14 Confes?

85 18 0
                                    

Hari sudah tengah sore, dan mereka berdua sudah sampai di flat masing-masing. Berbeda dengan Jennifer yang sudah mandi dan rapih, Jayden malah terkulai bermalas-malasan di sofa. Dan dengan mood juga kepalanya yang masih pusing ia mulai berusaha mencari nomor Jennifer dan menelponnya.

" Jenn lo ke atas sekarang, gue masih pusing. Sorry ngerepotin lagi, gue tunggu ya"

" Iya kebetulan gue udah selesai mandi. Gue kesana sekarang"

" Hmm gue tunggu". Jay mematikan panggilannya.

Dalam kondisi seperti ini, tidak mungkin dia melakukan dengan segala mandiri. Bisa-bisa huniannya menjadi kapal pecah, maka yang paling tepat adalah menghubungi yang bisa ia andalkan paling dekat yaitu Jennifer. Biasanya ia mengandalkan Heeseung di apapun itu karena dia juga rumahnya paling dekat diantara anggota ARHAS.

Jennifer memasukkan pin punya Jay, ia kemudian masuk. Ia menghampiri Jayden yang menenggadahkan kepalanya di head sofa. Anak itu benar-benar masih sama seperti tadi, masih dengan seragam sekolahnya dan rambut undercut yang sekarang tidak beraturan. Jennifer mulai memegang kening Jay bergantian membolak-balik dengan telapak tangan dan atasnya berusaha mengecek suhu anak itu.

Mengernyit " Ih ga panas juga, terus kenapa sih lo bawaannya lemes gitu? Lo sakit apaan sih?" Menatap Jayden dibawahnya.

" Sakit ini" Memegang dada perut tengah-tengah diantaranya.

" Hah hati? empedu? paru-paru? ginjal? apaan sih ngomong dong."

" Engga Jenn, gue beneran sakit kepala."

" Hmm ya deh, lo tunggu disini. Gue buatin teh anget, gue juga kebetulan ada obat sakit kepala yang gue beli buat jaga-jaga."

" Hmm sana buatin"

" Ih beneran lo kalo sakit minta di tendang yah, kalo gak bikin kesel, pindah bikin repot" Omelnya dengan berjalan ke dapur yang masih terdengar oleh Jayden.

" Woy gue denger loh"

" Bodo amat, emang bener" Pekiknya.

🦋🦋🦋

" Jayden, hey bangun. Lo perlu makan dulu" Menggoyangkan pundak Jayden.

" Eunggghh makan?" Ia terbangun kemudian beralih melihat Jenn yang membawa piring. Jennifer mulai meletakkan masakan yang ia masak dengan menu seadanya dari lemari pendingin yang punya tempat tinggal.

" Makan sendiri, kaya anak kecil deh, lo gak mungkin salah suap Jay"

" Namanya juga lagi sakit, galak bener lo"

" Masih pusing?" Masih perduli juga dia -Jayden

" Engga terlalu kaya tadi-eh lo juga makan sana, gue tau lo belum makan Jenn"

" Tenang gue belakangan, lo aja dulu habisin" Dan Jay menurutinya.

My Choice : Yunjay-JaynooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang