8 First Kiss? (3)

167 17 0
                                    

Semuanya sudah selesai, dan teman-temannya pulang ke rumah masing-masing setelah mengantar Jay dari rumah sakit. Jadi yang mengantar Jay hanya mereka, sedangkan Jennifer ia harus bermandi dan melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda di apartemennya.

Dan sekarang Hanya Jennifer, Joshua dan Jisoo yang ada di apart Jay. Untungnya, saat berobat gak memakan waktu yang banyak. Dan Jay gak diputuskan untuk dirawat inap. Hanya ada tambahan infusan imun dua botol untuk dirumahnya. Sekarang ia sudah mulai bisa jalan tanpa bantuan, dan terakhir tidak lagi menggigil karena bantuan pengobatan dokter.

" Jayden please diem, simpan dulu stiknya! Nih liat dari infusan lo keluar darah kan?" Ucapnya berusaha meraih stik game dari kedua tangan Jay, Jay berusaha menjauhkan dari Jennifer agar tidak berhasil anak itu rebut.

" Liat kan om, tante? Apa orang sakit harus kaya gini? Sampe perekat infusannya lepas?"

" Jay diam dulu sayang, kasian Jennifer udah benerin dua kali infusannya gara-gara kamu banyak gerak."Jisoo yang gemas juga karena putranya Jay yang terlihat santai.

" Tau tuh harusnya jangan ditekuk, kata dokter tadi gimana?" Singgungnya.

" Ya sorry gw kan udah lama gak main PS, dari tadi pagi kerjanya tidur. Baru sekarang mendingan karena kebantu obat sama infusan." Jawabnya dengan mata masih fokus ke layar depan, tanpa melihat tiga orang di samping kanan dan kirinya meringis karena ngilu melihat darah dan jarum.

" Benerin dulu deh Jay ngeri liatnya" Joshua.

" Malu sama anak pah" Jisoo menertawakan Joshua yang merinding mengusap lengan.

" Papa kebelakang dulu" Joshua beranjak dari tempat duduknya karena ada seseorang meneleponnya.

.

" Mam, kamu mau pulang sekarang? Papa harus putar balik dulu ke kantor ada urusan sama sekretaris Chan, mama juga katanya lagi dibutuhkan juga."

" Ah iya?, Jay mama gak bisa nemenin kamu maaf ya. Cepat sembuh sayang. Habisin makanannya ya, jadwal makan obat juga jangan sampai lupa walaupun katanya kamu udah mendingan" Jay hanya mengangguk tidak ingin pada ibunya yang sangat bawel.

" Tante pulang duluan ya Jenn, gak papa dibuat ngerepotin?"

" Iya tante, gak papa kalian pulang aja biar aku disini." Ujar Jennifer yang sibuk membenarkan perekat ditangan Jay.

" Papa juga Jay, maaf gak bisa lama-lama. Cepat sembuh ya, jangan ngeberatin diri sendiri." Pamit Joshua sambil mengambil kunci mobil di atas karpet. Dan beberapa menit kemudian hanya tersisa dua orang. Jay yang tadinya sibuk bermain game, sekarang terbaring sambil membuka ponselnya sekedar untuk mengecek pesan dan instastory. Jennifer, gadis itu sudah tertidur dan sudah bertemu alam mimpinya dengan memakai kamar Jay.

Jay berdiri, ia berjalan sambil membawa stand infusan ke kamar untuk memastikan seseorang didalamnya aman.

Ia berlutut, sambil menatap gadis yang tertidur dan bentuk pipinya terlihat berlipat-lipat karena tertekan bantal.

Menatap lekat disertai senyuman manis sebelum akhirnya dia berbicara.

" Lo capek ya Jenn? maaf kalau gw udah buat lo kesal dan lelah karena harus jagain gw gak henti-henti. Dan sekarang lo boleh tidur dengan nyenyak."

" Ck, emang lo chubby ya kalau lagi tidur? Kok gw baru nyadar lo punya pipi kaya gini?. Jadi makin kaya anak ayam sayur." Jay terkekeh sambil mengusap surai Jennifer dan menatanya sedikit rapih.

" Kalau lagi liat lo diam kaya gini gw jadi kangen lo cerewet kaya biasanya. Terus ternyata lo cantik banget ya? gw baru nyadar dan mungkin gw baru memujinya sekarang, walaupun lo gak bakal denger juga. Gw harus kebawah, kalau gw gak sakit bakal nemenin lo tidur Jenn. Jangan kebangun tidurnya anak ayam sayur, good nite..."





































My Choice : Yunjay-JaynooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang