4

6K 403 12
                                    

Christy mengambil kimono di kamar mandi dan ia berikan kepada Chika. "Nih pakai, takut kamu masuk angin." Ucap Christy. Chika pun mengambil dan memakainya di hadapan Christy.

Christy dengan susah payah meneguk ludahnya, wajahnya pun sudah memerah. "Ishh! Kamu bisa gak sih, jangan pakai di hadapan aku!"

"Emang kenapa sih! Orang kita sama-sama perempuan juga." Ucap Chika ikut kesal.

"Ya tapi..., Arghh! Tau lah, si Chika mah. Pagi-pagi bikin jantung gue deg-degan aje." Batin Christy.

"Iya dah, terserah kamu!" Ucap Christy lalu keluar dari kamar diikuti Chika.

"Christy, berenang yuk." Ajak Chika.

"Aku udah mandi." Tolak Christy.

Chika pun merengek pada Christy. "Ayok kita berenang Christy, nanti kan bisa mandi lagi. Aku mandiin deh."

"Ya tuhan, sungguh polos sekali" batin Christy.

"Gampang banget kamu. Enggak-enggak!" Tolak Christy lagi dan Chika pun berpikir cara agar Christy mau.

Chika memeluk Christy dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher adik (?) nya itu. "Sayang, ayoklah berenang. Masa kamu tega sih nolak aku." Bisik Chika tepat di telinga Christy membuat si pemilik telinga bergidik ngeri.

"Ish, najis Chika!" Chika pun melepas pelukkannya dan cemberut kesal.

"Mamih, Christy gak bisa diginiin. Si Chika makin kesini makin kesana cok!" batin Christy lagi dan lagi.

Chika yang sedang kesal pun berjalan meninggalkan Christy ke arah kamar dan mengunci pintunya. "Merajuk lah tuh." Suara Christy sengaja dengan nada tinggi agar Chika mendengarnya.

....

"Kak, pergi makan yuk." Ajakan Christy diacuhkan oleh Chika yang sedang bermain handphone di sofa sebelah Christy.

"Masih ngambek?" Tanya Christy dan dibalas tatapan tajam oleh Chika. "Pikir aja sendiri!" Ketus Chika

"Bukannya aku gamau kak..."

"Terus apa!?" Sela Chika dengan nada tidak suka.

"Diluar itu dingin, aku takut kamu masuk angin." Setelah mendengar alasan yang keluar dari mulut sahabatnya itu, rasa kesal di diri Chika seakan hilang dalam sekejap.

Chika pun memeluk Christy di sebelahnya. "Ih, so sweet deh." Ucap Chika dan Christy hanya tersenyum menahan salting.

"Christy"

"Hm"

"Christy"

"Hm"

"Christy...."

"Apa kak Chika?"

"Aku boleh panggil kamu dedek kitty ga?" Tanya Chika menatap Christy yang masih di pelukkannya.

Christy pun mengerutkan dahinya. "Emang kenapa kak?" Tanya Christy heran.

Chika pun mengangkat dagu Christy untuk menatapnya. "Hei, kita kan sebentar lagi jadi adik kakak, biar kerasa lebih dekat aja." Ucap Chika.

"Yaudah, boleh deh asal kakak bahagia." Chika pun mengangguk tersenyum.

"Duh, malah diajak manggil dedek kakak. Kalo aku ajak ke pelaminan, kamu mau gak? E-eh yatuhan Christy pikirannya," batin Christy.

"Gak usah membatin mulu, tar kesambet loh." Ucapan Chika membuat Christy terkejut.

"Loh, kak Chika sejak kapan punya ilmu mendengar batin orang?" batin Christy lagi.

"Sejak masih di dalam kandungan." Gumam Chika dan membuat Christy kembali terkejut.

"Dih, apa sih kak"

....

"Woy kak!" Panggil Christy kepada Chika yang sedang menonton drakor di ruang tv.

Chika tetap fokus pada filmnya dan mengabaikan Christy. "Kak Chika" Panggil Christy lagi dan Chika pun menoleh. "Ada apa?" Tanya Chika.

"Aku mau izin keluar dulu yah." Chika pun langsung mematikan drakornya.

"Mau kemana?" Tanya Chika.

"Mau main bareng teman kak" 

"Gak!" Ucap Chika tidak mengizinkan.

"Ish! Bosen tau kak." Kesal Christy.

"Boleh." Christy pun tidak jadi kesal.

"Tapi aku ikut," lanjut Chika lagi dan membuat Christy kembali kesal.

Christy pun memutuskan tidak jadi pergi bermain bersama temannya. Ia mengambil minuman alkohol di kulkas dan duduk di sebelah Chika. Sungguh Christy ini sangat mencari penyakit.

"Heh! Apa-apaan kamu. Jangan minum kayak gituan." Ucap Chika membawa minuman itu jauh dari tangan Christy. "Hiss! Kak siniin." Rengek Christy dan Chika pun menatap tajam mata Christy.

"Sejak kapan?" Tanya Chika datar.

"Aihh kak siniin punya aku. Gak usah lebay deh!"

"AKU TANYA SEJAK KAPAN KAMU MINUM KAYAK GINI CHRISTY!?" Tanya Chika dengan suara yang tinggi membuat Christy takut.

"Kalo aku tanya, jawab jangan diam. Tatap orangnya, diajarin sopan santun gak sih?" Christy pun menatap mata Chika dengan takut.

Mata Christy yang berkaca-kaca pun mulai mengeluarkan air matanya. "Hiks-maafin aku kak hiks-hiks." Chika pun berusaha menetralkan suaranya setelah mendengar Christy menangis.

"Sumpah deh, aku gak suka sama orang pemabuk. Gak usah minum ini, minum yang lain!" Ucap Chika membuang botol alkohol itu ke tempat sampah.

Chika yang tak tega pun mememeluk Christy. "Maafin, tadi aku kebawa emosi. Aku gak nyangka aja, adik aku yang keliahatan sama aku polos ternyata malah minum." Ucap Chika dengan nada kecewanya.

"Hiks-hiks maaf..." Chika pun mengangguk dan mengelus punggung Christy. "Iyah, aku maafin. Jangan diulangi lagi yah?" Tanya Chika dan Christy pun mengangguk.

"Yaudah, tidur yuk udah malam." Ucap Chika dan mereka berdua pun berjalan memasuki kamar masing-masing.

....

Traktiran ultah author nih ya gess. Ultah ke 14 bareng olshop akwoaako, tolong doain author yang baik" ya senggku separuh nafas ku separuh hatiku jantungku ususku lambungku lop kalian deh. Babayy...

TERLALU POSESIF (CH2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang