Bab 9. Pencarian

352 77 2
                                    

Happy reading!

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M

Warning : Gender switch, OC, OOC, typo (s)

Genre : Fantasy, romance, angst

Two Kingdoms

Bab 9. Pencarian

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Tiga minggu berlalu sejak berita menghilangnya Naruto diterima oleh Sasuke. Zabuza, pria yang kini memilih bekerja untuknya telah mencari dan menyisir sepanjang sungai, tapi tidak menemukan apa pun. Ada perasaan bersalah bercokol di dalam hati Zabuza. Andai waktu itu ia memilih mengantar Naruto hingga ke ibu kota Kerajaan Angin, tentu hal buruk ini tidak akan terjadi.

Di sisi lain, upacara pernikahan Gaara dan Sakura berlangsung dengan sangat mewah. Keduanya menikah, disaksikan dan diberkati oleh ribuan penduduk ibu kota Kerajaan Angin. Masalah hilangnya Naruto dianggap seperti angin lalu. Gaara tidak terlalu peduli dengan masalah hilangnya Naruto. Bagi sang raja, pernikahannya dengan Sakura jauh lebih penting.

Di atas kursinya, Hinata menatap kedua mempelai pengantin dengan ekspresi kosong. Hiashi yang duduk di sampingnya menoleh, menatap putri sulungnya beberapa saat lalu berkata, "Ikut ayah!"

Tanpa banyak membantah, Hinata berdiri. Wanita itu berjalan mengekori sang ayah keluar dari dalam ruang pesta. Keduanya berjalan-jalan di taman istana. Hiashi membawa kedua tangannya ke belakang punggung. Cuaca musim dingin di Kerajaan Angin sangatlah ekstrim. Suhu di siang hari jauh lebih dingin dari wilayah lain di Benua Tengah.

"Ratu Tsunade memberi klan kita perintah rahasia." Hiashi mulai bicara. Di sampingnya, Hinata menoleh. "Kita diperintahkan mencari keberadaan Jenderal Naruto. Para tetua meminta Naruto ditangkap untuk diadili sementara Ratu Tsunade menginginkannya tidak kembali ke Kerajaan Api. Semua demi kebaikannya."

Hinata menunduk dalam. Kedua matanya berkaca-kaca. Menghentikan langkah kaki, ia pun bicara. "Sebenarnya ada sesuatu yang aku dan Permaisuri Sakura sembunyikan."

Ia terdiam beberapa saat. Ekspresinya meragu. Angin membawa rasa dingin bersamanya. Hinata mendongak, ditatapnya wajah sang ayah, penuh rasa bersalah. "Sebenarnya, Permaisuri Sakura yang memohon kepada Jenderal Naruto untuk mengizinkan rombongan Shisui mengikuti kami," ucapnya, terbata. Melepas napas yang sedari tadi ditahannya, Hinata lanjut bicara. "Jenderal Naruto menentang keras keinginan Permaisuri Sakura, tapi dia terus memohon hingga akhirnya jenderal mengizinkannya dengan berat hati."

"Yang kudengar, jenderal menyukai pria bernama Shisui itu."

Hinata menggelengkan kepala. "Sebenarnya yang menyukai pria itu Permaisuri Sakura." Penuturan Hinata membuat suasana diantara mereka terasa berat.

"Akan jadi masalah besar jika Raja Gaara mengetahui hal ini." Hiashi bicara dengan ekspresi dan nada dingin. Menggertakkan gigi, pria itu melempar pandangan ke arah lain. "Jangan membocorkan masalah ini!" tegas Hiashi.

Hinata menunduk, menatap ujung sepatunya yang basah oleh lelehan salju. "Karena masalah ini nama baik Jenderal Naruto tercoreng."

"Dia akan mengerti," balas Hiashi. "Demi keamanan negara dan mencegah terjadinya perang, Naruto pasti akan mengerti."

Two Kingdoms - SasuFemNaru FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang