[19]

599 77 41
                                    

Jeongwoo merogoh bagasi mobilnya dan mengeluarkan sebuah tas besar yang di dalamnya sudah terisi berbagai peralatan perkakas dan pembersih.

Ia mengeluarkan tali tambang yang sudah ia potong sepanjang lengan kanannya dan kemudian is lilitkan sebagian di telapak tangannya.

Laki-laki itu lalu menghampiri Jaehyuk yang tidak sadarkan diri di dalam kamar.

"maafkan aku Jaehyuk-ah" ucapnya pelan.

ia melilit tali itu di lengan yang lebih muda dan menariknya keras hingga menimbulkan bekas kemerahan disertakan sedikit darah yang merembas.

Jeongwoo tidak mau menyakiti Jaehyuk namun ia harus memastikan ada bekas jeratan dan DNA yang tertinggal agar penyidik tidak meragukan barang bukti itu nantinya.

Setelah mendapatkan apa yang ia mau, dirinya kemudian bergegas mengambil pembersih dan dengan cekatan mulai membersihkan setiap sudut ruangan menggunakan disinfektan untuk menghilangkan segala jejak yang mungkin tertinggal.

Ia juga membakar segala barang bawaan miliknya dan Jaehyuk hingga menjadi abu tak tersisa.

Setelah selesai, Jeongwoo kembali menghampiri Jaehyuk.

Ia menatap lengan laki-laki itu yang kemerahan akibat perbuatannya.

Dengan hati-hati Jeongwoo membersihkan sedikit darah yang masih tersisa kemudian membalut lengannya dengan perban setelah mengoleskan obat disekitar lukanya.

Jaehyuk terlihat tenang dalam tidurnya.

Dengan gemas Jeongwoo bermain dengan pipi Jaehyuk sebelum dirinya membaringkan diri disampingnya dan memeluk laki-laki manis itu.

"aku sudah bisa membayangkan apa yang akan kau pikirkan ketika bangun nantinya, Jaehyuk-ah" monolognya.

"kenapa aku melakukan semua ini"

"aku bisa menjawabnya"

"itu karena aku tidak bisa menjadi tempat aman untukmu"

Jeongwoo mengeratkan pelukannya terhadap Jaehyuk dan menempelkan dahinya di pundak yang yang lebih muda.

"mulai sekarang hiduplah dengan bahagia dengan kebebasan barumu"

Dengan suara yang kini sedikit bergetar, dirinya melanjutkan perkataannya kepada Jaehyuk yang tidak sadarkan diri.

"ketika bangun nanti aku ingin kau membenciku dan jangan pernah pergi untuk mencariku, apa kau mengerti Jaehyuk-ah?"

Jeongwoo menegakkan tubuhnya dan menatap wajah tenang Jaehyuk sekali lagi.

cantiknya.

ia kemudain mendekatkan wajahnya dan dengan singkat mengecup bibir yang lebih muda lembut.

cup.

"aku juga mencintaimu Jaehyuk-ah"





****





"aku sampai lumutan menunggumu disini, apa kau tidak khawatir aku kedinginan?"

Haruto langsung berteriak protes dikala Jeongwoo akhirnya muncul juga dengan Jaehyuk di gendongannya berjalan ke arah mobilnya setelah satu jam lebih menunggu.

"bukakan pintunya" perintah Jeongwoo kepada Haruto mengabaikan racauan laki-laki itu.

diselingi decihan kesal, laki-laki itu pun akhirnya membukaan pintu kursi penumpang depan.

dengan hati-hati Jeongwoo mendudukkan Jaehyuk didalamnya kemudian mengaitkan sabuk pengaman.

Setelah dirasa laki-laki manis itu sudah nyaman dalam duduknya, ia kemudian menyalkan penghangat dan menutup pintu mobil rapat.

Angels Like You || JeongJae ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang