POYW 8

183 20 1
                                    

Setelah selesai mandi, Charan duduk di pinggir tempat tidur.

"Kuea kemarilah." ujar Charan dan menepuk sebelahnya.

Nukuea yang sedang berdiri menatap ke luar dari pintu kaca yang menuju ke teras pun berjalan dan duduk di tempat yang tadi Charan tepuk.

"Kuea.. Aku akan berusaha untuk membantumu, tapi aku pikir akan susah membuktikan pembunuhanmu jika kita tidak tahu nama aslimu. Bisakah kau ingat2 kembali siapa nama aslimu?" ujar Charan.

Nukuea pun menunduk dan berusaha mengingat siapa dirinya sewaktu dia masih hidup.
Namun sekuat apapun Kuea berusaha namun ingatan itu tetap tidak mau kembali ke pikirannya.

"Kuea sudah berusaha, Phi. Tapi ingatan Kuea tetap tidak kembali." ujar Nukuea dengan sedih.

"Maafkan Phi, Kuea. Tapi bagaimana kita akan menuduh seseorang atas pembunuhan untuk Nukuea, karena aku yakin kalau dia tidak akan mengakui pernah membunuh seseorang bernama Nukuea. Sialnya juga aku tidak bisa mengingat nama sekolahan tempat kau terbunuh." ujar Charan dengan wajah yang kesal.

Charan dan Nukuea pun terdiam dan melamun dengan pikirannya masing2 hingga Charan pun akhirnya tertidur.

Nukuea menatap wajah Charan yang tertidur dengan lelap.
Perlahan Nukuea pun membaringkan tubuhnya di samping Charan.

Nukuea menatap wajah Charan tanpa berkedip dengan senyum di bibirnya.
Dan Nukuea pun tanpa sadar perlahan menggerakkan tangannya dan menyentuh kening dan turun terus hingga bibir Charan.

Tiba2... Cup...

Charan mengecup jari Nukuea di bibirnya, membuat Nukuea terperanjat kaget dan segera menarik tangannya lalu bangkit dari posisinya.

Nukuea terduduk dan menunduk dengan perasaan malu dan kaget.
Charan pun duduk sambil tersenyum menatap punggung Nukuea.

"Apa kau selalu melakukan ini pada orang2, Kuea?" tanya Charan.

"Tidak Phi. Tidak pernah. Kuea tidak cabul." teriak Nukuea sambil menatap Charan dengan kesal dan takut.

Nukuea merasa sangat khawatir kalau Charan akan menyangka kalau dirinya adalah hantu cabul.
Namun Nukuea melihat Charan yang tertawa kecil masih menatap padanya.

"Lalu mengapa kau melakukannya padaku?" tanya Charan lagi.

Nukuea pun menatap mata Charan yang menatapnya meminta jawaban.

"Kuea... Kuea... Kuea tidak tahu mengapa. Mungkin karena Kuea merasa sangat berterima kasih dan senang karena Kuea bisa menyentuh seseorang yang masih hidup." ujar Nukuea.

Charan pun mengerutkan dahinya sambil masih tersenyum.

"Iyakah?" ujar Charan dan membuat Nukuea kembali menundukkan kepalanya.

"Kuea selalu sendiri selama bertahun2 atau mungkin hanya berminggu2, Kuea tidak tahu berapa lama Kuea berada di alam ini. Dan tiba2 Phi datang dan Kuea bisa menyentuh Phi juga Phi yang bisa menyentuh Kuea. Kuea akui Kuea rindu sentuhan seseorang. Kuea rindu mendengar seseorang bicara pada Kuea dan dapat mendengar suara Kuea." ujar Nukuea dan Charan dapat mendengar suara tangisan yang memekakkan telinga.

Charan melihat kalau Nukuea hanya terisak, namun mengapa suara yang dia dengar suara tangisan yang sangat menyayat hati serta sangat keras terdengar.

Charan mengernyitkan dahinya.

'Apakah aku dapat mendengar suara hati Nukuea? Wajahnya tidak menampakkan kalau dia sedang menangis dengan terisak2 namun mengapa suara yang kudengar adalah suara tangisan yang begitu keras dan menyayat hati?' batin Charan.

𝑃𝑎𝑟𝑡 𝑂𝑓 𝑌𝑜𝑢𝑟 𝑊𝑜𝑟𝑙𝑑 (ZeeNunew) (026)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang