21

150 19 0
                                    


Hari ke minggu, Minggu ke bulan.
Itulah yang telah dilalui Bima semenjak perginya Sean ke Korea, dia juga sudah membaca surat yang ditulis oleh Sean yang di tinggal di kamarnya khusus untuk Bima. Bima yang membaca surat itu untuk pertama kalinya menangis membaca tiap kalimatnya..

15 April

Rasanya, memang tak mudah mengungkapkan perasaan pada orang yang tentu tidak menyukaiku sama sekali?
Namun ada hari dimana aku mengungkapkan perasaanku padanya, di malam saat aku bertengkar dengannya dan emosiku yang tak terkontrol aku mengungkapkan perasaanku secara gamblang.

Sebenarnya, aku sudah punya rencana yang matang dimana akan aku ungkapkan perasaanku, tapi karena satu titik emosi semuanya buyar.
Aku tahu, dia juga tak mungkin menerimaku karena dia sudah punya kekasih. Namun aku ingin egois satu kali saja jika aku ingin mengungkapkan rasa ini padanya, aku tak peduli jika nantinya aku di tolak, aku hanya... Ingin bilang saja...

Sudah cukup kita berada di zona pertemanan ini.
Aku memendam perasaan yang begitu menyiksa ini selama bertahun-tahun, sikap yang kadang aku tunjukkan padamu tidakkah kau lihat? Rasa yang selama ini selalu bersemayam di dalam hatiku tak akan pernah hilang. Aku menyayangimu bukan sebagai sahabat ataupun saudara. Karena aku menyayangimu lebih dari itu. Tapi jika memang takdirku hanya sebagai sahabat, aku bisa apa?

Aku sadar, aku tidak akan pernah bisa menggantikan posisi kekasihnya.

Bima...

Aku mencintaimu, bisakah kau menyadari itu?
Aku lelah terus dijadikan pelarian disaat kau bertengkar dengan kekasihmu
Dia tak membuatmu bahagia Bim.

Mungkin aku dibutakan oleh cinta, sebab akal ku dikacaukan olehmu.
Seberapa banyak pun aku meminta, kau takkan memilihku.

Ini yang kau sebut cinta?

Menunggumu bukan pilihan.
Izinkan aku meninggalkanmu, dengan serpihan hati yang tersisa.
Dan jika ternyata dia yang ada di sana,
sama-sama menanggung keping-keping hati yang berhamburan,
saat kami saling menyembuhkan-salahkah itu?

Surat kedua....

Perlahan...
Rasa itu muncul dengan sendirinya
Aku tak tahu apakah itu
Aku tak mengerti mengapa ini terjadi padaku

Perlahan...
Aku mulai tau apa perasaan itu
Aku mengerti mengapa ini terjadi
Aku menyadari bahwa aku, mencintaimu

Namun secara perlahan...
Rasa itu juga akan menghilang dengan sendirinya
Kini aku menyerah untuk meneruskan
Karena aku terlalu lelah karena mengejar hal tak pasti
Ini salahku...

Aku pergi...

Bima memeluk surat yang ditulis Sean di kamarnya. Ia menyadari begitu bodohnya dia selama ini, perasaan menyesal kini menggerogoti hatinya. Ingin rasanya ia memeluk Sean dan mengucapkan beribu-ribu kata maaf dan penyesalan, tetapi semua terlambat.

***

Disekolah pun ia hanya datang untuk belajar dan ikut ekskul jika memang diharuskan hadir.
Bima menjadi pendiam, saat ketiga teman-temannya mengajak untuk sekedar nongkrong di kafe pun ia menolak dan ingin segera cepat pulang.

Sedangkan dengan Jane? Mereka masih satu sekolah, tapi Bima seakan tidak pernah kenal dengan Jane. Begitupun sebaliknya, malah tunangan Jane kini satu sekolah dengannya juga. Awalnya Bima geram kenapa mereka harus satu sekolah dengannya? Tapi lama kelamaan dia terbiasa dan menganggap semua yang terjadi bak mimpi buruk yang harus ia hadapi.

You Belong With Me (Re-Publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang