Di suatu tempat makan berbau jejepangan. Dengan dilengkapin hiasan kanji Jepang dan hal-hal yang membawa suasana jejepangan. Sudah tahukah kalian? Ya, restaurant sushi.
Chika dan Christy kini sedang berada di sana, untuk makan malam. Mereka ingin mengisi ulang energi, setelah cukup lama bermain di tempat bermain yang berisi banyak mesin-mesin permainan.
Ditengah acara pengisian energi itu, tiba-tiba Christy teringat akan kejadian yang terjadi di tempat bermain tadi yang menurutnya sangat janggal. "Kak, tadi itu siapa yah kak yang nolongin aku? Seperti gak asing di mata aku." Tanya Christy.
Pertanyaan itu membuat Chika memberhentikan sumpit berisi salmon sashimi yang sudah hapir mendarat di mulutnya. "Hmm, kakak gak tau dek. Lupakan saja yah, yang penting kamu gak kenapa-kenapa." Jawab Chika membuat Christy menghela nafasnya.
"Huhh! Siapa orang itu yah? Ini aneh."
Flashback on
Mesin permainan bola basket. Sudah berapa lama mereka bermain, tetapi mereka tampak tak ingin beranjak dari sana. Sedangkan, permainan di sana bukan hanya bola basket saja. Banyak sekali permainan di sana, tapi kalalu memang magnetnya hanya di situ, mau bagaimana?
Bukan apa. Masalahnya, banyak sekali orang yang ingin memainkan permainan itu. Tetapi melihat Christy dan Chika tidak mau meninggalkan permainan itu, beberapa orang yang menunggu itu tampak emosi dan kesal.
Pasalnya, tak terhitung sudah berapa jam adik kakak tak sedarah itu memainkannya. Bahkan ada pengunjung yang menunggu hingga 1 jam, dan karena tidak sanggup, mereka akhirnya meninggalkannya.
Ingat, tak semua orang sabar. Setiap orang mempunyai batas kesabarannya masing-masing. Ada yang kesabaran setinggi langit ke tujuh, ada juga yang kesabarannnya setipis tisu dibelah 10 lalu terendam air dan terbakar api.
Hingga akhirnya, ada satu orang pengunjung yang nampaknya sudah sangat emosi.
Wujudnya emak-emak, bentuknya manusia.
"Heh! BISA GANTIAN GAK? GAK LIAT NIH, BANYAK ORANG YANG NUNGGUIN. JANGAN SEMENA-MENA YAH JADI ORANG. SAYA TUH PENYUMBANG SAHAM DI SINI, SAYA ISTRINYA JEFRI NICHOLE. NANTI KAMU SAYA VIRALIN MAU!?" Marah ibu-ibu itu yang mengaku istrinya Jefri Nichole. Padahal yang mau bukan Jefri Nichole, tapi Jefri Mahatir.
Chika yang memang dasarnya tak bisa dibentak pun matanya sudah berkaca-kaca. Christy yang melihat itu pun kesal, ada rasa ingin meninju kepala ibu-ibu itu, namun ia takut dikutuk jadi ikan pari. Takutnya, ada dongeng "Pari yang Terkutuk Part 2".
"Ibu maafkan kami, silahkan main bu, saya sudah selesai." Ucap Christy secara baik-baik.
Ibu-ibu itu makin sinis, matanya makin melotot, rasanya Christy ingin mencoloknya. "KAMU KIRA, MINTA MAAF SAJA CUKUP? SAYA DAN ANAK SAYA, SUDAH MENUNGGU DI SINI 1 JAM!"
Hufftt! Sungguh, Christy sudah frustasi menanggapi ibu-ibu itu. Bahkan, mereka sudah menjadi perhatian banyak orang. Bikin malu saja, pikirnya. Disela-sela kefrustasiannya itu, tiba-tiba ada satu lelaki dengan pakaian tertutupnya, serba hitam. Orang itu menatap mata istri Jefri Mahatir itu serius.
Kejadian yang Christy merasa janggal adalah, setelah adegan tatap-menatap, wajah ibu itu langsung berubah takut dan pergi dari tempat itu diikuti anaknya dan semua orang yang memperhatikan pun ikut bubar. Christy sekilas melihat wajah orang itu. "Terim-" Tak sepenuhnya Christy mengucap, orang itu pergi dengan terburu-buru.
Flashback off
"Gua harus cari tau ini," batin Christy.
...
"Saya sudah bilang sama kamu, jangan sampai mereka tau wajah kamu!" Tegas seseorang di tempat lain.
Orang yang ditegasi itu pun menundukkan kepalanya. "Maaf tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
TERLALU POSESIF (CH2)
Fanfiction"Ini lah resiko punya adik terlalu posesif!" Baca aja, ini karya author yang keren dan kull...🫶