Allo...
Ada yg masih nungguin?
TANDAIN TYPO!
12. DSD : PERPUSTAKAAN
Dari sekian banyaknya kawasan di Magnesium High School, entah mengapa Wawan lebih menyukai perpustakaan untuk tempatnya bersemayam. Baginya, perpustakaan adalah tempat untuk melihat dunia luar. Banyak buku yang ia baca, maka banyak pula ilmu yang ia terima. Alhasil, kedua kawannya yang semprul ini mengikuti kemanapun Wawan nongkrong.
"Woi, Pras. Lo tau nggak kenapa cicak diam-diam merayap?" tanya Joko tiba-tiba.
Cowok berambut keriting dengan nama Pras itu yang sedang membuka buku fisikanya pun segera menoleh pada Joko. "Ya kalo diam-diam kentut di kelas, kan, elo," jawabnya secara gamblang.
"Heh, lo," sahut Joko kaget mendengar jawaban Pras yang membocorkan rahasianya selama ini.
"Oooh, jadi yang sering bau kentut di kelas itu lo, Pras? Kirain Direktur Toba," kata Wawan tak habis pikir kalau selama ini Joko yang selalu mengeluarkan asam busuk dari itu.
"Kenapa lo nebaknya Direktur Toba?" tanya Pras.
"Pantat beliau gede, jadi gas yang keluar dari sana bakalan kayak bom. Baunya juga nyengat banget di hidung."
"Gila lo!" sahut Pras tertawa kencang mendengar jawaban Wawan. Bahkan kini Joko pun ikut tertular tawa Pras sampai kedua bahunya bergetar hebat.
"Untung nggak ada tuh guru. Kalo ketahuan, nanti lo bisa di senggol pake pantatnya terpental jauh sampai Rusia, Wan," sambung Joko membuat tawa keduanya semakin menggelegar merusuhi kenyamanan perpustakaan.
Melihat kedua temannya yang tertawa, Wawan sempat cengo sejenak. Sampai akhirnya cowok jangkung itu juga ikut mengeluarkan tawanya terbahak-bahak bersama mereka.
Seketika, Pras dan Joko menghentikan tawanya dan menatap Wawan secara seksama. Sontak Wawan pun ikut menghentikan tawanya dengan raut muka bingung.
"Ada, ya, orang kayak kita?" tanya Joko tiba-tiba.
"Ada lah. Lha ini kita," jawab Wawan.
Detik itu juga ketiga prokem ini kembali tertawa bersama. Padahal mereka pun tidak tahu di mana letak lucunya. Apa yang ditertawakan?
Wawan, Joko dan Pras memang banyak dikenal di kalangan adik kelas dan anak basket. Ketiganya seperti magnet, kemana-mana selalu bersama, selalu berada dalam kelas yang sama sejak pertama masuk MHS, sering mentraktir adik kelasnya menggunakan uang iuran mereka bertiga. Apalagi ketika ada kerja bakti sekolah, ketiganya pasti akan berada di garda terdepan untuk mengangkut sampah-sampah dalam tong disetiap kelas dengan suka rela. Tak heran ketiga anak begajulan seperti mereka banyak yang mengenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dai's Short Dream [TELAH TERBIT] ✓
General FictionBook 2 Spin off I'm Not Stupid! Ini bukan kisah tentang Romeo dan Juliet. Juga bukan kisah mengenai Einstein dan Mileva. Apalagi Habibi dan Ainun. Tapi, ini tentang Dai (Dainuri Malabis), yang terjebak dalam dimensi keempat. Ini bukan bercerita awal...