22. Berbaikan

51 5 0
                                    

PLAYLIST  |  DYNAMIC DUO - AEOA

( Lagu ini pas banget buat dua anak songong ini )

"Bang, kenapa lo relain Aileen buat gue? Kenapa lo semudah itu nyerah buat dia?" Nirven masih saja penasaran dengan hal tersebut.

"Bang, kenapa lo relain Aileen buat gue? Kenapa lo semudah itu nyerah buat dia?" Nirven masih saja penasaran dengan hal tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nirven sudah berada di depan rumah Aileen, baru saja mengantarkan Aileen. Masih berada di depan pagar, saat mendengar deringan ponselnya dia berniat untuk mengangkat ponselnya.

Tapi kehadiran sang kakak, Nicozio. Membuat Nirven tidak jadi mengangkat panggilan tersebut. Nicozio berjalan ke arahnya dengan raut wajah mengerut.

"Aileen gak apa-apa kan?" itu ungkapan pertama yang dilontarkannya kakaknya.

"Kenapa? Kok tiba-tiba lo tanya gitu?"

"Dari tadi lo diikuti Varen, gue khawatir. Maksud gue, gue khawatir sama Aileen.." Nicozio masih malu menunjukkan kepeduliannya. Dan dia menggunakan Aileen sebagai alasan kedatangannya.

"Gue mau pulang ke rumah, bareng sama lo."

Kata-kata itu cukup membuat Nirven mematung di tempatnya. Perasaannya berubah haru, dia menatap Nicozio dengan tatapan berbinar. Merasa bahagia sekaligus tidak percaya.

"Lo udah maafin gue? Dan anggap kehadiran gue?" tanyanya pelan. Matanya tidak henti menatap Nicozio.

Nicozio tak membalas, laki-laki itu berjalan kembali ke arah motornya dan meninggalkan Nirven dalam keheningan.

Melihat itu, Nirven segera menyusul kakak, menaiki motor dan menancap gasnya.

❌❌

Nicozio merasa sangat asing saat kembali menginjak pelataran rumah.

Rasanya sudah lama sekali dia tidak melihat rumah yang sangat dirindukannya.

Dia melihat Nirven yang sudah sampai, dan memarkirkan motornya di area halaman dalam rumah.

Mamah Hana sudah ada di depan, terkejut begitu melihat kehadiran Nicozio ada di depan pintu masuk.

Wanita cantik itu berhambur memeluk tubuh sang anak laki-lakinya. Mencium keningnya dengan penuh kasih sayang.

"Kenapa baru ke sini sekarang, Nico?" tanya sang mamah.

"Maaf, Mah. Dulu Nicozio masih belum bisa maafin ade, kalo sekarang..."

Suasana berubah canggung. Hana mengerti anaknya masih malu-malu, dia pun mengajak Nirven dan Nicozio memasuki rumah.

Kini keduanya ada di depan ruang tamu. Rumah yang tidak terlalu besar, tidak juga terlihat kecil, masih sangat terasa nyaman. Walaupun semuanya tak lagi sama setelah kepergian Papa.

S : CROSS THE LINE | NI-KI VS NICHOLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang