6 OMG Skinship? (1)

110 15 0
                                    

Karena disekolah lagi masa sibuknya, seperti disibukkan masa praktikum dan latihan soal. Sekarang setiap mata pelajaran jadi menambah jamnya, dan bahkan pulang bisa sampai sore hari. Yang dirasakan semua murid tentunya ada yang merasakan keluhan sama dan juga berbeda-beda. Bagi yang tidak menyukai praktik tentunya hal semacam ini sangat dijauhi meskipun akhirnya harus mereka lakukan dengan tuntas. Begitupun sebaliknya.

Geng ARHAS juga sekarang mulai jarang berkumpul, meskipun katanya apapun yang terjadi masalah pribadi atau kelompok harus solidaritas. Kalau udah capek boro-boro inget solidaritas, dengar bel bunyi langsung ingin pulang, sampe rumah yang ada langsung rebahan. Toh di sekolah juga mereka sekelas tapi gak satu kelompok, gak nyambung juga kalau diandalin.

Semua itu juga jadi salah satu pemicu alasan hubungan Jay dan sunoo yang mulai renggang. Sampai dilain waktu mereka mutusin buat deep talk, hasilnya untuk saat ini dan sampai nemu titik terang, mereka harus pisah dulu. Lebih ke introspeksi diri masing-masing, dan mencoba sendiri sih, jadi mencoba jauh tapi gak juga acuh. Bukan bosan, hanya keadaan aja buat mereka melakukan ini, kalau lanjut takutnya bisa buat hubungan mereka gak sehat. Apalagi Jay mengakui dirinya memang punya emosional yang tinggi kalau capek, gak sesuai ekspetasi, dan gak bisa ditebak kapan.

.

Menengok di suasana hati Jennifer, sama juga gadis itu capek, biasa cewek mood swings. Kaya sekarang malas-malasan di ruang tamunya. Mana perutnya teriak-teriak minta disumpelin makanan. Tapi badan gak mau bangun.

Mager banget. Monolognya.

" Gw kalo telfon Jay beres nih urusan gw. Coba aja deh, alasannya masak bareng mumpung gw habis belanja bulanan kan?" Menjentikkan jari dari ide sepintasnya itu.

Jennifer mulai mencari kontak Jay dan menekan panggilan. Selang beberapa hitungan Jay mengangkat panggilannya. Dan benar saja ia menyetujui, mungkin perlu nunggu tiga menit Jay sampe bawah. Tugasnya sekarang lanjutin bermalas-malasan, rebahan mungkin? sambil dengerin musik dari speaker mobile.






/18:42 PM/

Gadis itu terbangun, ia terganggu karena badannya mulai terasa sakit, tidur di sofa memang tidak cocok untuknya. Dan lagi aroma masakan membuatnya bergegas menegaskan duduk, kedua bola matanya masih merekam samar-samar. Jennifer mengucek matanya, dan yang ia lihat seseorang sedang memakai dapurnya.

" Jay?." Sapanya menghampiri dengan sedikit lirih.

" Udah bangun? udah beres tuh, itu artinya udah ngabisin waktu setengah jam kaya lo tidur." Jay mengomel dan tidak melupakan fokus pada aktivitasnya.

Jennifer kaget " Emang iya?" Tanyanya dengan muka polos.

" Cuci muka dulu sana. Gak bakal nyambung kalau ngajak ngomong orang lagi kumpulin nyawanya." Sarkasnya. Jennifer tidak berniat membalasnya, hanya menyunggingkan mulutnya saja. Ia mulai berjalan dengan langkah sempoyongan sambil tangannya ia ulurkan. Dan di belakangnya seseorang memperhatikan dengan smirk gemas sambil geleng-geleng kepalanya.

Kaya anak ayam sayur, - Jay















.

" Nyummm enak banget, ini kalau gw minta bikin lagi boleh gak si?" Pintanya sambil menata sendok garpu di piringnya. Ia menghabiskannya paling terakhir. Hal itu mendapat tatapan selewat lelaki disampingnya.

