POYW 7

240 34 2
                                    

Nukuea mengikuti pria yang dia kenali sudah menusuknya.

"Kau sudah membunuhku, sialan." teriak Nukuea dengan mata yang penuh dendam.

Nukuea memukulkan tangannya namun tangannya tidak dapat menyentuh pria itu.
Tinjuannya menembus wajah pria itu.

Para pria dan Nat pun akhirnya masuk ke dalam mobil dan Nukuea hanya menatap mobil itu berjalan dan airmata pun jatuh di pipinya.

"Ahhhhhh..." teriak Nukuea.

Nukuea lalu berjongkok dan menundukkan kepalanya hingga menyentuh lututnya lalu menangis tersedu2.

Setelah beberapa lama Nukuea menangis dengan posisi yang sama, akhirnya Nukuea berdiri dan berjalan masuk kembali ke dalam hotel.

Nukuea terus menangis dan berjalan menuju kamar Charan.

Sementara Charan di dalam kamarnya semenjak Nukuea menghilang dan mengikuti pelaku penusukan terhadap Nukuea, Charan merasa khawatir dan hanya berjalan bolak balik lalu duduk lalu berdiri kembali dan berjalan bolak balik lagi.

Hingga Charan mendengar suara tangisan yang sangat menyayat hati.
Suara tangisan yang menggema ke seluruh lorong lantai hotel itu.

Charan membelalakkan matanya lalu berlari dan membuka pintu kamarnya dan melirik kanan dan kirinya.

Akhirnya Charan melihat Nukuea yang berjalan menunduk sambil menangis.

"Kuea." ujar Charan pelan.

Charan lalu setengah berlari menuju Nukuea dan memegang tangannya lalu membawanya kembali ke dalam kamar.

Setelah di dalam kamar Charan melepaskan genggaman tangannya lalu menatap Nukuea di depannya yang masih menangis dan menunduk.

"Kuea." ujar Charan pelan.

"Mengapa aku seperti ini? Mengapa aku bahkan tidak bisa menyentuhnya? Bagaimana aku akan membalaskan dendamku jika menyentuhnya saja aku tidak bisa." teriak Nukuea.

"Kuea." gumam Charan.

"Dia sudah jahat dan membunuhku, semua ini tidak adil, dia masih dengan bebas berkeliaran dan hidup, sementara aku,... Aku kesepian, aku menangis sendiri, aku sakit sendiri dan aku juga bingung sendiri di alam ini. Dunia ini sungguh tidak adil." teriak Nukuea lagi.

Charan merasa sangat tidak tega melihat Nukuea.
Dan tanpa Charan sadar tangannya menggapai dan memeluk tubuh Nukuea dan satu tangannya memegang belakang kepala Nukuea lalu mendekap Nukuea ke dadanya.

"Kau tidak sendiri lagi, Kuea. Kau tidak akan kesepian lagi, aku akan menemanimu dan membantumu membalaskan dendammu." ujar Charan.

Nukuea terdiam dan membisu.
Nukuea sungguh sangat merasa terkejut mendapatkan pelukan dari Charan.
Pelukan yang lama dia idamkan.

Seseorang memeluknya dan menyemangatinya adalah hal yang sangat mustahil untuknya.
Namun sekarang Nukuea merasakannya.

Perlahan tangan Nukuea mengulur dan melingkar di pinggang Charan lalu Nukuea memeluk pinggang itu.

Setelah Nukuea dapat merasakan hangatnya tubuh Charan, Nukuea kembali menangis.
Namun kali ini tangisan lega, tangisan bahagia.

"Phi." gumam Nukuea pelan.

"Kau tidak sendiri lagi Kuea. Aku akan menemanimu sampai kau mendapatkan terang dan jalanmu kembali. Jangan menangis lagi na." ujar Charan.

"Phi." isak Nukuea kembali.

"Khop khun na khap." ujar Nukuea.

Keesokan paginya Charan kembali terbangun karena teriakan dari Nukuea.

𝑃𝑎𝑟𝑡 𝑂𝑓 𝑌𝑜𝑢𝑟 𝑊𝑜𝑟𝑙𝑑 (ZeeNunew) (026)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang