Bab 22. SEPERTI MAYAT HIDUP

503 68 2
                                    

Guys, yang mau beli pdf Two Kingdoms masih bisa yak.

Harga 40 rb. Promonya sudah habis. Jumlah wods lebih dari 60K.

Happy reading!

.

.

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M

Warning : Gender switch, OC, OOC, typo (s)

Genre : Fantasy, romance, angst

Two Kingdoms

Bab 22. Seperti Mayat Hidup

By : Fuyutsuki Hikari

.

.

.

Berita kematian Gaara menyebar cepat seperti wabah. Zetsu dan pasukannya membawa kepala dan tubuh sang raja yang terpisah dengan cara paling hina. Zetsu memalsukan perintah, menggunakan nama Sasuke, pria itu memerintahkan semua anggota Kerajaan Angin dihukum mati begitu juga dengan prajurit dan penduduk kota yang menolak untuk menyerah.

Ibu kota Kerajaan Angin dipenuhi oleh asap yang membumbung tinggi. Zetsu memerintahkan pasukannya untuk membumihanguskan kota dengan perintah palsunya.

Di dalam benteng pertahanan, para jenderal menyembunyikan anggota kerajaan yang masih hidup. Mereka terus membujuk Kankuro untuk membawa Temari dan Sakura melarikan diri. Usaha mereka tidak berjalan lancer karena Kankuro terlalu keras kepala untuk patuh.

"Nak, sudah tidak ada waktu lagi." Kepala tabib bicara dengan suara gemetar. Pergerakan pasukan musuh sangat cepat ke dalam kota. "Kalian harus selamat agar kematian kami tidak sia-sia," ucapnya penuh permohonan.

Kepala tabib meletakkan kedua tangannya di lengan atas Kankuro. Kesedihan menari-nari di kedua mata pria tua itu. "Raja telah tewas, beliau belum memiliki keturunan jadi secara sah sekarang kau adalah raja kami, pemimpin kami. Yang Mulia, hamba mengatakan permohonan ini bukan hanya sebagai bawahan Anda, tapi juga sebagai seorang paman. Garis keturunan Kerajaan Angin tidak boleh terputus."

Suara kepanikan para pelayan istana yang meneriakkan jika musuh sudah memasuki istana membuat kepala tabib menjadi sedikit panik. Dia bertekad menyelamatkan keluarganya dari tempat ini. "Pergilah dan balaskan dendam kami!"

Kankuro bergeming untuk beberapa saat. Hatinya sangat hancur saat ini. Berita kematian Gaara seperti pedang tajam yang menusuk jantungnya. Hubungan mereka memang lebih seperti raja dan budaknya, tapi Kankuro tulus menyayangi adik tirinya itu.

"Cepat pergi!" Kepala tabib kembali bicara. Ia bahkan berlutut untuk memohon, begitu juga dengan prajurit dan para jenderal yang ada di sana. "Anda harus membalaskan dendam kami, Yang Mulia!" Ia memohon serak bersamaan dengan jatuhnya air mata dari kedua sisi kelopak matanya.

.

.

.

Sementara itu di tempat lain, Judo dan Deidara sudah mendengar mengenai keberhasilan Sasuke. Namun, keduanya masih belum melihat sosok yang dimaksud saat puluhan ribu pasukan merangsak masuk ke dalam benteng ibu kota untuk membumihanguskannya.

Jugo dan Deidara berkuda bersisian, mereka merasa sangat aneh karena Sasuke tidak pernah memberi perintah membumihanguskan wilayah yang sudah berhasil ditaklukkan dan menyerah kalah.

Two Kingdoms - SasuFemNaru FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang