POYW 14

238 34 4
                                    

Charan dan Kanin saling memandang sambil terduduk berhadapan di sofa ruang tamu kantor Zee.
Charan memegang kedua tangan Kanin dan mengusap2nya dengan jarinya.

Charan masih tidak dapat mempercayai kalau pria tak kasat mata yang menjadi pujaan hatinya akan berada di depannya dalam keadaan hidup.

Kanin pun sama tidak dapat mempercayai kalau mimpinya selama dia dalam tidurnya adalah kenyataan.

"Apa yang terjadi padamu sebenarnya, Nhu?" ujar Charan pelan.

"Namaku Kanin, Phi, dan aku ternyata selama ini belum mati tapi hanya koma di sebuah rumah sakit. Aku tertidur selama 7 tahun dan... Cintaku pada Phi dan cinta Phi padaku akhirnya dapat membangunkanku kembali. Khop khun na khap." ujar Kanin.

Charan pun tersenyum dan tangan kanannya melepaskan pegangan pada tangan Kanin dan memegang pipi Kanin lalu mengelusnya lembut.

"Kau nyata sekarang.. Apakah aku tidak bermimpi?" gumam Charan.

"Phi tidak bermimpi.. Semua ini nyata dan akupun dapat menyentuh Phi kembali. Takdir dan benang merah yang Paman Aof katakan kembali menyatukan kita." ujar Kanin dan memegang pipi Charan.

Charan memejamkan matanya merasakan sentuhan tangan Kanin di pipinya.

"Bolehkah aku menciummu, Nhu? Kanin." ujar Charan dan Kanin pun tersenyum.

Kanin tidak menjawab pertanyaan Charan namun wajahnya mendekat ke wajah Charan dan Charan pun mendekatkan wajahnya pada wajah Kanin.

Charan dan Kanin memejamkan mata mereka ketika bibir mereka bersentuhan.
Bersamaan dengan terpejamnya mata mereka setetes airmata pun kembali jatuh di pipi Kanin.

Charan menakup kedua pipi Kanin dan memperdalam ciuman mereka.
Kanin pun memegang kedua tangan Charan dan menerima ciuman Charan dan membalasnya.

Rasa rindu yang mereka rasakan saat mereka terpisah hilang dalam ciuman itu.

Tak lama kemudian Charan menghentikan ciumannya dan segera memeluk Kanin dengan erat.

"Phi rindu sekali padamu, Nhu. Phi mencintai Kanin, Phi tidak mau kehilangan Kanin lagi." ujar Charan di telinga Kanin.

"Hmm.. Kanin pun merasakan hal yang sama Phi. Kanin ingin selalu bersama Phi dan tidak ingin berpisah lagi." ujar Kanin.
.
.
.
.
.

"Sudah selesai kalian melepas rindu kalian? Apa aku mengganggu?" ujar Zee sambil tersenyum melihat Charan yang sedang memeluk erat anaknya.

Charan dan Kanin segera melepaskan pelukan mereka dan menghapus airmata mereka masing2.

"Dad." gumam Kanin dengan malu.

"Maaf Tuan Zee." ujar Charan dan duduk sedikit menjauh dari Kanin.

Zee pun melangkah masuk dan duduk di sofa kecil samping sofa panjang yang Charan dan Kanin duduki.

"Sekarang bisakah kita bicarakan bagaimana mencari bukti2 tentang rencana pembunuhan kau, Nin? Daddy sudah berusaha mencarinya namun dengan kau berada di rumah sakit dan tidak juga kunjung bangun.. Membuat fokus Daddy terbagi. Sekarang kau sudah kembali dan ada Charan juga, Daddy akan kembali berusaha untuk menangkap para pelaku yang sudah melukaimu, Nin." ujar Zee.

"Pelakunya sudah aku temukan Tuan. Tadinya aku ragu apakah Tom dan Henry yang sudah menusuk Kanin karena mereka dengan yakin kalau mereka tidak membunuh Kanin, namun sekarang aku yakin kalau merekalah pelakunya karena memang benar kalau mereka tidak membunuh Kanin karena memang Kanin tidak meninggal. Hanya saja aku belum menemukan alasan mereka melakukan itu." ujar Charan.

"Baiklah, akan aku selesaikan sisanya. Akan aku temukan alasan mereka berusaha melukai anakku." ujar Zee.

"Mungkin mereka tidak sengaja melukai Kanin, tuan. Karena yang aku lihat mereka menusuk Kanin karena Kanin memberontak ketika mereka berusaha membawa Kanin." ujar Charan.

𝑃𝑎𝑟𝑡 𝑂𝑓 𝑌𝑜𝑢𝑟 𝑊𝑜𝑟𝑙𝑑 (ZeeNunew) (026)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang