POYW 9

217 31 6
                                    

Setelah selesai semua urusan bisnis antara Zee dan Nat, Charan, Foei dan kedua orang yang bersama Nat pun di perintahkan untuk pergi dan menempati meja yang berbeda.

"Boleh kita kenalan?" ujar Charan pada kedua orang itu sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya melewati meja yang mereka tempati.

"Tentu saja. Aku Tom, salam kenal." ujar Tom dan menjabat tangan Charan.

"Aku Charan, salam kenal." ujar Charan dan melepaskan jabatan tangannya dengan Tom lalu mengulurkannya pada orang di sebelah Tom.

"Aku Henry, salam kenal." ujar Henry dan menjabat tangan Charan.

"Aku seperti pernah melihat kalian berdua, tapi aku lupa dimana." ujar Charan.

"Oh ya? Tapi aku tidak ingat pernah bertemu denganmu, mungkin kau pernah melihat kami di kantor tuan Zee ketika kami mengawal nona Nat." ujar Tom dan Charan pun mengangguk.

"Oh kalian sering datang ke kantor bos Zee?" ujar Charan lagi.

"Sekarang2 tidak, tapi dulu sering sekitar 10 bulanan yang lalu. Apa kau sudah lama bekerja di sana?" tanya Tom lagi.

"Sudah. Aku sudah bekerja di sana lebih dari 4 tahun." ujar Charan.

"Jadi mungkin kau melihat kami waktu itu." ujar Tom lagi.

"Hmm. Mungkin." ujar Charan.

'Aku melihatmu saat membunuh Nukuea, bajingan.' ujar Charan dalam hati.

"Bisakah setelah nanti kita kembali ke Bangkok, kita minum2 dan lebih mengenal satu sama lain lebih dekat? Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan pada kalian tapi tidak disini." ujar Charan dan membuat kedua orang itu terheran2.

"Mengapa tidak disini saja? Apa yang ingin kau tanyakan?" ujar Henry dan Charan pun tersenyum.

"Ada sesuatu yang penting tapi tidak enak kalau disini dan menganggu bisnis bos2 kita." ujar Charan.

"Hmm. Baiklah. Kita kapan2 bisa bertemu." ujar Tom dan Charan pun tersenyum kembali.

"Senang berkenalan dengan kalian." ujar Charan dan mengulurkan kembali tangannya sambil berdiri dari duduknya.

"Sama2. Kau mau kemana?" tanya Henry dan menjabat tangan Charan.

"Aku lelah dan ingin beristirahat, besok pagi2 kita sudah akan kembali ke Bangkok." ujar Charan.

"Ok. Sampai jumpa lagi, Charan." ujar Tom.

Akhirnya Charan pun berpamitan pada Foei dan Zee agar bisa kembali ke kamarnya.
.

Malam itu Charan dan Nukuea kembali ke kamar.
Setelah Charan menutup pintu kamar, Charan berjalan dan duduk di pinggir tempat tidur dan Nukuea mengikutinya.

"Setelah kita kembali ke Bangkok, aku akan memulai menyelidiki tentang pembunuhanmu, Kuea. Kau bersabarlah." ujar Charan dan Nukuea pun duduk di samping Charan dan memegang tangan Charan.

Charan menatap tangannya di atas tempat tidur itu lalu menatap Nukuea.

"Phi, Kuea ucapkan banyak terima kasih. Tapi... Mengapa Phi mau melakukan ini semua untuk Kuea? Tahukah Phi kalau Phi mempertaruhkan pekerjaan Phi jika masalah ini sampai terdengar oleh bos Zee dan juga nona Nat." ujar Nukuea.

Charan pun tersenyum dan melepaskan pegangan tangannya Nukuea dan berbalik memegang tangan Nukuea.

"Kuea, Phi juga tidak tahu mengapa Phi mau melakukan ini untuk Kuea. Tapi Phi benar2 ingin membantu Nukuea sebisa Phi." ujar Charan.

Nukuea lalu melepaskan pegangan tangannya dan mengulurkan tangannya perlahan lalu menyentuh dan mengelus pipi Charan.

"Phi, Kuea... Kuea... Kuea suka Phi Charan. Entah mengapa tapi.. Kuea.. Kuea.. Kuea ingin mencium Phi Charan." ujar Nukuea dan menatap mata serta bibir Charan.

"Kuea." gumam Charan.

