Be Prepared

49 3 4
                                    

---


Millie POV'S


-Cair Paravel, Southern Sun-


" Millie! Lord Bash! " Ujar Eustace sambil mengarahkan pedangnya kepada kami.


Mungkin dia terkejut karena kami masuk melalui pintu rahasia di dinding.


" Where's father and mother? And what's happened with your face? " Tanya Eden kepadaku


Aku menjelaskan kepada mereka tentang Lord Bash palsu yang selama ini bersama kita dan berusaha membunuhku.


Lalu perdamaian Caspian dan Prince Luke. Serta kerjasama antara para Raja dan Ratu dengan Prince Luke untuk mengalahkan Nodda Tribe.


" So, all this chaos is just because of divide and rule[adu domba]? " Ucap Eustace memastikan.


" Yes. Also, me and Lord Bash will go to the Northern Sky to save Edmund and Lucy " Balasku sambil bersiap dengan practice suit yang kami ambil sebelum ke kamar Lucy.


" We're coming with you " Ujar Eden.


Aku berhenti dan menatap nya.


" Eden's right, there's no point in us staying here anyway. It's time for us to learn. Your parents lead the war when they were 14 and 15, King Edmund at the ege of 11 and Queen Lucy at 8. " Protes Arian.


Aku melihat Lord Bash dan Eustace yang menyetujui mereka juga.


" All right. Get yourself ready, My Princes " Ucap ku pasrah.


Mereka pun bersiap-siap dengan senang.


Setelah semua selesai bersiap-siap kami keluar melalui pintu rahasia dan langsung berjalan ke kandang gryphon.


Eustace bersama Arian, Lord Bash bersama Eden, sedangkan aku sendiri untuk berjaga-jaga jika ada penyerangan jarak jauh.


---


Sheeka POV's


-Narnia Secret Base-


Aku dan Peter sedang berada di tenda kami sambil menyusun strategi penyerangan. Sedangkan Caspian sedang pergi ke Telmarine kastil untuk bertemu Queen Beth.


Aku menghela nafas sambil memijat kepala ku. Peter berjalan dan berdiri di belakang ku lalu memijat lembut pundak ku.


" We've go this... Have faith and trust, My Love. Aslan always by our side " Ucap nya lalu memelukku dari belakang.


Aku mengangguk dan tersenyum simpul.


" We didn't expect any of this, did we? " Ucap ku.


Peter berjalan dan duduk disamping ku.


" No one predicted this... " balasnya menenangkan ku.


Peter menarik tengkukku dan mencium ku yang membuat diriku semakin tenang, aku pun membalasnya.


Tangan nya beralih melepas satu persatu tali gaunku. Namun aku menahan tangan Peter dan menatapnya.


" I have enough for 3 children and 3 siblings who are like my children. " Ucapku sambil tertawa.


Peter ikut tertawa lalu mencium ku dan melanjutkan aktivitas nya terhadap ku.


Beberapa menit kami beraktivitas aku merebahkan diri ku dan mengatur nafasku.


" Are you tired already? " Tanya Peter diatasku.


Aku mengatur nafasku dan menggeleng. Peter menatap ku menggoda lalu kembali menyatukan ku dengan dirinya.


" I love you... " Ucap Peter ditengah aktivitas kami sambil mengusap keringat ku.


" I-I love... you more.. " balasku dengan nafas yang terengah-engah.


Beberapa menit kemudian..


" Your Majesties... My Lord Henry " - Soldier


Karena kami berada di tenda dan hanya memiliki tirai sebagai pintu Lord Henry masuk dan melihat kami yang sedang melakukan "aktivitas" kami.


Peter langsung melepas diri nya dari ku dengan aku yang masih terengah-engah.


" Oh! My apologize, Your Majesties.. " Ujar Henry sambil berbalik agar tidak melihat ku.


Peter dengan cepat mengambil selimut dan menutup tubuh ku.


" What is it? " Tanya Peter sambil memakai celananya.


" The soldiers have arrived and Prince Luke sent a letter, My King... " Jawab Henry dan perlahan menghadap kami lalu memberikan surat.


Aku berdiri sambil menutup tubuh ku dengan selimut layaknya mantel dan berjalan kearah mereka.


" He had already taken care of the Nodda who infiltrated the castle. The Nodda in the base have already begun to suspect[mencurigai] him " Ucap Peter sambil membaca surat itu.


" What is your order, My King? " Tanya Henry masih sungkan melihat ku yang hanya berbalut selimut.


" Prepare our troops. We're briefing when King Caspian comes. And write back to Prince Luke, be prepared for the worst as they besiege[mengepung] him " Perintah Peter kepada Henry.


Henry membungkuk kepada Peter lalu kepada ku dan keluar.


" Always at an inopportune[tidak tepat] moment " Ucap Peter sambil menarik pinggang ku.


" We knew this from the start, didn't we? " Balasku.


Peter mencium ku dan aku sedikit membalasnya.


" Come along, My King... It's time to defend our Kingdom again... And our daughter " Ucap ku kembali mengingat Keera


Peter mencium jidat ku dan mengangguk. Kami pun bersiap menggunakan armor perang kami sambil menunggu Caspian.





Ini kayaknya chapter dua terakhir... But, relax... Author masih banyak ide buat lanjutannya.


So, ceritanya bakal terus berlanjut sampe author kehabisan ide hohohoho..


Tapi kalo kalian bosen tidak author lanjutin. Atau tetep lanjutin ya?


Narnia: The Half-Wizard PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang