2

193 17 5
                                    

Jam istirahat pertama berbunyi, seluruh siswa dari berbagai kelas menyerbu kantin yang membuat berdesak-desakkan pada stand makanan.

Namun ada pula mereka yang memilih beristirahat di kelas, taman , atau perpustakaan. Termasuk Sean.

Dirinya lebih memilih beristirahat dengan damai di perpustakaan dengan membaca buku novel yang dipinjamnya dari sana.

Dengan mengenakan earphone dan memilih lagu yang relax agar fokus dalam membaca. Saat sedang asik menyelami dunia novelnya, Sean dikejutkan dengan matanya yang ditutup oleh tangan yang besar, dan Sean tentu saja tahu siapa pelakunya.

"Bangsat Bima! Gue tau ya ini elo!"

"Hehehe, sorry. Abisnya lo gue samperin ke kelas kata antek-antek lo udah keluar kelas"

Sean hanya merotasi kan matanya dan kembali membaca novel mengabaikan Bima.

Merasa di abaikan, Bima menoel-noel pipi Sean dengan cengengesan yang tanpa dosanya membuat Sean sedikit jengkel karena terganggu

"Ih Bimaaaaaa~ lo mau apa sii???"

Akhirnya Sean menyerah lalu menutup novel nya dan melepas earphone nya beralih pada fokus pada Bima yang sedari tadi mengusiknya. Bima menatap Sean dalam diam, dan tentu itu membuat Sean sedikit salah tingkah namun masih bisa ia atasi, dengan sedikit berdehem pelan

"Ck. Bima. Lo kalo mau diem doang gue pergi nih?!" Ancam Sean membuat Bima terperanjat

"Dih. Jelek amat ancaman lo" Bima merenggut
"pulang sekolah lu free gak?"

Sedikit berpikir, Sean menjawab Bima "Pulang sekolah hari ini, kayanya free deh. Kenapa emang?"

"Lo mau gak gue ajak nonton tanding sama SMA SM?

Dengan senang hati Sean mengangguk semangat, jarang sekali Bima mengajaknya menonton pertandingan basket selain pertandingan resmi sekolah. Dan tentu dirinya juga menonton sebagai team marching band yang ikut memeriahkan acara.
(Emang ada ga sih marching band meriahin acara basket? Anggep aja ada ya wkwk)

"Ih mau dong Bim! SM tuh surganya visual semua siswa siswinya! Gue ikut!" Jawabnya dengan penuh semangat

Bima mendengar jawaban Sean sedikit jengkel, menyunggingkan bibir nya, apa katanya tadi? Visual?

"Yaelah Al. Gue juga Visual of GMM kali. Nih liat muka ganteng gue" Bima dengan pedenya mendekatkan wajahnya pada Sean, dan itu membuat jantung nya berdebar karena gerakan tiba-tiba Bima

Menyadari sahabatnya terdiam, Bima menyenggol lengan Sean " lu kenapa bengong? Kaget ya sama kegantengan gue?" Sambil menaik turunkan alis nya

Dengan berpura-pura dongkol, Sean menoyor kepala Bima pelan dan berjalan keluar perpustakaan yang disusul Bima dibelakangnya.

"Saking kagetnya, muka lo kek monyet!"

"AL. LU SALTING YA SAMA GUE? BILANG DONG KALO SALTING!" teriaknya yang membuat lorong bergema karena tak ada siswa lain selain mereka berdua

"BERISIK LU SETAN! ENYAH SANA!"

Sean mempercepat langkahnya mengabaikan Bima.

Dasar! Siapa yang gak saling kalo tiba-tiba lu ngedeketin muka lo ke gue! Rutuknya dalam hati

***

📍SMA SM

Tim basket GMM sampai di gedung olahraga milik SM .
Mereka datang lebih cepat karena kebetulan sekolah dibubarkan lebih awal dan sepakat untuk langsung ke gedung olahraga tersebut.

Sean menatap kagum gedung olahraga milik sekolah 'tetangganya' yang begitu megah, karena memiliki banyak fasilitas olahraga seperti lapangan indoor tennis, Renang, futsal, basket dan lainnya. Matanya benar-benar berbinar, padahal sekolah nya juga memiliki fasilitas yang sama.

You Belong With Me (Re-Publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang