WELCOME TO DAINURI'S LIFEWAIT!
⚠️INI PENTING HARUS DIBACA⚠️Aku sengaja nulis kisah ini karena sedang mengikuti event di salah satu penerbit. Kalian juga pastinya kepo, kan, sama mimpinya si Dai, hehe. Eventnya itu nulis selama 25 hari. Jadi, aku bakal sering update dan berusaha namatin cerita ini selama 25 hari. Doakan semoga lancar yaaa....
Karena ini event, aku mohon dukungannya ya mari ramaikan cerita ini dengan vote, komen, share ke teman-teman kalian. Tolong jangan nabung part atau nunggu sampai ending ya huhu, aku butuh semangat kalian. Kalo kalian ramaikan penuh antusias, aku pun akan antusias updatenya cuy.
Semoga suka cerita ini ya teman-temanku... Lopuuuu...
TANDAI TYPO!
•PROLOG•
.
.
.
.BRAK
"Kalau bicara hutang dan pinjam uang itu tidak ada habisnya. Kamu sudah Paman besarkan dari kecil sampai sekarang, masih mau membantah?! Masih untung kamu ada yang mau mungut di jalan."
Dai menundukkan kepalanya sambil setengah berdiri menggunakan lututnya di lantai. Wajahnya lebam-lebam serta punggung yang ngilu sebab beberapa kali Pamannya mencambuknya menggunakan gesper. Ruang kerja yang kini Pamannya tempati pun terlihat berantakan. Pria itu murka sebab Dai tak mau menuruti perintahnya.
"Orang tuamu itu sudah membuangmu. Dia pergi jauh ke Belanda karena nggak mau lihat muka belangmu itu. Kalo kamu nggak Paman pungut, kamu mati kelaparan di jalan. Seharusnya kamu berterima kasih sama Paman. Paham? Dasar anak kecil."
"Aku bukan anak kecil. Jangan panggil aku anak kecil, Paman," ucap Dai menatap Pamannya itu.
"Kalo kamu nggak mau dipanggil anak kecil, bersifatlah seperti orang dewasa. Kelak kamu yang akan meneruskan perusahaan Paman. Nurut makanya," sahut sang Paman.
"Aku sudah menuruti semua peraturan di rumah ini yang Paman terapkan. Tapi, aku nggak mau kalo harus mencuri otak itu di sekolah. Itu kriminal, Paman. Aku tidak berani melakukannya. Aku mau sekolah di sekolah lain saja."
BRAK
Lagi-lagi Sang Paman menggebrak meja kerjanya. Membuat beberapa benda jatuh dari tempat. "Aku membesarkanmu untuk ini, bocah kecil. Ibumu tidak peduli terhadap otak Kakaknya. Dan aku pun tidak bisa membawa kembali otak Paman pertamamu itu. Maka, kali ini kamu sebagai anaknya yang punya kewajiban untuk membawa kembali otak itu."
Dai kembali menunduk kala Pamannya itu menyentuh kepalanya. Ia berharap tangan pria itu tidak berakhir menjambak rambutnya. Dai sudah tahu banyak cerita dari Pamannya yang satu ini. Si pemilik perusahaan besar yang bergerak di bidang kosmetik bermerk Alpha Arbutin. Sama seperti namanya itu. Alpha Arbutin menjadi pengendali atas hidup Dai.
Alpha menceritakan banyak sejarah kelam keluarganya. Dai memiliki dua Paman. Salah satunya adalah Alpha. Dan Alpha sendiri merupakan adik dari Ibunya Dai yang bernama Mala. Mala terlahir sebagai anak kedua dari pasangan suami istri (Kakek-Neneknya Dai) keluarga Jaya, alias adik dari Dainuri Setiawan Jaya.
Singkatnya, keluarga Jaya memiliki tiga orang anak. Diantaranya Dainuri Setiawan Jaya, Ratna Kumala Sari (Mala) dan Alpha Arbutin.
Dainuri Setiawan Jaya tewas di sebuah sekolah bernama Magnesium High School saat perjalanan menuntut ilmu di tahun 1998. Ada sebuah problem yang membuat mayatnya di otopsi oleh tim medis dan sengaja merampas otak milik Dainuri. Sedangkan, Ratna Kumala Sari yang merupakan adik dari Dainuri pun tak peduli terhadap otak Kakak pertamanya itu. Ia tak mau berurusan dengan masalah yang selalu saja menimpa keluarga Jaya dan memilih menikah. Ia memiliki seorang anak bernama Dainuri Malabis yang kemudian dibuang karena beberapa minggu setelah anaknya lahir, bayi tersebut mengalami penyakit yang disekujur tubuhnya dipenuhi banyak bisul. Dia adalah Dai, yang kini dirawat oleh Alpha Arbutin, merupakan anak ketiga keluarga Jaya alias adik dari Ratna Kumala Sari. Ratna pergi jauh ke luar negeri bersama suaminya untuk membangun suasana baru. Sedangkan Alpha fokus merawat Dai dan membangun usaha hingga ia tak peduli dengan wanita manapun untuknya dinikahi.
Sampai akhirnya, Alpha berhasil membangun karir besar di usianya yang terbilang cukup muda. Ia menghidupi keponakannya sendiri hingga tumbuh sehat bugar seperti sekarang.
Alpha telah gagal membalaskan dendam atas kematian Kakak pertamanya seorang diri di Magnesium High School yang otaknya diambil secara paksa oleh pihak sekolah. Jika Ratna Kumala Sari dulu tak mau ikut andil dalam hal ini, maka ia akan membuat anak dari wanita itu yang bernama Dai agar melanjutkan misi yang seharusnya dilakukan oleh keluarga Jaya. Kakaknya butuh keadilan!
"Besok tes seleksi, jangan sampai kamu lolos kelas Prestasi. Kalau kamu sampai masuk kelas Prestasi, maka akan sulit untuk bergabung dengan Himpunan Basis. Jika kamu tidak bergabung dengan Himpunan Basis. Sulit untuk kamu bergerak menyerukan nama Pamanmu di hadapan MHS."
"Usahakan kamu yang memimpin Himpunan Basis itu. Katakan saja pada senior Basis kalau kamu adalah keponakan Dainuri Setiawan Jaya," kata Alpha mengusap-usap kepala Dai yang masih setengah berdiri menggunakan kedua lututnya di atas lantai.
Setelahnya, pria tampan berjas dengan sepatu hitam mengkilap itu pergi keluar ruangan dengan langkah tegapnya. Meninggalkan Dai dengan segala beban yang bertengger dikedua bahunya.
"I'm going to Magnesium High School," batin Dai dengan rasa terpaksa.
.
.
.
._________
Diketik 834 kata
Nemu apa disini!!!!!!
Spam "HAHA" yang banyak!
Ayo komennnnnnnnnnj tembusin lah minimal 500 vote + 1K komen kayak dulu INS!
Support si FALCON_ART ini teman-teman...
Tembus 500 vote + 1K besok langsung ku update bab 1 😏
Dadah
KAMU SEDANG MEMBACA
Dai's Short Dream [TELAH TERBIT] ✓
General FictionBook 2 Spin off I'm Not Stupid! Ini bukan kisah tentang Romeo dan Juliet. Juga bukan kisah mengenai Einstein dan Mileva. Apalagi Habibi dan Ainun. Tapi, ini tentang Dai (Dainuri Malabis), yang terjebak dalam dimensi keempat. Ini bukan bercerita awal...