Hari ini Lena kembali di izinkan sekolah seperti biasa. Dengan terpaksa Liam mengajak cewek itu memasuki mobilnya. Karena ulah mamanya, memaksa agar Lena ikut berangkat ke sekolah bersamanya. Kini Lena dan Lovy berada di kursi belakang, entah kenapa gadis gadis itu terlihat akrab. Liam tidak suka melihat kedekatan mereka.
Lovy turun di depan sekolahnya. Memang saudari kembarnya itu berbeda sekolah dengan Liam.
"Lo duduk di kursi depan aja Len," kata Lovy.
"Tapi..,"
"Bye, lo harus jaga Lena," ucap Lovy keluar dari mobil itu.
Lena tersenyum sambil melambaikan tangannya. Melihat Lovy mulai memasuki sekolahnya.
"Duduk disamping gue."
"Tapi.."
"Cepetan!"
Tanpa basa-basi Lena langsung duduk disamping Liam. Sungguh, sangat memuakkan dengan cowok sok tegas ini. Apalagi perjalanan mereka lumayan lama, 15 menit lagi menuju sekolah.
Mobil itu kembali melaju kejalanan. Suasananya sangat hening dan canggung. Tak ada yang mulai membuka percakapan. Lena hanya mengedarkan pandangannya, tanpa menatap Liam.
Tanpa sengaja, Liam terpana melihat wajah cantik gadis disampingnya. Rambut hitam kecoklatan, dengan kulit putih bersih, dan hari ini cewek itu menggunakan makeup tipis, sehingga menambah dua kali lipat kecantikannya. Jujur Liam tidak akan mengelaknya. Lena benar - benar cantik.
"Ekhm, gimana yang kemarin?" kata Liam membuka percakapan.
"Apanya?"
"Jangan pura pura bego deh. Tawaran tidur sama gue."
Lena kembali terdiam. Karena hal itu, dia kembali teringat hutang ayahnya. Dimana dia harus mencari uang sebanyak itu.
"Tenang aja kok, gue bakalan pake pengaman. Lo ga bakalan hamil."
"Gue nolak, gue bukan cewek serendahan itu!"
"Yakin?"
"Gue kasih lo waktu seminggu buat berpikir."
Lena kembali kalang kabut dengan pikirannya. Setelah melihat kakaknya Liam yang berhubungan badan dengan pembantu wanita rumah itu.
"Apa hal itu terjadi lumrah di keluarga lo? Kemarin gue lihat kakak lo tidur sama mbak Sulis."
"Ya itu udah kesepakatan mereka. Mbak Sulis udah hampir 5 tahun jadi budak kakak gue. Bahkan, mbak Sulis bisa menyekolahkan adiknya sampai kuliah gara- gara jadi budaknya bang Leo."
"Lo udah pernah gituan berapa kali?"
Tiba-tiba Liam menghentikan mobilnya.
"Apa harus gue jawab. Turun gih! Gue gak mau anak sekolah lihat kita berangkat bareng."
"Tapi, sekolah masih jauh."
"Jalan cepet atau lari kek inisiatif. Bye!"
Lena berlari tergesa-gesa mengejar mobil Liam yang kecepatan tinggi. Ya, dia harus cepat ke sekolah agar tidak terlambat. Lena hampir berlari satu kilometer membuat napasnya tersengal-sengal.
"Lena.."
Tiba-tiba mobil berhenti disampingnya. Terlihat dua sahabat karibnya Lena memungutnya dijalanan. Lena menceritakan keadaannya kini kepada mereka.
"What jadi babunya Liam?!"
"Berapa hutang bokap lo. Biar kita yang bayarin."
"50 miliar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lena & Liam
RomantiekLena Clarissa, gadis muda cantik dengan kehidupan manja dan glamor. Bersekolah di SMA elite, memiliki banyak teman, serta dikenal dengan gadis pembangkang. Sampai di suatu titik kehidupan Lena berubah drastis ketika mengetahui ayahnya memiliki banya...