[02]

1K 115 24
                                    

drrt drrt drrt

Jeongwoo dapat merasakan ponselnya bergetar diatas dasbor mobil yang sedang ia kendarai. ia tau betul siapa yang menghubunginya akan tapi ia memilih acuh dan tetap fokus ke jalanan yang ada di depannya.

drrt drrt drrt

"ugh"

Jeongwoo menggeram kesal. ia menyalakan lampu sein kiri lalu mengarahkan mobilnya ketepi agar ia bisa mengangkat telepon sialan itu.

setelah memakirkan mobilnya dengan apik, Jeongwoo meraih ponselnya dengan kasar. seperti yang ia sudah duga, sang penelepon adalah Haruto karena insial H yang tertera di layar ponselnya.

itu artinya pekerjaan menunggunya.

"Biarkan aku istirahat, lusa lalu aku baru saja menyelesaikan misi!" Keluh Jeongwoo sesaat setelah ia mengangkat teleponnya.

"hei, aku bukan bossnya disini. Jika kau memiliki keluhan, sampaikan sendiri pada boss!"

Jeongwoo mengusap wajahnya kasar frustasi. dia benar-benar sedang demotivasi mengenai urusan pekerjaannya. ia tidak dalam kondisi mood untuk menjalankan misi.

tapi mau bagaimana lagi? ia adalah "budak korporat".

"target kali ini cukup besar dan top secret. boss menyuruhmu untuk langsung datang hari ini di markas" ucap Haruto di seberang sana tanpa menunggu jawaban Jeongwoo.

Jeongwoo mengetukkan dahinya pada setir mobil keras. ketika hendak mengangkat kepalanya, indra penglihatannya tidak sengaja melihat sosok familiar yang sedang berdiri di perempatan jalan menunggu lampu berubah hijau agar dia dapat menyebrang.

"apakah ini urgent?" Tanya Jeongwoo pada Haruto.

"hm? entahlah?" Jawabnya tidak yakin.

"Kalau begitu aku akan kesana nanti, aku ada perlu sebentar. sampaikan salamku pada boss"

Jeongwoo langsung menutup teleponnya secara sepihak. ia tidak dapat mendengarnya, tapi ia yakin sekali Haruto sedang mengumpatinya saat ini. memikirkannya saja sudah memberinya sedikit hiburan.

tin tin

Jeongwoo membunyikan klason mobilnya keras. hal tersebut membuat kaget orang-orang yang berada disekitarnya tak terkecuali laki-laki manis berambut hitam dengan pakaian sailor biru bergaris dan celana pendek navy yang sedang asik menggenggam sebuah milkshake ditangannya.

ia kemudian mengegas mobilnya perlahan mendekati laki-laki itu dan membuka kaca kursi penumpang.

"hai, Jaehyuk-ah" sapanya.

Jaehyuk sedikit ragu untuk menengok kedalam mobil namun ia kemudian memberanikan diri.

raut wajahnya pun berubah ketika ia mengenali siapa orang yang sedang menyapanya itu.

"Tuan Jeongwoo!" Ucapnya dengan nada yang terbilang senang dan riang.

Jeongwoo tidak terbiasa. tidak pernah ada orang yang menyapanya seperti itu. kebanyakan orang berteriak dan lari ketakutan ketika melihat wajahnya.

"masuklah!" perintahnya.

Jaehyuk pun tanpa babibu langsung membuka pintu dan masuk kedalam mobil Jeongwoo.

sama sekali tidak ada rasa curiga.

lagi-lagi Jeongwoo mengejeknya naif dalam hati sambil terkekeh.

Setelah mendapati Jaehyuk telah mengencangkan sabuk pengaman dan duduk manis di kursi penumpang, Jeongwoo lansung mengegas mobilnya.

"Apa kau lapar?"

"tidak"

Jeongwoo melirik Jaehyuk sebentar.

Angels Like You || JeongJae ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang