Allo kita balik lagiiii
Vote dulu kali ya
TANDAIN TYPO!
02. DSD : KITAB KERAMAT"Aduh, hiks tangan Yaya sakit," rengek seorang gadis yang berjalan di koridor kelas Reguler dan terjatuh tepat di depan pintu kelas Kai.
Kai membantunya berdiri, "Lo nggak apa-apa?" tanyanya sembari melihat pin yang terpampang jelas di dada sebelah kiri jas almamater gadis itu. P kapital warna gold yang artinya kelas Prestasi.
"Sakit, tangan Yaya sama lututnya." Gadis itu menunduk.
"WOI, UPIL KUDANIL! SINI LO, BALIK!" teriak Kai lantang pada seorang cowok yang tadi menabrak gadis dari kelas Prestasi yang menyebut dirinya sendiri dengan sebutan Yaya.
Siswa-siswi yang berlalu-lalang pun dibuat memusatkan perhatiannya pada Kai yang lancang berteriak. Sedangkan cowok yang diteriakinya malah tuli, dia tetap berjalan santai menuju kelas Stupid.
Kai pun melepas sepatunya dan segera melemparkannya pada cowok itu sebelum pergi meninggalkan kawasan Reguler. Tepat sasaran, sepatu miliknya berhasil mendarat pada punggung si pelaku.
"MINTA MAAP, ANJAY. HOBI BANGET LO NABRAK ORANG!" teriak Kai lagi.
"Gue?" tunjuk Dai pada dirinya sendiri. Iya, si pelaku tabrak itu adalah Dai. Cowok asal kelas Stupid yang kemarin berjumpa dengannya di perpustakaan.
"Ya iyalah, setan. Minta maap sama dia."
"Emang gue ngapain?"
"Eh, dasar upil kudanil. Lo beneran tunanetra, ya? Tuh liat dia sampe jatoh gara-gara lo senggol bahunya. Nangis, lo nggak mau tanggung jawab, hah?!" ujar Kai galak.
"Gue nggak sengaja. Ngapain minta maaf? Salah sendiri badan krempeng, kesenggol dikit langsung terpental jatoh, jungkir balik nangis tujuh hari tujuh malam, merasa paling tersakiti se-dunia. Lebay."
Kai mendelik tajam, kemudian kaki kirinya yang masih menggunakan sepatu itu sengaja menginjak kaki Dai cukup kasar dengan hentakan keras.
"ANJ-KAMBING LO!" pekik Dai kesakitan.
"Ya udah iya, gue minta maap. Tapi lukisan denah punya lo yang kemarin buat gue," tawar Dai.
"Enak aja!"
"Ya udah gue nggak mau minta maaf."
"Sudah-sudah, Yaya tidak apa-apa. Kalian jangan bertarung. Nanti dimarahi guru. Sebentar lagi bel masuk berbunyi, Yaya pamit pergi ke kelas. Selamat tinggal," ucap gadis asal kelas Prestasi itu dengan sopannya sembari membungkukkan badan untuk pamit pergi.
Dai menaikkan satu alisnya pada Kai. Lalu ia mengambil buku warna cokelat milik Kai yang tergeletak di kursi panjang di depan kelas si tomboy ini. Dengan cepat, Kai merampasnya. Namun, ia kalah. Dai sudah lebih dulu pergi berlari membawa buku warna cokelat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dai's Short Dream [TELAH TERBIT] ✓
Narrativa generaleBook 2 Spin off I'm Not Stupid! Ini bukan kisah tentang Romeo dan Juliet. Juga bukan kisah mengenai Einstein dan Mileva. Apalagi Habibi dan Ainun. Tapi, ini tentang Dai (Dainuri Malabis), yang terjebak dalam dimensi keempat. Ini bukan bercerita awal...