16

3.8K 347 87
                                    

"Jaga anak saya! Awas sampai dia lecet sedikit saja malam ini, kamu saya bunuh!"

"S-siap bos."

....

Di kampus, jam 4 sore. Saat ini Christy sedang menunggu kakaknya, Chika memliki kelas yang belum tuntas. Begitu juga ia tadi memiliki kelas, namun sudah selesai. Ia heran sekali, menunggu kakanya yang tak kunjung keluar sampai sekarang.

Awalnya Chika berkata bahwa ia selesai jam 3, makanya Christy menunggu. Sudah 4 jam ia duduk di kantin, seraya bermain handphone. Lama kelamaan ya pegal juga, pikirnya. "Duh lama banget si!" Gumamnya kesal.

Karena malas menunggu lebih lama, ia berniat ingin menghampiri kelas kakanya. Ia berjalan keluar kantin dan mencari kelas yang kakaknya tempati. Sampai akhirnya ia melihat tulisan kelas yang Chika beritahu pagi tadi. Ia bingung, pasalnya kampus itu sudah sangat sepi sekali dan kelas juga hanya disiapkan sebagian untuk mahasiswa dan mahasiswi jam kelas malam.

"Kok sepi? Katanya masi ada kelas?" Tanyanya dengan bergumam kecil.

Ia berjalam terus dan ia mengintip dari luar pintu saat pintu itu nampak sedikit terbuka. Saat ia melihat ke dalam, ia membelalakan matanya.

Flashback.

"Yang, pulang yuk." Ucap Chika kepada pacarnya yang tentu itu Rakshel.

Rakshel yang awalnya sedikit jauh dari Chika, ia mendekatinya. "Tar ah yang, mending kita duduk dulu mumpung sepi." Ucap Rakshel membawa Chika untuk duduk kembali di kursi.

Chika pun akhirnya duduk di sebelah Rakshel dan menyandarkan kepalanya di bahu Rakshel. "Udah sore loh yang, adek aku udah nunggu."

"Bentar doang kok yang, cuman mau berduaan aja sama kamu." Ucap Rakshel membujuk Chika yang ingin  pulang. Akhirnya Chika pun mau saja. Sudah bermenit-menit mereka hanya diam di dalam kelas, tak tahu ingin apa.

Tiba-tiba udara di dalam kelas itu semakin dingin. Dan secara tiba-tiba tubuh Chika merinding seperti disetrum listrik saat tang Rakhsel berada di pahanya. Tangan itu mengusap lembut membuat Chika kegelian. "Ngapain sih yang? Geli loh aku." Tanya Chika dan Rakshel masih terus beraksi disana.

Sampai akhirnya tangan itu semakin nakal. "Yang ini di kelas loh yang, tar kalo ada yang liat gimana?" Chika mengangkat kepalanya dan menatap Rakshel. Ia menggelengkan kepalanya.

Satu tangan Rakshel yang lain menarik tengkuk leher Chika dan ia menempelakn bibirnya. Ia melumat bibir Chika, dan Chika pun tak ada penolakan sama sekali. Sudah terbawa nafsu Chika pun mengeluarkan suara-suara yang membuat Rakshel semakin aktif. Ia membuka kancing kemeja Chika dan ia memainkan apa yang ada di balik pakaian itu.

Cukup puas dengan apa yang ada di balik pakaian atas, lalu tangan Rakshel beraksi ke pakaian Chika bagian bawah, dan akhirnya mereka  larut dalam permainan itu, tanpa sadar pintu kelas tak tertutup rapat.

Flasback off

"APA-APAAN INI!" Teriak Christy melihat apa yang ia lihat di depannya. Chika dan Rakshel menatap keberadaan Christy dan mematung.

Tubuh kakaknya yang telanjang, bibir yang menempel dengan Rakshel, dan tangan Rakshel yang menyentuh bagian tubuh Chika. Sungguh emosi dia meluap saat ini. Ia berjalan ke arah kakaknya dan Rakshel dengan tangannya yang sudah mengepal kencang.

Ia memukul Rakshel bertubi-tubi dengan sangat keras. Berkali-kali ia memukul tanpa dapat dilawan oleh Rakshel. Chika yang melihat itu, ia berusaha memisahkan pertengkaran antara adik dan pacarnya. "Christy udah Christy, ANGELINA CHRISTY!" Bentak Chika dan akhirnya Christy memberhentikan tangannya dan menatap Chika tajam.

"Apa? Belain dia lo? Iya"

"Aku-"

"Apa?

"Aku bis-"

Christy lagi-lagi memotong pembicaraan kakaknya. "Bisa apa? Bisa jelasin? Gak usah dijelasin! Masi mending yang gua hajar itu si bajingan ini, walau gua tahu lo berdua sama-sama mau! Gak usah ngelak!"

"Gua udah terima lu pacaran sama si brengsek ini walau gua tahu dia bukan anak yang bener. Gua udah jelasin ke lo, tapi lo ga mau denger, oke gua terima. Tapi ngelihat lo sama dia ngelakuin yang enggak-enggak gini, gua ga bisa terima kak. Otak lu dimana sih? Hah!? Otak lu dimana, gua tanya?"

Mata Chika saat ini mulai berkaca-kaca. "Dek aku bisa jelasin dek, dengerin aku dulu!"

Christy menggeleng. "Gak usah dijelasin. Lo berdua tuh sama-sama mau, gua tahu. Lo juga suka kan digituin sama dia, sampai gak nolak atau memberontak. Gak usah ngelak lagi kak. Lo itu jadi cewe terlalu murahan!"

Plak

"ANGELINA CHRISTY ERBRANTARA!"

Baru saja, Chika menampar wajah Christy dan membuat Christy makin emosi. Karena tak mau melampiaskan emosi yang berakibat kakaknya terluka, ia memutuskan untuk pergi. "Pake tuh baju sama celana lo! Lo itu cantik dan baik, jangan jadi kayak jalang." Ucap Christy lalu pergi dan menutup pintu.

Chika pun menangis saat itu juga. Kata-kata "murahan" yang keluar dari adiknya itu membuat hatinya sangat sakit. Tapi, is tak bisa mengelak itu. Ia buru-buru memakai pakaiannya dan menatap Rakshel yang sudah babak belur sebentar lalu ia pergi.

Saat ingin menunggu taxi di luar kampus, ada 1 mobil yang berhenti di hadapannya. Pintu mobil terbuka, karena itu ada pintu otomatis. "Christy?" Ternyata itu Christy.

"Masuk."

"T-tapi.."

"MASUK! KALO GUE BILANG MASUK YA MASUK!" Bentak Christy membuat Chika terpaksa masuk ke dalam mobil dalam keadaan takut.

...

Mobil itu berjalan hingga sampai ke depan rumah mereka berdua. Christy turun dan membuka pintu untuk Chika keluar dari mobil. "K-kamu kenapa ga masukin m-mobil ke dalam?" Tanya Chika gugup.

"Turun!"

Tak mau membuat adiknya marah, Chika segera turun. Dan Christy menutup pintu, lalu menjalankan mobilnya entah kemana.

....

"Mati lo Christy Erbrantara!"

____
Halo semua sayangnya aku, 1 bab lagi+terimakasih untuk bundanya tar yah ini lagi di fxsu.
Bai-bai sayangku cintaku manisku🥰.

Btw, mantap kan si Chrisjon?

TERLALU POSESIF (CH2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang