❣️11

127 4 2
                                    

Tak terasa hampir seminggu berlalu dengan cepat. Entah kenapa sejak kejadian malam itu, Liam tidak pernah menemuinya lagi. Akhir akhir ini mereka jarang berinteraksi dirumah. Tapi itu lebih baik, beban Lena terasa berkurang cowok itu tidak mengatakan hal yang aneh-aneh lagi.

Lena terlihat cantik menggunakan kebaya bridesmaid dengan sentuhan makeup yang soft memancarkan kecantikannya. Hari ini memang pernikahan Leo kakaknya Liam.

"Cantik banget lo sumpah. Gue foto ya," ucap Lovy terang terangan.

"Eh, jangan."

Cekrek.

"Ini mah lo cocok jadi pengantinnya."

"Masih lama, gue belum pengen nikah muda."

"Tapi kalo ada cowok ganteng kaya raya yang lamar, mau lah."

"Tergantung sih. Gue ngga mau menjalani hidup dengan orang yang salah seumur hidup. Apalagi modelnya kayak abang lo Liam, dih najis."

Lovy tertawa mendengarnya. "Iya-iya, tuh cowok kadang waras kadang ngga waras. Mendingan lo cari cowok yang mentalnya stabil."

"Tinggal setengah jam lagi. Gue mau siap -siap juga."

"Gue mau ke belakang dulu ya, bantu maid-maid lainnya di dapur," kata Lena.

Lovy hanya mengangguk.

Lena membantu maid lainnya menyiapkan minuman untuk para tamu. Dia terkejut melihat geng Liam juga ada disini.

"Mbak, boleh ngga Lena bertugas di dapur aja?"

"Heh, kamu itu masih muda sayang. Tunjukkan pesonamu, siapa tahu ada pria kaya yang ingin melamarmu."

"Tapi mbak, Lena mohon."

"Kami tidak ingin penampilanmu yang cantik ini kotor gara-gara memasak semua ini. Sudah menjadi bagian kami untuk memasak. Sambutlah tamu dengan ramah ya cantik."

Lena menghela napasnya pasrah. Jujur, dia tidak ingin bertemu dengan teman -teman nya Liam lagi. Pasti dia akan dibully habis -habisan.

Lena memalingkan muka saat Devan menunjuk kearahnya.

"Bukannya itu si Lena? Kok bisa dia ada disini?" tanya Devan.

"Hah? Dia di undang juga bos?"

"Lo tahu kan tuh cewek lagi gak ada duit. Jadi dia mau kerja apa aja. Termasuk jadi pelayan di acara pernikahan bang Leo," jelas Liam.

"Bener, kemaren aja dia open bo di club, kasihan banget hidupnya."

"Nikahin gih. Jadiin dia menantu mama lo," kata Anton kepada Devan.

"Ogah, gue nyari cewek yang perawan. Bukan yang udah dimasukin sana sini."

"Dia masih deket sama Lovy bos?" tanya Rama. Memang, Liam sudah tahu, Rama terang terangan menyukai adiknya.

Liam hanya mengangguk.

"Gue ngga mau Lovy gue kenapa-napa. Tolong jauhin dia bos dari Lovy."

"Tenang aja. Gue bakalan kasih paham biar ga temenan lagi sama tuh jalang."

Terlihat seorang gadis cantik bergaun hitam tersenyum kearah mereka. Itu adalah Sherin, dia datang bersama Kenan. Liam langsung tersenyum menyambutnya. Meskipun rasanya sedikit tak terima mereka bergandengan tangan.

"Maaf ya Liam kita baru dateng."

"Iya ngga papa. Makasih udah mau dateng Sher."

"Ini mah couple serasi kita."

Lena & LiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang