Episode 12.

2.4K 32 1
                                    

Libur tanggal merah, seharusnya membuat Anya senang karena ia tidak perlu pergi ke kantor dan berpura-pura sibuk sebagai asisten pribadi Arya yang nyatanya tidak pernah mendapatkan pekerjaan yang nyata. Hanya membuatkan kopi dan menemaninya bercocok tanam, ia tidak memiliki kegiatan apapun lagi. Bahkan ia sempat merasa bagian bawahnya kram karena terlalu sering Arya menggunakannya.

Tapi, kali ini libur tanggal merah, Arya justru membawanya keluar, entah kemana ia juga tidak tahu. Pria itu tidak memberi tahunya, menariknya keluar begitu saja dan hanya diam selama perjalanan. Anya juga tidak tertarik untuk bertanya, toh ia akan segera tahu setelah pria itu berhenti di suatu tempat.

Selama lima belas menit mengemudi dengan kecepatan yang cukup tinggi, akhirnya Arya berhenti di sebuah parkiran butik. Apa pria itu ingin ia menemaninya untuk memilih jas atau kemeja? Tapi, sejak kapan pria itu mulai memikirkan penampilannya sendiri? Bukankah biasanya sekretarisnya yang seksi itu yang menyediakannya?

"Masuk!" Ucap Arya sambil menggandeng lengan Anya sesaat setelah mereka keluar dari dalam mobil.

"Kau mau belanja banyak?" Tanya Anya.

"Tergantung." Jawab Arya.

"Hah?" Anya bertanya-tanya karena tidak mendapatkan jawaban yang tepat atas pertanyaannya.

"Pilih mana pun yang kamu suka!" Ucap Arya setelah mereka masuk ke dalam butik, tampak seseorang datang dengan sopan menyambut mereka.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Seorang perempuan yang bekerja di sana.

"Bantu dua memilih gaun yang terbaik untuknya!" Ucap Arya.

"Baik, tuan. Mari nona!" Ucap perempuan itu.

"Aku? Gaun? Untuk apa?" Tanya Anya bingung tiba-tiba Arya mengajaknya untuk membeli gaun. Biasanya ia tidak perlu pergi memilih sendiri kan?

"Nanti kamu akan tahu." Jawab Arya sambil mendorong pelan Anya mengikuti perempuan tadi.

"Menyebalkan." Umpat Anya.

Arya hanya menunggu mereka memilih dan mencoba gaun satu per satu. Pria itu sesekali memainkan ponselnya, ia melihat beberapa slide foto yang sudah lama ia simpan di ponselnya. Foto seorang gadis kecil yang cantik dan sangat menarik perhatiannya sejak pertama kali melihatnya.

Anya kembali menghampiri Arya dengan sebuah gaun di tangannya. Ia mengingatkan pria itu tentang harga yang harus dibayar untuk satu gaun.

"Ini cukup mahal, yakin mau beli ini? Atau sebenarnya ini untuk tunanganmu kah?" Tanya Anya.

"Diam!" Ujar Arya. Pria itu berdiri dan mengambil gaun itu dari Anya dan memberikannya pada Pegawai tadi. "Bungkus ini, dan pakai kartu ini!" Ucap Arya.

"Baik, tuan." Jawab Pegawai itu.

"Hey, aku bicara padamu." Ujar Anya protes.

"Jangan membicarakan hal yang tidak jelas. Sudah tahu aku tidak ingin membicarakannya, kau malah memulainya." Jawab Arya.

Pria itu menarik Anya keluar setelah selesai melakukan pembayaran dan mendapatkan barang yang ia inginkan. Tanpa peduli dengan Anya yang masih menyimpan tanda tanya besar di dalam kepalanya.

Telah masuk ke dalam Mobil, Anya merasa itu adalah saat yang tepat untuk bertanya. Pria itu harus menjelaskan untuk apa ia membeli gaun sebagus itu?

"Gaun ini sebenarnya untuk apa?" Tanya Anya menyuarakan isi kepalanya.

"Untuk kamu pakai." Jawab Arya.

"Aku tidak pernah kemana-mana. Aku juga tidak ada acara dalam waktu dekat." Jawab Anya.

Teman Tidur (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang