13

4.5K 392 44
                                    

Ceklek

"Hiks hiks" Tangis Chika di atas kasur. Christy masuk ke kamar dengan membawa sepiring makanan dengan segelas air putih. Ia mendekati kakaknya yang sedang menangis itu. "Nih kak, aku bawa dokternya. Katanya, kakak mau disuntik." Ucap Christy jahil.

Kepala Chika yang awalnya hanya menempel di atas bantal, makin masuk ke bawah bantal setelah mendengar ucapan dari adiknya. Sang adik menaruh terlebih dahulu, menaruh bawaannya di atas nakas.

Tubuh kakaknya yang seperti sedang memasukki goa itu ia angkat ke pangkuannya dan membalik menghadap dirinya. "Nih dokternya, aku akan merawat kakak dengan penuh cinta dan ketulusan hati serta kasih sayang yang sangat besar."

Plak

"Awsh! Kok di pukul sih?" Christy meringis saat di pukul kencang oleh Chika. "Hiks, kamu ngeselin!" Kesal Chika cemberut.

Cup

Merasa gemas dengan wajah kakaknya nyang sedang cemberut, ia mencium bibir Chika. Korban yang dicium pun kaget. "Ihh! kamu mah nyosor aja dek," ucap Chuika kembali kesal dan cemberut. Tangan Christy terulur ke arah nakas umtuk mengambil sepiring makanan yang tadi ia bawa. "Makan yah, aku suapin."

Suara sendok terus beradu melawan piring keramik yang berada di genggaman gadis cantik. Sendok berisi makanan pun seperti sedang bermain panah, terus-terusan diarahkan untuk mengenai sasarannya. Suara detik jam, sendok yang beradu dengan piring, dan sesekali obrolan dan tawaan keluar berasal dari sepasang kakak dan adek ini. Entah apa yang mereka bicarakan, sepertinya seru sekali.

...

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu terdengar oleh telinga kedua manusia yang berada di ruang keluarga. Fokus pada televisi mereka teralihkan. Sang kakak yang lebih tua berdiri, hendak membuka pintu tersebut.

Sang adik yang ingat bahwa kakanya sedang sakit pun menahan tangannya dan menarik agar tetap duduk. "Duduk! Biar aku yang buka." Perinta Christy namun Chika tampak khwatir, ia gugup. "K-kakak aja dek," kata Chika yang kembali berdiri.

Alis Christy terangkat satu. "Ada apa? Gak usah! Biar aku aja." Tegas Christy setelah mendengar cegahan dari Chika. Lalu, ia langsung berjalan ke arah pintu dan membukanya. "Hai sa-" orang itu terkejut mendapati orang yang membuka bukan kekasihnya namyb adiknya yang membuat dirinya babak belur.

"C-christy? Aku pulang dulu yah, mendadak disuruh pulang sama mamah." Rakshel beranjak pergi. Namun baru saja ia berbalik badan untuk melangkah pergi, tiba-tiba ia terdiam di tempat setelah Christy berkata...

"Emang lo punya mamah?"

Damn

Bak tertusuk ratusan tombak, wajah Rakshel memerah. Ia emosi.
"Emang dia sayang sama lo? Pernah lo liat mamah lo ada? Pernah diakui sebagai anak sama mamah lo?" Ucap Christy menyerang.

Ia berbalik badan, menatap Christy tajam. Sangat tajam! "Lo jangan sok tahu! Kita gak pernah kenal, dan lo jangan seolah-olah lu tahu kehidupan gua dan keluarga gua!" Bentak Rakshel melawan serangan dari adik kekasihnya itu.

Rakshel berbalik badan kembali dan ingin memasuki mobil. Saat ia ingin buka pintu, ia kembali terdiam mendengar kata-kata Christy.

"Gua tahu semua tentang lo, keluarga lo, keburukan lo dan keluarga brengsek lo itu."

"Berani apa lo? Berani-beraninya lo bilang keluarga gua brengsek. Lo tuh masi kecil, gak usah ngelantur!" Ucap Rakshel tanpa berbalik badan.

Christy tersenyum licik. "Jangan pernah main-main sama gue. Jaminan nyawa, jika kakak gua atau orang tersayang gua terluka karena lo! Sedikit aja lo gores, nyawa lu hilang di tangan gua. Satu goresan, satu bagian tubuh lo cacat, catat kata-kata gua!" Rakshel hanya tertawa dan ia masuk ke dalam mobil.

"Percaya banget gua sama bocah ingusan kayak lo." Mobil rakshel akhirnya berjalan. Tadi, ia membuka kaca dan tertawa kepada Christy.

"Sialan. Liat aja lo nanti!" Gumam Christy.

"CHRISTY!"

"Jangan gitu, aku takut"

▪︎▪︎▪︎
Kalian masi mau baca cerita di akun ini kah walau suka lama up?😭 ovt dikit malam"

TERLALU POSESIF (CH2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang