Tak ada yang lebih susah dari merelakan kenyataan bahwa kejadian perih pernah hadir di dalam hidup yang dikiranya akan bahagia. Sebuah sayatan luka yang amat dalam, belum bisa sembuh dan masih terasa sangat sakit apabila terbuka.
"Kamu cantik, seperti mama kamu."
Bayangan mengerikan masih senantiasa menghantui ketika kesadaran menghampiri mimpi, membuat kenikmatan tidur berubah menjadi neraka di dalam kesunyian malam.
"Jangan, Om."
Ingatan yang jelas, semakin menggencarkan bayangan tersebut untuk menenggelamkannya. Reaksi tubuh tak bisa terkontrol saking rasa takut yang luar biasa.
"Jangan melawan, nanti sakit."
Berharap ada yang membangunkannya, tapi sayang dia sendirian dan berakhir membiarkan mimpi tersebut yang melemparkannya ke alam sadar.
__°°__
Maya Desti Prameswari
(18 tahun)"Gak ada tempat ternyaman selain di samping Papa."
Pandu Eka Darmawangsa
(20 tahun)"Orang yang serius, gak akan punya keraguan di setiap langkahnya."
****
Bayu Bagaskara
(42 tahun)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menanti Pintu Terbuka
General Fiction(Sequel dari RUNTUH) Andaikata ketulusan bisa dilihat bentuknya, maka tidak mungkin cerita ini akan begitu rumit. ©2023