Menarik nafas " Kapanpun, tidak sekarang." Dan jawabannya membuat senyum Jennifer memudar.

Jay melihatnya. " Lain kali lo bantu gw Jenn, kayaknya tadi lo nyenyak banget, gak tega mau bangunin lo."

Mengerucutkan bibirnya " Gak kaya biasanya, lo kalo ngerasa kasihan, ngerasa bisa sendiri, ngerasa bersalah emang gitu ya? Biarin semua lo lakuin, lo tebus dan tuntasin sendiri gitu?."

" Gak benar gak juga salah." Balasnya.

" Padahal bisa aja lo bangunin gw, kan gw yang ngajak lo. Walaupun emang awalnya gw ada sih di-kiiit.." Tersenyum cerdik.

" Udah gw tau." Jay menyahutnya. Dan Jennifer terkekeh sambil dua jarinya ia angkat membentuk piss.

Ada hal baru yang Jay rasakan di anak ini. Dan entah kenapa ia tidak merasa risih bahkan memutuskan itu. Dimana sewaktu ia berbicara kedua matanya diperhatikan lawan bicara. Dan ia sendiri mampu melakukannya juga. Biasanya seperti ini tidak pernah ia perhatikan, walaupun ibunya selalu mengingatkannya. Dan lagi, kenapa hatinya kian merekah, merasa sesuatu menggoda perut dan bibirnya untuk tersenyum?. Seperti ini seringkali terjadi, ia juga aneh dengan hal baru itu.

" Gw kebelakang ya Jay." Gadis itu beralih membawa piring kotor keduanya yang ia pegang dengan dua tangan. Belum sempat berdiri tegak karena mungkin keberatan, ia mulai susah menyesuaikan badan dan berakhir berteriak karena badannya condong ke samping kanan. Alhasil kedua kakinya ia duduki.

Demi apapun ini sakit, soalnya aku pernah hehe. (ino)

" Aaaakkk"

" Astaga hati-hat-" Karena reflek alamiah, sampailah pinggangnya direngkuh Jay. Kepala Jennifer berhenti di pundak kanan Jay, dan pelipis sampingnya Jennifer berbantalkan telapak tangan lelaki itu agar tidak mengenai ujung sofa yang keras.

Degg

Degg

Kedua jantung mereka berdua sontak berdetak kencang bersamaan. Sampai seseorang membatin mungkin degupan jantungnya terasa sampai urat nadinya. Namun nyatanya efeknya berbeda, yang satu karena terkaget dan yang satunya merasakan transferan respon aktivitas ini.

Shit, posisinya ambigu -Jay

Berlama dengan posisi itu, dan persekon kemudian Jennifer bangun untuk menetralkan rasa kagetnya dengan berdiam sebentar. Ia masih terbayang bagaimana jika piring itu terbanting dan mengenai kepala kalau saja Jay tidak gerak cepat membantunya?.

Ngeriii

" Huhh hampir, sorry Jayden gw ngajakin lo senam jantung." Jay mengangguk.

" Makasih. Park. Jayden" Senyum gadis itu manis namun hanya senyum sekilas dan hilang begitu saja.

Lagi-Lagi sebutan itu, Park, Jayden, Park Jayden. Kenapa disaat Jennifer sebut nama lengkap gw, gw selalu senang?. Seperti bukan sebuah ketidaksopanan. Dan bahkan gw gak bisa menebak di situasi tiap apa anak itu menyebutnya.

Aneh banget kenapa akhir-akhir ini gw ngerasain sama halnya waktu gw sama Sunoo dulu?.

Gak mungkin lah!

Jangan mikir kejauhan Jayden!

Lo jangan buat semua jadi nambah beban! - Jay

Lo jangan buat semua jadi nambah beban! - Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


END

GAK BISA YA JAY, KAMU HARUS NGIKUTIN AKU, KAMU JANGAN BIKIN ALUR SENDIRI. KECUALI URGENT YAAA! HMMPHT😠

My Choice : Yunjay-JaynooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang