Seharusnya kita tidak pernah bertemu,
Seharusnya aku tidak pernah jatuh cinta padamu.
bxb | Dom!Jeongwoo Sub!Jaehyuk | Dont read if it is not your cup of tea | typo harap dimaklumi | pict source all from pinterest
start: 3 Agustus 2023
end: 10 Okto...
"udah puas nangisnya?" tanya Jeongwoo sambil mengusap bekas air mata di pipi Jaehyuk.
Jaehyuk mengangguk.
"itulah mengapa aku selalu memanggilnya ibu meskipun beliau selalu memarahiku ketika aku memanggilnya demikian"
Jaehyuk meraih tisu yang ada di dasbor mobil dan membersihkan ingusnya yang masih tersisa.
"aku tahu ibu membenciku karena kehilangan Doyoung. itu memang salahku, tidak apa. tapi ibu masihlah ibu yang baik dimataku. jika memungkinkan, aku ingin mendapatkan kasih sayangnya kembali"
Jeongwoo menatap Jaehyuk sendu.
ia tidak bisa membayangkan seberapa berat hidup laki-laki itu. tidak seperti nasib buruknya yang murni karena pilihannya sendiri, Jaehyuk sama sekali tidak memiliki pilihan.
terlepas dari semua itu, ia masih bisa tersenyum lebar dan tumbuh menjadi orang yang baik.
"itu bukan salahmu" ucapnya kepada yang lebih muda sambil mengusap kepalanya lembut.
"kau hanya bernasib buruk saja" tambahnya.
Jaehyuk terkekeh kecil mendengarnya.
ia tidak menyangka bahwa suatu hari ia akan mendengar kata-kata tersebut.
laki-laki itu kemudian menurunkan kembali jendela mobil. ia hirup dalam-dalam udara malam itu sambil memejamkan mata.
rasanya seperti semua beban di pundaknya lenyap ditelan bumi.
lega sekali.
"dimana kita?" tanya Jaehyuk pada Jeongwoo setelah beberapa saat.
"kau tidak bisa menebaknya?"
Jaehyuk berpikir sejenak.
suara air yang beradu, suara burung camar dikejauhan, oh dan apa ini? bau yang akhirnya menyapa indra penciumannya setelah ia membuka jendela. bau garam.
ah, mereka ada di pantai.
"tapi ini malam hari, siapa yang pergi ke pantai pada malam hari?"
Jeongwoo menunjuk dirinya sendiri sebagai jawaban.
Jaehyuk terkekeh olehnya.
"diluar juga sudah gelap"
"cahaya bulan cukup terang, ayolah ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu"
Jeongwoo kemudian keluar lagi dari mobil. Jaehyuk yang tidak ingin ditinggal sendirian, akhirnya mengikuti laki-laki itu di belakang.
mereka berjalan disepanjang pesisir pantai dengan alas kaki yang ditenteng karena ternyata mereka sedikit kesulitan untuk berjalan di atas pasir pantai.
lagipula merasakan kaki polos kita menyentuh pasir memberikan suatu kenikmatan tersendiri.
merasakan angin malam menerpa kulitnya, Jaehyuk sedikit menggosok lengannya dan merapatkannya erat ke tubuh karena kedinginan.
Jeongwoo yang menyadari hal tersebut kemudian melepaskan jas yang ia pakai dan melampirkannya ke tubuh yang lebih muda.
"hmm, aku harusnya membeli heat-pack tadi"
kedua tangannya menangkup wajah Jaehyuk untuk menyalurkan kehangatan.
"aku tidak apa-apa, oh!!! lihatlah itu Jeongwoo-ya!"
Jaehyuk meraih tangan Jeongwoo yang berada di pipinya dan ia genggam kuat. dirinya menarik laki-laki itu kedepan menghampiri suatu pemandangan yang begitu indah.
sebuah hamparan biru bercahaya memenuhi sebagian pesisir membuat pantai itu tidak kalah cantik dengan ribuan bintang diatas kepala mereka saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.