25: KLW

28 6 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Melihat kedua manusia itu saling berpandangan sengit, membuat Yeon soo gelisah, ia pun segera bertindak.

"Kun-ssi, tak apa. Kau pergilah menemui mereka, aku akan bicara dengan Ibumu" kata gadis itu sembari menyentuh lengan Kun, mencoba untuk meyakinkan prianya

"Tapi..."

"Ibumu tak akan menyulitkanku, percayalah"

Dengan napas berat, Kun pun akhirnya mengangguk. "Panggil aku jika terjadi sesuatu, oke?"

Yeon soo hanya tersenyum. Setelah Kun meninggalkan ruangan tersebut, Ruwei pun kembali duduk di tempatnya tadi.

"Duduklah" ucap wanita itu

Tak harus disuruh dua kali, gadis itu langsung duduk di hadapan Ruwei.

"Aku sangat tak menyangka jika Kun mempunyai kekasih yang amat muda darinya"

Yeon soo hanya diam, membiarkan wanita itu melanjutkan ucapannya.

"Kudengar kau masih kuliah, apa itu benar?"

"Ya, beberapa bulan lagi aku akan lulus menggelar S1"

"Begitu... lalu, apa kau tahu kalau Kun sudah pernah menikah?"

"Aku tahu, dia sudah bercerita tentang mendiang istrinya"

Tersenyum miring, wanita itu kembali bertanya, "Jadi, kau sudah mengetahui semuanya tentang Jiyoon?"

"Tidak terlalu, aku hanya tahu kalau Han Jiyoon-ssi merupakan salah satu pengacara berprestasi di usianya yang masih muda. Meskipun aku tidak terlalu mengenalnya tapi aku tahu kalau dia wanita yang baik" jawab Yeon soo sembari tersenyum

"Itu benar, Jiyoon adalah menantu yang sengaja dipilih Kun untuk keluarga Qian. Menurutmu, berdasarkan pengetahuan, pengalaman, kebisaan dan segalanya, apa yang bisa kau menangkan darinya?"

Gadis itu menatap Ruwei tenang. "Apakah maksud Bibi ingin membandingkan diriku dengan mendiang Jiyoon-ssi?"

"Menantuku tak ada tandingannya, maka dari itu aku bertanya, apa yang kau punya untuk keluarga ini? Apa kau bisa memasak? Apa kau bisa melakukan pekerjaan rumah?"

"Memang benar aku tidak mempunyai apa pun yang bisa kuberikan, aku juga tidak sesempurna mendiang menantumu yang bisa dalam segala hal, namun Kun berkata padaku bahwa dia mencari seorang istri bukan seorang pelayan. Jadi, dia tak pernah mempermasalahkan kekuranganku. Lagi pula aku dan putramu saling mencintai, bukankah itu cukup untuk membuat keluarga ini bahagia?" Tutur gadis itu panjang lebar

Ruwei sedikit terhenyak mendengar semua perkataan yang terlontar begitu polosnya dari mulut gadis Park itu.

"Cinta? Itu hanyalah kata yang tidak bisa dimakan!"

Kun Little Wife (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang