18

3.1K 308 23
                                    

Pagi hari pun tiba. Chika terbangun dari tidurnya yang bisa dibilang lelap bisa juga tidak. Ia melihat tangan sang adik yang masih berada di pinggangnya. Menatap wajah tenang Christy, mengelus pipinya yang sangat membuat dia gemas.

Ia ingat kembali kejadian kemarin, ia meyakini bahwa Christy pasti masih menyimpan rasa kecewa. Chika pada akhirnya memutuskan untuk membangunkan adiknya itu. "Dedek," ucap Chika sembari menepuk pelan pipi Christy.

"Eungh iya kakkkk."

Chika sebenarnya sedikit menyimpan rasa salting setelah mendapat jawaban dari suara serak Christy. Sangat ber-damage, katanya. Tanpa mengucapkan kata-kata lagi, Christy beranjak dari kasur tempat ia dan Chika tertidur dan langsung ke arah kamar mandi.

Namun, ada satu hal yang ia lupa saat ini. Kebiasaan Chika. Ya, kebiasaan Chika. Satu hal yang menjadi rutinitas Christy adalah mencium Chika setelah ia bangun dari tidurnya. 

Ia berjalan kembali menghampiri kakaknya yang masih berada di tempat tidur. Benar saja, mata Chika sudah berkaca-kaca sembari menatap Christy saat ini. Christy pun mendekati kakaknya dan mencium seluruh wajah Chika mulai dari hidung, kedua pipi, kening, kepala dan terakhir bibir Chika. "Sorry, lupa." Ucap Christy lalu ia membersihkan air mata Chika yang hampir turun deras dengan tangannya sebelum ia membersihkan diri.

Lihatlah betapa peduli dan baik hatinya seorang Angelina Christy. Ia akan tetap melakukan apa yang membuat kakaknya bahagia, walau disituasi yang sama, ia kecewa dengan orang kesayangannya itu. Oh, sungguh idaman semua orang bukan?

"Dia masi ingat dan mau ngelakuin itu ke gua, walau kemarin..."

...

Di lantai bawah rumah mereka, Chika sedang menyiapkan sarapan untuk ia dan adiknya. Chika sudah mandi setalah Christy. Namun saja, Christy pergi ke ruangan gaming sehabis mandi.

Dengan telaten, Chika menumis bahan-bahan yang sudah ia siapkan untuk membuat nasi goreng kesukaan Christy. Ia cicipi, dan ia merasa bahwa masakannya sudah memiliki rasa sesuai dengan ekspetasinya. Tangan Chika dengan hati-hati mematikan kompor dan menaruh nasi goreng itu ke atas piring bentuk ikan.

Milik Christy, tentunya.

Setelah menaruh sarapan di atas meja makan, ia berjalan ke arah ruangan gaming yang terletak di lantai 1 dekat kolam renang.

'Tok tok tok'

"Christy," panggil Chika sembari mengetuk pintu.

Tak lama, pintu itu dengan otomatis tergeser dan ruangan terbuka. Didalamnya, menampakkan seorang Christy yang sedang bermain Play Station. "Dedek."

"Hm."

"Sarapan dulu yuk dek sama kakak di meja makan. Kakak sudah siapin nasi goreng kesukaan kamu." Ajak Chika antusias.

Christy tanpa menoleh berkata, "Makan aja sendiri, aku tidak lapar."

Chika yang mendengar itu pun merasa sedikit sedih. "Tapi itu kakak  udah buatin na-"

"Aku bilang tidak, berarti tidak. Kakak makan aja sendiri. Aku udah kenyang." Ucap Christy sedikit meninggikan suaranya dengan tatapan tetap berada di permainannya.

"Makan yah dek? Kakak buat banyak loh, nanti tak-"

Christy kini menatap Chika dingin. "Apa? Takut gak habis? Call aja tuh pacar kesayangan kakak. Gampang. Suruh makan sini. Kan enak tuh. Sembari makan, ngelihat cewe cakep, seksi. Sana aku izinin main sepuasnya, aku disini gak ganggu." Ucap Christy dengan senyum kecut sembari menekan tombol penutup pintu otomatis.

Tubuh Chika kini berbalik dengan lemas. Ia perlahan menjatuhkan tubuhnya sembari menangis di atas lantai dingin itu. "Hiks hiks, kenapa jadi seperti ini? Maafin aku Christy, aku minta maaf." Gumam Chika sembari menangis.

TERLALU POSESIF (CH2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang