Chapter 6

45 8 0
                                    

update lagi gaisss!
tetep enjoy ya bacanya...


EITSS, SEBELUM BACA VOTE DULU DONGG! TIDAK MENGELUARKAN BIAYA KOK GAIS
TINGGAL PENCET BINTANG DIBAWAH.


GIMANA? UDAH?

DITUNGGUIN LOH INI

•☠️☠️☠️•

•☠️☠️☠️•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ilustrasi gambar)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ilustrasi gambar)

Sepasang mata menatap fokus layar monitor disebuah ruangan dengan dinding bercorak perpaduan antara abu abu dan putih. Secawan kopi tak lagi mampu menemani dinginnya suasana malam yang bersuara kan guyuran air hujan. Ketikan keyboard dan denyitan komputer saja yang terdengar didalam ruangan itu.

Pria berkacamata yang terus memijat pelipisnya lantaran lelah tak kunjung selesai menyelesaikan pekerjaannya hingga larut malam. Tak jarang ia tertidur di kursi empuk miliknya itu dan melupakan istri serta anak yang senantiasa menunggu kedatangannya.

Jam telah menunjukkan pukul 02.00 AM yang tanpa sadar ia sudah bekerja sampai pagi akan tiba. Mungkin ia akan terus bekerja hingga sinar matahari pagi muncul jika alarm ponselnya tak berbunyi saat itu juga.

Daniel mengusap kasar wajahnya setelah sadar akan waktu, mau tak mau ia harus tidur dikantor karena sudah pasti pintu rumahnya terkunci. Belum sempat memejamkan mata, pendengarannya mendengar sebuah notif masuk pada ponselnya. Terlihat jelas siapa pengirim pesan itu.

 Terlihat jelas siapa pengirim pesan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A MISSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang