana apakah ada seseorang yang telah menyelinap masuk kedalam kamar nya itu.
Tanpa berpikir panjang ia langsung keluar dari kamarnya lalu turun kebawah menuju kolam renang untuk menenangkan dirinya.
Olivia mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan Justin. Karena ia sangat ketakutan pada saat itu, Ia memutuskan untuk menelpon Justin agar bisa menemuinya di rumah.
1 jam berlalu, Justin tiba dirumah Olivia. Olivia langsung memeluk Justin dengan erat dan menenggelamkan kepala nya ke dada kekasihnya itu, matanya mulai mengeluarkan air mata, tubuhnya bergetar dan dingin.
Justin menyambut pelukan Olivia. Ia mendekap tubuh kecil Olivia sambil mengelus kepala nya dengan lembut.
"Sayang.. Tenangin dulu diri kamu, aku selalu ada buat kamu,"
Olivia makin terisak, wajahnya yang putih kini menjadi merah seperti jambu. Ia larut dalam pelukan Justin yang membuat ia terasa hangat dan nyaman pada saat itu.
"Kamu kenapa? Cerita sama aku,"
Tanya Justin dengan nada yang lembut sambil membelai rambut kekasihnya yang belum sepenuhnya kering dari sehabis mandi tadi.
Sambil terisak isak, Olivia perlahan melepaskan pelukannya dari Justin lalu menunduk sambil memeluk kedua lengannya. Wajahnya terlihat sembab yang dipenuhi oleh air mata.
"A-aku.. a-aku takuutt.."
"Takut kenapa hmm? Apa ada yang sedang mengganggu pikiran kamu?,"
Olivia menjawab nya dengan terisak ketakutan.
"A-aku.. aku di terror pesan misterius dari seseorang.. dan aku rasa ada yang seperti sedang memperhatikanku di dalam kamar.."
Justin mengerutkan dahi nya dan terkejut mendengar pernyataan itu, ia lalu memegang kedua pundak kekasihnya itu.
"Kamu tidak apa apa kan sekarang? Apa saja yang telah ia lakukan padamu?"
Olivia menunjukan isi pesan dari orang misterius itu dari HP nya sambil bergetar ketakutan.
Justin melihat itu langsung mendidih, mengepalkan tangan nya hingga urat urat pada tangannya bermunculan. Ia sangat geram dengan orang misterius tersebut yang telah memperlakukan kekasihnya tidak senonoh.
Justin membuka suara seraya meninggikan suara nya "Aku akan cari orang itu ! Berani berani nya dia lakuin itu !"
"A-aku takuutt.. aku bingung sekarang harus gimanaa.."
Lirih Olivia sambil menutupi wajah nya. Olivia kembali terisak, ia sangat bingung harus berbuat apa.
Selama ini, Ia belum pernah menerima pesan misterius seperti itu. Ia takut orang misterius itu akan berbuat macam macam padanya.
"Kamu harus berhati hati sekarang. Aku minta kamu pindah kamar. Jangan tempati lagi kamar itu, itu sangat berbahaya buat kamu."
Perintah Justin pada Olivia sambil menenangkan kekasihnya itu sambil memberikan pelukan yang hangat agar kekasihnya tetap tenang.
~~~~
Lampu berkelipan diiringi musik yang keras memenuhi seisi ruangan sebuah Club malam yang mewah.
Terlihat ada seorang wanita cantik dengan berpakaian dress syatin berwarna biru yang seksi dengan rambut yang tergerai panjang bergelombang berwarna coklat pirang. Wanita itu tampaknya sedang gelisah menunggu seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED (why you so obsessed with me?)
Horor"Jadi pacar gue! Atau lo mati!" Olivia tidak dapat berkutik pada saat itu. Badan nya seketika kaku, gemetar tidak karuan sambil merintihkan kesakitan. Dia tidak menyangka sahabatnya ini akan melakukan hal seperti itu kepadanya. Ini seperti mimpi bur...