"Kuea tahu kalau kita berbeda dunia, Kuea juga tahu kalau kita sama2 seorang pria, tapi.. Perasaan Kuea pada Phi, Kuea tidak bisa kendalikan. Kuea suka Phi Charan, Kuea cinta Phi Charan." ujar Nukuea lagi dan meneteskan airmata.

"Kuea." gumam Charan kembali dengan wajah yang terkejut.

"Phi jangan khawatir. Kuea tidak akan menuntut Phi untuk menyukai Kuea kembali, Kuea hanya ingin mengungkapkan perasaan Kuea saja sebelum terlambat." ujar Nukuea.

"Apa maksudmu dengan terlambat?" ujar Charan.

"Kuea tahu kalau dunia kita berbeda dan suatu hari nanti kita akan berpisah." ujar Nukuea dengan airmata yang semakin mengalir deras.

"Kuea, maafkan aku tapi kupikir aku tidak mempunyai perasaan yang sama denganmu. Aku murni hanya ingin membantumu. Aku tidak tahu apa perasaanku padamu tapi kurasa itu bukan perasaan yang sama dengan yang kau rasakan padaku. Maafkan Phi, Kuea." ujar Charan.

Nukuea pun menatap Charan lalu tersenyum.

"Tidak apa2 Phi. Kuea mengerti. Kuea sudah bilang kalau Kuea tidak menuntut Phi agar menyukai Kuea juga... Dengan Phi tidak membenciku juga, Kuea sudah merasa bersyukur." ujar Nukuea.

"Kenapa aku harus membencimu Kuea? Kau tidak salah, perasaan suka atau benci itu datang dengan sendirinya dan tanpa dapat kita kendalikan. Phi hanya merasa bersalah tidak dapat membalas perasaanmu." ujar Charan dan memegang tangan Nukuea.

"Phi juga tidak usah merasa bersalah. Jika Kuea masih hidup maka Kuea akan mengejar Phi agar suka kembali pada Kuea. Tapi sayang...." gumam Nukuea dan menunduk dan Charan pun tersenyum.

"Bayangkan saja jika semisal kau masih hidup, apa yang akan kau lakukan untuk mengejar dan mendapatkan cintaku?" ujar Charan dengan bermaksud menghibur Nukuea.

Dan sepertinya usaha Charan berhasil, Nukuea menatap Charan dan Charan pun menggerakkan kepalanya sedikit menantang jawaban dari Nukuea.

Wajah sedih Nukuea berubah menjadi wajah yang menunjukkan keseriusan memikirkan apa yang akan dia lakukan agar Charan menyukainya.

"Kuea akan..." gumam Nukuea dan menatap ke langit2 berusaha berpikir dan Charan pun tersenyum lega.

"Kuea tidak tahu, tapi Kuea akan terus mengikuti Phi dan membuat Phi Charan menyadari kehadiran Kuea hingga membuat Phi terbiasa dengan kehadiran Kuea jadi jika Kuea tidak ada di samping Phi, Phi akan rindu pada Kuea." ujar Nukuea dengan memiringkan kepalanya menatap Charan sambil tersenyum.

Charan tertawa kecil melihat wajah Nukuea yang imut dan juga kata2 Nukuea yang lucu.

"Phi kasih peringatan na.. Phi orang yang tidak mudah jatuh cinta hanya dengan kau mengikutiku. Malah mungkin aku akan kesal karena itu." ujar Charan dan Nukuea menghentikan senyumnya lalu kembali menatap langit2.

"Benar juga." gumam Nukuea.

Charan menatap Nukuea dan Charan tanpa sadar tersenyum melihat betapa pria mungil didepannya itu sungguh cantik dan lucu.

"Narak." gumam Charan pelan.

'Aku tidak mau mempunyai perasaan padamu lebih daripada yang ada sekarang, Kuea. Bukan karena aku tidak menyukaimu tapi aku takut jika nanti waktunya kau pergi aku akan merasakan sakit yang lebih daripada yang dapat kubayangkan sekarang. Aku menyukaimu, tapi kuharap cukup hanya itu saja yang aku rasakan padamu.' ujar Charan dalam hati.















Bersambung.

Tinggalkan jejak dong buat penyemangat nulisnya.

Yang sudah, makasih banyaaakkkk...
💖💖💖💖

𝑃𝑎𝑟𝑡 𝑂𝑓 𝑌𝑜𝑢𝑟 𝑊𝑜𝑟𝑙𝑑 (ZeeNunew) (026)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang