01. DSD : MUSEUM IN HIGH SCHOOL

5.2K 710 666
                                    

Kiita ketemu lagi!

SEMANGATNYA JGN PUTUS

KOMEN TIAP PARAGRAF YA

VOTE JANGAN LUPA

SHARE KE TEMAN² KALIAN JUGA

⚠️WARNING⚠️

Ada beberapa yang udah baca cerita INS tapi masih belum paham.

Di MHS ada 2 Dainuri :
1. DAINURI SETIAWAN JAYA 1998
2. DAINURI MALABIS 2017

Dainuri Setiawan Jaya itu biasa dipanggil senior Dainuri. Kalo Dainuri Malabis aku tulis panggilannya itu DAI. Sampai sini bisa dipahami, kan? Karena judulnya DAI'S SHORT DREAM, maka aku hanya akan menceritakan perjalanan Dai ke tahun 1998. Ini belum memasuki portal mimpi ya. Semoga paham.

TANDAIN TYPO!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TANDAIN TYPO!

01. DSD : MUSEUM IN HIGH SCHOOL

JAKARTA, 08 JANUARI 1998

Telapak tangan kekar dengan jari-jari berotot itu meraba-raba ukiran tanggal yang tercetak jelas di dinding perpustakaan bagian depan. Kulitnya berwarna sawo matang, namun tak lembab. Sepatu sneakers perpaduan warna putih dan abu-abu telah melekat di kedua kakinya. Perlahan, ia melangkah memasuki ruangan literasi ini.

Ketika dirinya berhasil masuk seutuhnya, nuansa yang pertama kali menyerbu kedua matanya adalah buku. Ada berbagai macam buku dengan rak berukuran tinggi yang berbeda-beda. Ada banyak siswa yang ternyata bersemayam di ruangan tersebut. Di bagian tengah terdapat sebuah meja bundar cukup lebar dengan kursi-kursi yang di tata rapi khusus untuk membaca. Ia menatapnya sejenak untuk menebak kalau meja bundar dan kursi itu terbuat dari kayu jati dengan lapisan cat warna cokelat mengkilap. Namun, dari sekian banyaknya siswa yang kini ada di ruangan perpustakaan, mengapa tidak ada satupun siswa yang duduk di kursi dan meja yang sudah disediakan?

Kiranya ada dua puluhan siswa-siswi yang membaca terpencar-pencar di sudut ruangan ini. Dan yang paling membuatnya kagum adalah, tak ada satu pun suara berisik dari mulut mereka ketika sedang berada di ruangan ini. Semuanya fokus membaca.

"Siapa?" sapa seorang wanita berambut gelung dengan jepit bunga yang menghiasi kepalanya. Dilihat dari cara berpakaiannya, mungkin dia ini adalah guru penjaga perpustakaan.

"Kartu perpusnya mana?" tanya guru wanita itu kembali.

Laki-laki berkulit sawo matang dengan sepatu sneakers itu mendekat sambil menyunggingkan cengirannya. "Murid baru masuk saya, Buk. Masih kelas sepuluh, belum punya kartu perpus," ucapnya canggung.

Dai's Short Dream [TELAH TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang