Chapter 4

42 10 0
                                    

vote dan komen ya gaiss👇

••

•☠️☠️☠️•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•☠️☠️☠️•

"Bagaimana bisa listrik di kantor ini padam?" tanya Mika.

"Ya bisa lah, semalam buktinya" jawab Kenzo.

"Ngomong-ngomong kalian sudah tahu siapa pelakunya?"

Carlos menggeleng tanda tak tahu. "Tapi aku curiga pada satu orang" Alana mengerutkan keningnya. "Siapa?"

"Michael"

Kedua gadis ini seperti dibuat bertanya tanya. "Dia?" kata Mika. "Lagi?" ucap Alana.

"Ada satu barang bukti yang cukup kuat meyakinkan kalau dia pelakunya" Kenzo menunjuk jaket yang sedang ia pakai. "Aku menemukan seseorang dengan jaket yang mirip dengan jaket punya Michael"

"Untuk apa dia melakukan semua ini?" Masih menjadi pertanyaan bagi para polisi ini mengenai perlakuannya terhadap para kasus yang telah terjadi.


Disisi lain...

"Aku yakin semua orang pasti menyebut aku lah pelakunya"

Seorang pria bertopi dan jaket warna hitam pekatnya, tersenyum tipis melihat banyak nya berita yang beredar di televisi.

Tuk Tuk Tuk

Jari-jarinya terus mengetuk pada meja sambil memancarkan senyuman hingga menampakkan gigi putihnya. "Apa mereka tahu ada tokoh lain selain diriku?"

Ia berdecak kemudian menghembuskan nafasnya panjang. "Dasar polisi bodoh, kerja begitu saja tidak becus!"

"Cari saja sampai kalian menemukan dan mengetahui yang sebenarnya"

Gumaman terus keluar dari mulut pria ini, tak mengerti apa maksud dari perkataan yang terus terucap dari mulutnya. Akankah ada hal lain yang belum terungkap dan diketahui oleh polisi?

*****

Siang ini, bengkel tempat Jeff bekerja cukup ramai dari biasanya. Laki laki itu sibuk sedari tadi, bersama dengan rekan kerja lainnya terus mengotak-atik dan menyervis beberapa mobil yang mengantre untuk segera diperbaiki. Cukup mudah mengetahui Jeff hanya dengan pakaiannya yang sudah menjadi ciri khasnya, celana cargo, kaos oblong polos yang mungkin hanya dia yang mengenakan karena satu rekan lainnya hanya menggunakan celana pendek dan kaos biasa, serta sepatu boots, dengan semua warna yang senada.

A MISSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang