Two Kingdoms - SasuFemNaru Fanfiction

Bab 14. Desa Tersembunyi

Guys, yang mau beli pdf Two Kingdoms masih bisa yak.

Harga promo 35rb. Jumlah wods lebih dari 60K.

Happy reading!

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M

Warning : Gender switch, OC, OOC, typo (s)

Genre : Fantasy, romance, angst

Two Kingdoms

Bab 14. Desa Tersembunyi

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Walau terlihat tidak ada pergerakan, sebenarnya pasukan bantuan Sasuke tengah bergerak untuk membendung Sungai Hujan yang menjadi sumber air satu-satunya untuk penduduk ibu kota Kerajaan Angin. Tanpa mengenal lelah dan waktu, puluhan ribu prajurit mengerahkan tenaga untuk memutus sumber kehidupan penduduk kota.

Sasuke memperkirakan jika Gaara akan mulai menyerah setelah tiga minggu. Bagaimanapun penduduk kota tidak bisa keluar dari pintu gerbang. Mereka akan menggunakan semua sumber air yang tersisa di dalam benteng pertahanan kota dan saat sumber air habis, kekacauan tidak bisa dihindari.

Penduduk yang lapar bukan hal mudah untuk dihadapi. Kelaparan akan menimbulkan penyakit dan saat wabah menyebar, Gaara dipaksa untuk membuka pintu gerbang dan meminta bantuan atau mati bersama penduduk ibu kota di dalamnya.

Menjelang pagi, Sasuke masih terjaga. Pandangannya kosong dan sesekali pria itu mengusap wajahnya yang terlihat gusar. Penyerangnya seorang wanita, berambut pirang. Sasuke tidak yakin apa warna bola mata wanita itu, tapi seluruh tubuhnya mendadak kaku saat melihat penyerangnya.

Sasuke mengembuskan napas berkali-kali. Dia harus memastikan wanita itu adalah Naruto atau bukan. Jika penyerangnya bukan Naruto mungkin hanya kebetulan wanita itu berambut pirang atau Gaara memang mengetahui sesuatu.

Menyipitkan mata, Sasuke berpikir keras. Tidak, seharusnya orang luar tahu mengenai hubungannya dengan Naruto.

"Yang Mulia, kami tidak berhasil mengejang penyerang Anda." Suara penuh penyesalan Jugo berhasil menarik Sasuke dari lamunan panjangnya. Sasuke mendongak, memberi tanda mengerti sebelum akhirnya berdiri dari ranjang dan menyambar pakaian luarnya.

"Kami berhasil melukainya sebelum wanita itu masuk ke dalam pintu gerbang ibu kota." Jugo lanjut bicara. Ia bisa melihat kedua bahu Sasuke menegang untuk beberapa saat. Pangeran kedua tidak mengatakan apa pun, tapi langsung berbalik dan balas menatap Jugo lekat.

"Bagian mana?" tanya Sasuke. Seperti orang bingung, Jugo mengernyit dalam mendengar pertanyaan itu. "Dibagian mana kalian melukainya?"

"Menjawab Yang Mulia, kami melukainya di tangan dan punggung. Seharusnya wanita itu tengah sekarat saat ini."

Hati Sasuke seperti diperas. Ekspresi wajahnya berubah gelisah.

"Wanita itu bukan Jenderal Naruto," lapor Jugo saat melihat perubahan suasana hati sang tuan. Saat Sasuke menatapnya dengan penuh tanya, ia pun menjelaskan, "Seorang prajurit meneriakkan nama wanita itu. Dia Temari, kakak tiri Raja Gaara."