Di perjalanan, Bima melirik Sean dari kaca spionnya. Terlihat Sean hanya diam merapatkan bibirnya dan tatapan matanya fokus pada jalanan malam hari.Bima yang tidak betah dengan kesunyian pun menepuk pelan paha Sean yang membuat si empu melirik nya.
"Apa?" Tanya nya sedikit judes
"Lo kenapa sih Al? Dari abis tanding tadi kok jadi bad mood?"
"Gue gapapa" jawab nya singkat sambil tetap fokus pada jalanan
Bima menghela nafasnya. Saat akan memasuki kompleks perumahannya, Bima tidak berbelok namun tetap lurus dan membuat Sean mengernyit heran segera menepuk bahu Bima
"Lah kita mau kemana sih Bim? Kok bukannya belok malah ngambil jalan lurus?"
Bima sedikit menaikan bibirnya kala sean mulai kembali mode 'bawel'
"Gue laper, belum makan. Lo temenin gue makan ya Al, gue traktir deh lo mau jajan apa aja bebas deh"
Sean yang sedari tadi terdiam pun tersenyum mengerti maksud Bima. Sean tau Bima mengajak nya mencari makan hanya alibi, Bima sengaja mengajaknya jajan untuk mengusir hawa bad mood nya.
Bima yang selalu mengerti mood Sean , ketika dirinya sedang bad mood, maka Bima akan mendiamkan nya dulu sampai ego nya reda, lalu akan mengajak nya sekedar jalan-jalan malam atau jajan banyak sampai moodnya membaik.
Bahkan pernah saat dirinya ditinggal ayah dan bundanya ke luar negeri mengajak Micky untuk dinas, sementara dirinya harus di rumah untuk persiapan lomba fisika. Bima menginap untuk menemani nya dan memasakkan masakan sederhana ala Bima.
Sean terharu atas perhatian-perhatian kecil yang dilakukan oleh Bima.
Sampai saat Bima bercerita padanya, jika dia telah punya pacar, seketika membuat hati Sean cemburu, sedih, dan kesal karena nantinya Bim akan menghabiskan waktu bersama pacarnya.Namun Sean pandai menyembunyikan perasaan nya dan tetap berusaha baik-baik saja bahkan ikut bahagia mendengar Bima punya kekasih.
"Yaudah, gue temenin. Tapi lo yang bayar ya bim? Gue gak bawa uang cash" ucapnya pada bima
"Oke deh pangeran!" Bima melesat menuju area street food malam hari di kota .
Sesampainya disana, mereka turun setelah memarkirkan motornya di dekat minimarket 24 jam.
Sean langsung ngibrit tanpa melepas helm nya menuju stan stan makanan yang membuat perut nya keroncongan.
Bima tersenyum pada tingkah Sean, padahal yang lapar itu Bima. Lalu Bima menyusul Sean yang sudah berada di stan makanan khas korea, ada kimbab, tteokppokki, udon ikan, bahkan ramen pun ada.
"Lo mau makan apa Al?" Tanya nya sesekali melirik mata sean yang berbinar dan membuat bima tersenyum kecil
"Bim, gue mau tteokpokki sama kimbab. Yaaa???" Ucapnya sambil memasang raut wajah memelas membuat bima susah menolak
"Yaudah lo pesen aja Al, kan udah gue bilang gue yang traktir" jawabnya sambil mengelus halus pucuk kepala sean
"Asik. Kak, aku mau seporsi tteokppokki nya satu trus kimbab nya dua roll ya kak!" pintanya pada sang penjual
Melihat antusias Sean membuat bima senang. Arti nya bocah itu sudah mulai dalam mood yang baik.
Bima mengeluarkan selembar uang merah muda dari dompetnya, menyerahkan pada penjual lalu mengambil kembalian dari penjual itu dan mengikuti kemana arah sean melangkah.
Sean berhenti di stan pancake Fluff dan memesan dua bungkus, tentu saja dibayar lagi oleh bima.
Tak apa isi dompetnya cepet abis, asal buat 'sahabatnya' itu kembali ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong With Me (Re-Publish)
CasualeSebuah perjalanan cinta terpendam seorang pemuda pada sahabat sejak kecilnya sekaligus tetangga nya. Lika liku harus dihadapi ketika kenyataan sahabat nya sudah mempunyai kekasih. Saat akan memutuskan untuk berhenti, sahabatnya baru menyadari perasa...