Bab 2.2 Wanita Bermata Biru

620 111 1
                                    

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M

Warning : Gender switch, OC, OOC, typo (s)

Genre : Fantasy, romance, angst

Moonlight Magic

Bab 2.2 Wanita Bermata Biru

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Suasana hati Sakura masih belum membaik saat rombongan yang dipimpin oleh Naruto keluar dari pintu gerbang ibu kota. Di dalam kereta yang ditarik empat ekor kuda, Sakura duduk membisu, terdiam seolah melancarkan protes tanpa kata.

Air mata yang dijatuhkan wanita itu saat meninggalkan kediamannya, bukanlah air mata kesedihan, tapi air mata kesal karena orang tuanya seperti mengorbankan putri semata wayang mereka untuk kesejahteraan Negara.

"Kenapa harus aku?"

Naruto menoleh ke belakang. Suara Sakura terdengar sangat keras dari dalam kereta. Menarik tali kekang pelan, Naruto memelankan langkah kaki kudanya hingga kini kecepatannya menyamai kereta kuda yang ditumpangi oleh Sakura.

"Apa kau baik-baik saja?" Suara Naruto terdengar cemas saat bicara. Tubuhnya ditarik ke belakang saat tiba-tiba Sakura membuka tirai kereta lalu mencondongkan kepalanya keluar jendela.

"Kenapa harus aku yang dinikahkan dengan raja tanpa alis itu?"

Naruto berdecak, spontan dipukulnya pelan mulut lancang Sakura. Ia mengabaikan desisan marah yang lebih muda. Dari luar kereta, Naruto bisa menangkap makian dan cacian yang dilontarkan oleh Sakura kepada para petinggi Kerajaan Api yang mendukung penuh pernikahan politik ini.

"Lamaran ini ditujukan untukmu, jadi kau yang harus menikah," kata Naruto, datar. "Jika lamaran itu datang kepadaku atau kepada Hinata, maka kami yang akan menikah, bukan kau."

Sakura mencebikkan mulut. Kedua tangannya dilipat di depan dada. "Tapi aku ingin menjadi tabib istana."

"Siapa yang bilang jika seorang istri raja tidak bisa merangkap sebagai tabib istana?" Naruto balik bertanya dengan suara tenang. "Raja Gaara sangat adil, dia pasti akan mengabulkan permohonanmu jika dirasanya masuk akal. Jadi kau tidak perlu cemas."

"Tapi aku tidak menyukainya."

Kesedihan yang terselip dalam nada bicara Sakura membuat hati Naruto mencelos. Namun, apa yang bisa dilakukannya? Ia bahkan tidak bisa melindungi dirinya sendiri dari hinaan orang lain.

"Tidak bisakah kau bicara dengan Raja Gaara untuk membatalkan pernikahan ini?" Pertanyaan Sakura menggantung di udara. Rombongan mereka terus melaju, mulai memasuki kawasan hutan pinus saat malam mulai menjelang.

Sakura meremas ujung gaunnya dengan gugup. Pandangannya diarahkan keluar jendela yang terbuka. Naruto berkuda di sisi keretanya. "Bukankah dulu kalian berteman?" tanyanya. "Hubungan kalian pernah dekat, kenapa dia tidak melamarmu?"

Tidak tahu, Naruto tidak tahu. Hubungannya dengan Gaara di masa lalu tidak lebih dari hubungan antar saudara laki-laki. Ya, Naruto memang wanita, tapi pertemanan mereka seperti dua orang saudara laki-laki.

"Raja Gaara menganggapku sebagai saudara laki-lakinya," kekeh Naruto. "Dulu," lanjutnya, "sekarang aku hanya seorang prajurit dari Kerajaan Api, sedangkan dia seorang raja. Kasta kami berbeda."

Two Kingdoms - SasuFemNaru FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang