Gadis itu turun dari mobil, mengedarkan pandangannya sekeliling melihat rumah besar nan megah dihadapannya. Jadi, dia akan bekerja di rumah ini?
"Ayo cepat masuk!" perintah mereka.
Lena hanya mengangguk, dia tidak ingin pria- pria kasar ini menyiksanya lagi.
Gadis berseragam putih abu yang sedikit ketat itu memasuki rumah megah itu. Terlihat, seorang pria paruh baya menatapnya intens.
"Dia putrinya tuan," kata pria yang membawa Lena.
"Benarkah? Aku tak menyangka, dia memiliki gadis cantik seperti ini," ucapnya menatap Lena dari atas sampai bawah."Tapi, sayangnya dia akan menjadi pelayanku disini."
Lena hanya diam tanpa menyahutinya, disini statusnya hanya sebagai pelayan sekarang.
"Pelayan, ambilkan pakaian yang pantas untuknya," ucap Reksa menyuruh pelayannya.
"Kau harus bekerja disini sampai ayahmu bisa melunasi hutang-hutangnya. Apa kau mengerti?"
"Iya tuan," sahut Lena paham.
"Untuk tata kramanya, dia akan menjelaskannya."
Lena memasuki rumah besar itu, sungguh keluarga ini sangat kaya. Dari interior rumahnya sangat mewah dan berkelas.
"Ayo, kamarmu ada di sini," ajak maid tersebut.
Lena melangkah kakinya menuju kamarnya. Namun, terlihat foto seorang pria tampan disana.
"Maaf, apa dia anaknya tuan Reksa?"
"Iya, dia tuan muda Leo, putra pertama dari tuan Reksa," jelas maid yang menemaninya.
'Sangat tampan' guman Lena menatap foto itu.
Kini mereka memasuki kamar kecil yang pas dengan ukuran pembantu.
"Kau lupa membawa pakaianmu kan?" tanya maid itu.
Lena hanya mengangguk, memang dia tidak membawa pakaian apapun kesini.
"Gunakan ini, aku rasa ini akan pas di tubuhmu."
"Baju bekas?"
"Ini milik nona Lovy, masih beruntung dirimu mendapatkan ini."
"Cepatlah ganti pakaianmu, kita harus ke dapur sekarang."
Maid itu meninggal Lena, dia sedikit jijik menggunakan baju bekas itu. Namun, jika dia tidak menggunakannya, dia tidak memiliki sehelai pakaian pun.
###
Suasana makan malam keluarga Areksa, terlihat putra dan putrinya sudah ada disana.
Sekilas Lena terpana memandang Leo putra majikannya, bahkan dia lebih tampan dari yang Lena kira.
"Ini tuan,"
"Terimakasih," sahut pria itu mengembangkan senyumnya, terlihat lesung pipinya tampak manis.
"Aku belum berkenalan denganmu, aku Leo," kata pria itu memperkenalkan dirinya.
"Aku..."
"Leo, kenapa kau sangat ramah kepadanya? Kau cepat kembali ke dapur!" pekik Reksa, tak ingin melihat Lena dekat dengan Leo.
"Iya tuan,"
"Dia sangat cantik," puji Leo terang- terangan.
"Siapa yang cantik?" tanya seorang cowok dengan nada baritonnya. Memang, Reksa mempunyai dua orang putra yang sangat tampan, dan seorang putri yang sangat cantik.
"Kau sudah pulang sayang," sambut nyonya Dira, alias istri dari majikannya.
"Siapa dia ma? Aku tidak pernah melihatnya disini."
"Dia pembantu baru kita Liam, dia seumuran denganmu."
"Benarkah?" tanya pria itu tersenyum mengejeknya. Cewek angkuh dan pembangkang yang sangat terkenal di sekolahnya.
Liam mendekat kearah Lena, membalikkan tubuh mungil cewek itu.
"Gue tau ini lo," ucap Liam tersenyum mengejek.
"Kalian saling mengenal?"
"Tentu saja ma, dia cewek angkuh, pembangkang, dan selalu bolos di sekolah. Kau tahu, dia sangat bodoh, bahkan mendapat peringkat nilai terendah."
"Benarkah?"
"Dia sangat cocok dijadikan pembantu di keluarga ini."
"Pa, dia bakalan jadi pelayan pribadiku," simpul Levy adiknya Liam.
"Tentu saja nona, aku akan menjadi pelayanmu," sahut Lena tersenyum.
"Tidak!" bantah Liam. Membuat semua isi ruangan terkejut mendengarnya.
"Bukannya lo ada udah mbak Sulis? Kenapa dia harus jadi pelayan pribadi lo?"
"Terserah gue dong, akhirnya gue bisa punya pembantu cewek yang seumuran."
"Nggak, dia nggak boleh jadi pelayan pribadi lo."
"Tapi, aku ingin menjadi pelayan nona Lovy," kata Lena.
"Hah?! Sejak kapan lo pake bahasa baku gini?"
Lena hanya diam, tak menjawabnya. Tentu saja Reksa pasti marah jika tidak mengunakan bahasa baku.
Liam hanya tersenyum menatapnya.
"Mulai sekarang lo jadi babu gue."Lena terdiam sesaat mendengarkannya, dia mengisyaratkan agar Lovy membantunya.
"Nggak, dia pokoknya punya gue!" kata Lovy, menatap cowok dihadapannya, alias saudara kembarnya.
"Ayo Lena, kita ke kamar gue,"
Namun, Lena merasa seseorang menarik tangannya.
"Dia punya gue!" pekik Liam, menarik tangan Lena keras.
"Lepasin aku Liam!" ucap Lena berani bersuara.
"Lo berani bantah gue?"
Liam dengan sengaja mendorong Lena sehingga jatuh di lantai.
"Argh sakit!" Lena meringis kesakitan memegang lututnya.
"Liam hentikan!" titah ibunya. "Lena bakalan jadi pelayannya Lovy!"
"Nggak ma," ucap papanya mulai turun tangan. "Lena bakalan jadi pelayannya Liam."
"Tapi pa..."
"Lovy, kamu ngalah dong sekali- sekali sama kakak kamu."
"Bela aja terus pa, anak kesayangan papa," kata Lovy ketus.
Memang, Reksa sangat menyayangi Liam, putra keduanya. Karena sifat putranya ini sangat mirip sekali dengannya.
"Makasih pa," sahut Liam tersenyum.
"Udah mandi sana, baju lo banjir keringet," celetuk kakaknya Leo.
"Iya, iya gue mandi sekarang."
"Lena, lo harus buatin gue nasi goreng, dan itu harus lo yang masak. Awas aja kalian bantuin dia! Gue bisa lihat di CCTV!"
"Nanti bawa ke kamar gue,"
Lena hanya menatap Liam dengan tatapan tak suka. Apa cowok itu balas dendam kepadanya?
"Selamat menjalankan tugasmu babu," ucap Liam tersenyum melewatinya.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lena & Liam
RomanceLena Clarissa, gadis muda cantik dengan kehidupan manja dan glamor. Bersekolah di SMA elite, memiliki banyak teman, serta dikenal dengan gadis pembangkang. Sampai di suatu titik kehidupan Lena berubah drastis ketika mengetahui ayahnya memiliki banya...