Bab 26 - Deep Talk

807 141 9
                                    

Waktu berlalu begitu cepat, tidak terasa sudah hampir 3bulan mereka menjalani magang. Hari ini mereka berencana pergi ke kampus karena mengurus beberapa laporan.

Alisa kini juga sudah berada di kos an, dia sangat rindu suasana dikos an itu, meskipun para penghuni masih belum lengkap.

Alisa menuruni tangga dan melihat atensi seorang mantan kekasihnya yang sedang mengambil minuman dingin di kulkas.

Alisa merasa canggung bertemu dengan Jeffrey, akhirnya dia memilih putar balik badan untuk menghindari kontak mata dengan mantan kekasihnya itu.

"Dateng jam berapa Al ?" Tanya Jeffrey dengan suara serak dan berat itu.

Alisa berhenti, "Annuu, kemarin malem".

"Mau ngambil apa ke dapur ? Kenapa puter balik ?" Tanya Jeffrey kembali.

"Ehmm gapapa sih, ada yang ketinggalan dikamar. Mangkanya mau balik lagi".

"Ke kampus jam berapa ? Kesini bawa kendaraan nggak ?" Tanya Jeffrey yang entah sejak kapan sudah berada di samping Alisa.

"Jam 9 an sih, bawa kok. Gue bawa mobil, kenpaa ? Mau nebeng ?"

"Iyaaaa, yauda ketemu dibawah jam 08.30 yaaa"

Alisa hanya mengangguk tanda setuju.

***

Dalam sebuah mobil kini terlihat dua manusia yang duduk seperti benda mati. Tidak ada obrolan sama sekali diantara mereka, mungkin karena canggung.

"Ganti parfum ya ?" Tanya Alisa memecahkan suasana canggung.

"Kok lo tau ?"

"Tauu lahh, gue mah masih hafal semua tentang lo" Ucap Alisa spontan, kemudian dia menutup mulutnya dan mengalihkan pandangan.

Sedangkan Jeffrey, entah kenapa hal itu sedikit membuatnya bahagia. Alisa masih mengingat diirnya meskipun sudah berpisah lebih dari 4bulan.

"Lupain, tadi gue ngawur ngomongnya"

"Kenapa ? Ga ngawur juga gapapa, lo sekarang pendiem banget" Ucap Jeffrey yang memang menyadari kalau Alisa berubah menjadi perempuan pendiam.

"Gue emang lagi mode pendiem sekarang"

"Kenapa ?" Tanya Jeffrey yang memang sudah sangat ingin mengetahui alasan dibalik perubahan sikap Alisa.

Alisa hanya diam, alasannya tentu orang yang berada disampingnya. Bahkan Alisa sering keluar masuk rumah sakit karena asam lambung yang dideritanya. Perasaanya pada Jeffrey campur aduk, dia benar benar merasa bersalah karena insiden pertemuannya dengan Samuel. Meskipun bukan dia yang menginginkanya, tapi tetap saja. Kadang Alisa berdoa bisa memutar waktu, jika saja dia diberikan kesempatan untuk mengulang waktu. Dia tidak akan menerima ajakan Samuel unton nonton dan mengantarnya.

"Al"

Alisa tersadar dari lamunannya, "Iyaaa ?"

"Yaudahlah, lupain. Kita juga uda deket kampus" Ucap Jeffrey kecewa, dia merasa bahwa keadaan saat ini terlihat seperti ada dinding yang cukup tinggi antara dirinya dan Alisa. Sedih ? tentu saja, mereka telah bersama hampir 3tahun, meskipun sebagai pasangan hanya beberapa bulan. Tapi kebersamaan mereka cukup lama.

***

Kini disebuah ruangan santai dikosan, mereka berkumpul jadi satu. Terdapat beberapa cemilan dan minuman sebagai pelengkap nostalgia mereka.

"Ehh Al, sini. Gue kenalin penghuni baru nih" Ucap Jihan yang sudah menyeret Alisa untuk duduk bersama.

"Ini dia kokoh kita, yang nempatin kamar winarta" Ucap Jihan.

Kos GardeniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang